JIYEON POVS
Aku disahkan mengandung 2 minggu.
Jimin lansung tak bagi aku peluang untuk sentuh mana mana kerja rumah.
Apa pun,aku happy sebab ada Jimin.
" Biar la Jiyeon yang masak " Aku memegang tangan Jimin.
" Humm no.but...tolong Oppa please...Oppa tak pandai lah " Jimin tersengih.
Aku mengangguk.
~
Sedang aku memotong bahan memasak,tanpa sengaja aku terhiris jari aku.
" Awwww!!! " Aku memegang jari aku.
" Gwenchananyo?! " Jimin memandang aku.
Perlahan lahan tangan aku diraihnya.
" Kan Oppa dah cakap,biar Oppa yang buat...sayang ni degillah " Secara spontan Jimin menghisap jari aku.
Aku memandangnya.
" Kotor lah " Kataku.
Jimin menggeleng dan terus menghisap darah pada jari aku.
Selepas mencuci luka pada jari aku,jari aku dibalut kemas dengan plaster.
" Dah siap " Jimin mengusap lembut tangan aku.
~
" Oppa ni comot la " Aku turun dari kabinet dan menghampiri Jimin.
" Bwo? " Soal Jimin sambil tangannya sibuk menguli doh donut.
" Pusing " Aku menarik lengannya.
" Eiii macam atuk " Kataku lalu membersihkan tepung diatas kepala Jimin.
" Tolong lap kan " Jimin menunjukkan pipinya.
" Comel la " Tangan aku perlahan lahan mengusap lembut pipinya.
" Dah " Aku mencium bibirnya sekilas.
~
JIMIN POVS
" Ishhh hodoh la donut ni! Tak bulat pun " Aku mencebik.
" Okay jelah,tak baik merungut tau " Jiyeon menarik pipi aku.
" Hodoh " Ujarku lagi.
" Nanti dah lapis dengan coklat cantik la dia nanti " Bibirnya mengukir senyuman.
~
" Yeay! Dah siap! " Jiyeon tersenyum riang.
" Comel la pulak donut ni " Aku tersengih.
" Sayang,rasalah "Aku menyuapkan donut tersebut pada Jiyeon.
" Jinjja mashita! " Lengan aku dipeluk erat.
" Lagi sedap kalau macam ni " Aku memandangnya.
" macam mana? " Soal Jiyeon.
Aku mencalitkan sedikit coklat pada bibir Jiyeon dan perlahan lahan aku mencium bibirnya.
Tangannya mula melingkar pada leher aku dan Jiyeon membalas ciuman aku.
To be continue...
YOU ARE READING
His Psychology Doctor - Park Jimin °Complete°
FanfictionPendiam,Dingin dialah namja yang bernama Park Jimin. Pcycho? Mungkin Takut? Tak aku tak pernah takut dengan dia dan aku lebih gemar berdepan dengannya. Jujurnya,dia seorang yang riang. Aku suka Walau apapun orang cakap pasal dia,Aku endahkan sebab...