BAB 37

1.8K 148 8
                                    

Kedatangan bangsa diamond disambut baik oleh s.coups dan saudaranya yang lain. walaupun mereka memiliki bangsa yang berbeda namun mereka tetap bersaudara. dari abad ke abad saat pertempuran datang mereka berdua akan menjadi tameng untuk bangsa lain yang baru bergabung

"Wih, yang sudah menikah aura-nya terpancar sangat hebat". ujar kai seraya melirik jun yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi. jun hanya menoleh kemudian mengacuhkannya

"Bangsa krystal sudah hampir mengibarkan bendera peperangan". ujar suho seraya menatap s.coups dengan serius. s.coups terkejut dan terlihat sangat bingung

" seandainya semuanya terjadi bagaimana dengan yerin? bahkan dia belum mampu untuk menjadi vampire se utuhnya".jun melirik semuanya dengan raut wajahnya yang terlihat begitu khawatir, walaupun terbilangan pernikahannya masih menghitung hari rasa cinta yang timbul semakin besar

"kau bantu dia untuk menjadi vampire, jika tidak? kau tau apa maksudku". ujar chanyeol seraya menatap jun dengan serius. jun menoleh ke arah chanyeol kemudian mengangguk mengerti

"jangan gegabah, kita akan membunuhnya jika melakukannya tanpa perhitungan. kita minta bantuan saja kepada ayah, kita bawa yerin ke kerajaan." ujar s.coups menatap adiknya- jun. dari raut wajahnya jun terlihat sangat gelisah entah pendapat mana yang masuk dalam pikirannya.

"Membawanya? kau bodoh?! dia manusia belum menjadi vampire bukan? bagaimana caranya dia masuk ke dalam kerajaan?! kau malah membuat kita semakin susah". ujar mingyu yang terlihat sangat kesal. jun meliriknya lalu menatapnya dengan kasar

perdebatan diantara mereka tidak dapat di selesaikan. masing masing mengeluarkan pendapatnya dengan baik, walaupun masih ada beberapa yang hanya diam dan memperhatikannya saja.

"bisa tidak kau diam saja, kau merusak pendapatku bodoh!.". ujar chanyeol seraya melirik mingyu dengan sinis. mingyu hanya diam lalu meliriknya.

mereka memikiran cara agar semuanya berjalan dengan lancar dan tepat. kalian tau? besok adalah hari gerhana bulan merah, dan kalian tau itu tanda tanda apa? bahkan dibulan ini yerin akan genap berumur dua puluh satu tahun

"Bulan merah". ujar xuminghao seraya menatap jun.

" bantu aku agar semuanya tak terjadi besok". ujar jun seraya menatap manik bola mata merah seluruh keluarganya itu tersirat rasa khawatir yang begitu mendalam.

Jun belum mampu melihat istrinya itu menjadi vampire, walaupun setidaknya dunia mereka akan sama namun menjadi vampire bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus menahan agar tidak menyerang dan menghisap darah manusia. jun belum siap untuk melihat bola mata cokelat yerin perlahan berubah menjadi merah kemudian mengeluarkan taring yang begitu tajam.

"kita akan bantu, percayalah!". ujar sehun seraya menepuk pundak jun. jun mengangguk perlahan

***

Matahari sudah menampakan dirinya, sinarnya telah mengenai gadis cantik yang berparas hampir sempurna itu. jari jari manisnya sudah mulai bergerak, mata indahnya perlahan mulai terbuka namun ketika dirinya hendak bangun ia merasa tubuhnya seperti di lilit oleh tangan kekar seseorang.

Yerin menoleh dan mendapati suaminya yang tidur pula di sampingnya seraya memeluknya dari belakang. yerin mendekatkan wajahnya ke arah suaminya hampir tidak ada cela antara kedua wajah itu, ia mulai memainkan jarinya untuk menelusuri lekuk wajah jun yang hampir sempurna. yerin tersenyum dengan sangat manis

"sudah puas?". ujar jun membuka matanya seraya tersenyum. yerin terkejut kemudian menutupi wajahnya dengan tangan karena dirinya sangat malu

Jun melapaskan kedua tangan yang menutupi wajah cantik yerin lalu menatapnya dengan sangat lembut, ia mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir yerin sesaat kemudian melepaskan tangannya. Yerin terlihat sudah biasa dengan perlakuan jun yang selalu menciumnya di pagi hari.

Yerin bergegas untuk bangkit dari kasurnya kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap siap. lima belas menit kemudian yerin keluar dengan keadaan yang bersih dan wangi ia berjalan menuju lemari pakaian kemudian mengambil seragam SMA ke sayangannya.

"mau ke sekolah sayang?". ujar jun yang masih asik menatap istrinya itu. lekukan leher yang selalu membuat jum candu. Yerin menoleh kemudian mengangguk perlahan.

Jun berjalan mendekati yerin yang sedang bersiap memakai dasi, namun dengan cepat jun melepaskan dasi itu dan melemparkannya asal

"Hari ini jangan sekolah dulu sayang, dirumah dulu". ujar jun seraya memeluk yerin dari belakang, yerin agak terkejut kemudian memutar badannya untuk berhadapan dengan suaminya.

"kenapa ko gitu? kamu ga liat aku udah siap siap gini?". ujar yerin sedikit kesal. namun jun hanya terkekeh kemudian mengacak rambut yerin lembut

"Ikutin saja perkataanku". ujar jun seraya mencium pucuk kepala yerin dengan lembut. yerin mengangguk mengerti kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian-nya. lima menit kemudian yerin keluar menggunakan kaos polos milik jun, baju itu sangat ke besaran hingga mencapai pahanya namun yerin menyukai itu.

"Mau pergi ke mall saja noona?". goda jun seraya melirik yerin yang sedang asik membaca buku di depan tv itu. yerin menoleh kemudian berjalan mendekatinya

"Ayo". balas yerin seraya menarik tangan jun dan membawanya keluar dari kamar. Mereka berdua menuruni satu persatu anak tangga rumahnya sambil tersenyum bahagia

"mau kemana kau?". ujar baekhyun ketika melihat jun dan yerin pergi secara bersamaan. jun hanya melirik kemudian mengacuhkannya lalu berjalan dengan santai menuju pintu utama

pintu utama terbuka, jun dan yerin keluar dengan cepat. mereka menggunakan motor sportnya karena yerin bosan harus terus menerus menggunakan mobil

Tiga puluh menit kemudian, mereka berdua telah sampai di area parkir mall termegah di daerahnya. berjalan memasuki mall

"mau kemana? nonton?". ujar jun seraya menggandeng tangan yerin terus menerus. yerin menoleh kemudian menggeleng pelan

"Kita beli makanan aja". ujar yerin seraya menarik tangan jun untuk bergegas pergi ke suatu kedai ice cream yang ada disana.

Yerin tersenyum manis. jun mengetahui maksud dari senyuman itu, dengan santainya jun berjalan menuju pelayan kemudian memesan ice cream rasa cokelat dengan berbagai topping yang sangat menarik.

Lima menit kemudian jun berjalan dengan satu ice cream di tangannya, yerin tersenyum kemudian mengambilnya dengan cepat dari tangan jun. yerin menjilat ice cream itu dengan seksama, menikmati setiap cicipan dilidahnya. jun melihatnya kemudian tersenyum

Mereka berdua hanya berkeliling tanpa mau mampir ke toko yang lain selain toko makanan.

Hari sudah hampir sore, mereka berdua bergegas untuk pulang kerumahnya. jun hampir lupa bahwa malam ini adalah malam bulan merah, yang berarti ia harus benar benar menjaga gadis kesayangannya ini.


































Hai aku balik wkwk, tadinya mau bikin double eh gajadi gara gara aku disuruh buat drama sendiri sama guru hehe.

Enaknya gimana ni? mau yerin menjadi vampire atau nanti nanti aja?

Aku mau bikin cerita ini abis di part 48, tapi kalo lebih ya gapapa. tapi menurut kalian bagus nya sampe part berapa? aku butuh pendapat :(

13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang