BAB 23

2.9K 232 1
                                    


Hari ini adalah hari pertama aku mulai berkerja setelah lama mengambil cuti, mulai melakukan apa yang biasanya aku lakukan, bertemu teman-teman dan mendapatkan upah yang lumayan bisa ku belikan untuk kebutuhan lainnya

beberapa hari terakhir ini aku mulai merasakan kejanggalan yang aku alami sendiri, entah itu emosi yang kadang tak stabil, merasakan hawa nafsu yang sangat tinggi, dan yang lainnya. Aku fikir itu hanyalah perasaan negatif yang aku rasakan karena terlalu lelah akan kesibukanku namun ternyata tidak perasaan itu terkadang membuatku merasa tertekan.

"hei mengapa kau melamun". ucap rose seraya menepuk bahu yerin dengan pelan

"ahh kenapa kau bisa berada disini?". tanyaku kaget setelah melihat rose berdiri disampingku sambil membawa beberapa piring bekas

"aku sudah lama disini, apa yang kau pikirkan? bahkan kau melihat ku disini saja tidak." ucapnya seraya memberikan piring-piring itu padaku

"tidak, aku tidak sedang memikirkan apapun". ucapku memastikan agar rose percaya dengan perkataan yang aku buat-buat agar dia tidak terlalu penasaran

"baiklah, aku akan kembali melayani para pembeli. ingatlah jangan banyak melamun kau paham?" ucap rose seraya membalikkan badannya dan pergi meninggalkan diriku sendiri di dapur

Perasaan sialan ini begitu membuatku tertekan, aku sudah muak dengan perasaan yang tidak sepantasnya aku rasakan ini.

Akhirnya aku meminta izin agar pulang lebih cepat karena alasan kesehatan, ya aku ingin cepat kembali ke kamarku dan meluapkannya dalam tidur.

***

B

agaimana bisa aku dijodohkan dengan makhluk yang paling aku benci sendiri, bahkan ayah pun tidak membicarakan semua ini padaku. Aku merasa ini semua tidak adil, mengapa hanya aku yang dijodohkan? mengapa tidak kakak ku yang pertama dan kedua?

Pertanyaan itu membuatku muat terus terusan berada dibumi, aku ingin kembali ke tempat asalku sendirii bahkan jika ayah mau membunuhku aku siap daripada aku harus dijodohkan dengannya

"AKU BENCI DALAM SITUASI INI, JIKA KAU MAU MEMBUNUHKU BUNUH LAH AKU!". teriak jun kepada ayahnya sendiri, Ya ketika ia sudah tahu semua yang sudah diceritakan oleh kakeknya dia segera pergi ke kerajaan untuk mendapatkan semua penjelasan yang seharusnya dia tahu lebih dahulu

"Apa yang kau bicarkan". ucap yoona seraya memeluk anaknya itu dengan erat, air matanya sudah mengalir ketika melihat anaknya begitu marah

"apa yang ayah mau dariku? aku tidak ingin dijodohkan bu!! mengapa tidak anak pertama mu sajaa!!!".

"dengarkan ibu, ayahmu itu sudah merencanakan semuanya percayalah ini jalan yang terbaik untukmu dan bangsa kita". ucapnya seraya menenangkanku dengan pelukan yang sangat erat

"mengapa ayah tidak membunuhku saja bu? apakah dia tahu bahwa aku sudah sangat tersiksa dibumi? dan dia menambahkan masalahku lagii!!!! kenapa ayah tidak membunuhku sajaa buu, bunuh akuu". ucapku seraya menatap mata ibu dengan penuh kemarahan dan kesedihan, apa salahku mengapa semuanya terjadi padaku? ini membuatku ingin meakhirkan hidupku sendiri

Jun akhirnya tertunduk setelah menatap mata ibunya yang penuh air mata, saudara yang lainnya pun telah datang ke kerajaan setelah mereka mendapatkan informasi bahwa saudaranya itu sudah ke kerajaan terlebih dahulu

"sudahlah, ini sudah takdir dan nikmatilah". ucap DK seraya membantuku untuk berdiri, namun dengan cepat tangan itu aku tepis dan mulai menatap matanya

Aku mulai menatap seluruh mata saudaraku, rasa penyesalan dan kesedihan lah yang tergambar dari mata mereka semua. Namun aku membiarkannya dan berusaha pergi

"Aku harus berbicara padanya". ucap s.coups seraya melesat pergi meninggalkan saudara yang lain

"tunggu, dengarkan penjelasanku terlebih dahulu lalu jika sudah selesai kau boleh pergi meninggalkanku". ucap s.coups seraya menarik tanganku dan menghempaskan badan ku ketanah

"apa". ucapku seraya menatap matanya dengan tatapan merendahkan

"apakah kau tidak menyukai gadis itu? bahkan dari yang aku lihat setiap kali kau melihatnya kau merasa ada yang berbeda dari tingkah lakumu bukan? lalu mengapa kau menolak perjodohan itu?" balas s.coups seraya menatap mataku dengan tajam

"perjodohan apa yang kau maksud, aku tidak menginginkannya, jika pun aku suka aku tidak akan menikah dengannya dengan alasan perjodohan. aku ingin menikah didasari dengan cinta".

"kalau begitu, menikahlah saja dengan dia, lalu kau dapat merasakan cinta itu setiap hari bukan?". ucap s.coups menyakinkannya

"jika begitu, mengapa tidak kau saja yang menikah dengannya?".godaku sambil menatap matanya

"kau mengejek ku saat ini? bahkan kau tau sendiri kekasihku sedang mengurus kerajaannya disana".

perasaan canggung itu berubah ketika satu sama lain mulai menceritakan kejadian-kejadian yang lalu. canda tawa mulai terdengar oleh kedua saudara itu

"ternyata kalian disini, aku sudah lelah mencarinya". ucap Mingyu seraya bersender dibatang pohon

"sejak kapan kalian berada disini?"

"sejak aku mulai mencintainya". ucap hoshi seraya memikirkan gadis yang ia temui tadi

"kau sudah mau menerima kenyataan ini?". tanya xuminghao seraya menatap mata kembarannya itu

"tetap aja aku tidak mencintai gadis itu, gadis yang membuatku merasakan gila yang berkepanjangan".

"Aku pikir kau sudah bisa menerimanya" ucap woozi

"tidak, aku hanya ingin menentukan takdir ku sendiri jika nanti aku menolak saat hari pernikahan itu terjadi aku akan mati bukan? mending aku mati saja." ucapku seraya membuat yang ada disekitarku menatap tajam ke arahku

"apa yang kau ucapkan tadi?" ucap xuminghao dengan nada marahnya

"aku bercanda, aku akan mengikuti bagaimana takdir ini membawaku. tenanglah". ucapku seraya melesat pergi.













Update gaes, maaf udah lama banget, jarangan nulis dan ga ada imajinasi hehe😁 baca yaaa..

kemarin-marin IG ku keblok jadi ga ada semangat buat nulis. tapi sekarang udah ngga ko aku ikhls wkwk

tunggu part selanjutnya semuaa.

13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang