Se-iring berjalannya waktu, aku selalu memikirkanmu. Kamu sama seperti senja, kehadiran yang selalu di tunggu-tunggu tapi aku lupa yang menunggumu bukan hanya aku namun orang lain .
@nitaaa.666Yerin berjalan-jalan menelusuri kerajaan bersama suaminya itu. Menelusuri setiap tekuk desa yang berada disana, desa yang begitu makmur dan bahagia. Yerin melihat seorang anak kecil perempuan sedang menangis di bawah pohon, hati yerin mengajaknya untuk menemui perempuan kecil itu.
"Mengapa kau disini anak cantik?". Ujar yerin seraya berjongkok di hadapan anak itu, anak itu menoleh kemudian menatapnya sendu.
"Ibu, hiks-hiks". Ujar anak itu seraya menangis di hadapan yerin. Yerin melihatnya iba kemudian tangannya mulai beranjak untuk menghapus air mata di pipi mungil itu. Yerin tersenyum kemudian mengangkat dagunya lalu menatapnya.
"Siapa namamu?". Ujar yerin seraya tersenyum dengan manis. Anak itu membalas senyumannya sambil membersihkan sisa sisa air mata yang jatuh.
"Aurora". Ujarnya seraya menatap manik bola mata merah yerin dengan damai. Yerin tertegun dengan cantiknya anak kecil ini, bola mata yang merah, rambut yang pirang dan warna kulit yang terlihat mirip dengan salju. Yerin mulai menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga
"Nama yang cantik, sama sepertimu". Ujar yerin, namun anak itu tiba tiba menangis kemudian menujuk rumahnya yang tak berada jauh dari mereka. Yerin mengaitkan kedua alisnya bingung. Dengan sigap yerin menggendong Aurora kemudian berjalan menuju rumahnya. Jun dan beberapa pengawal hanya mengikutinya dari belakang
Setelah sampai di rumahnya, yerin membuka pintu. Yerin terkejut ketika melihat barang-barang yang ada disana sudah berantakan terkapar dimana mana. Banyak darah darah yang berada di lantai. Jun terlihat serius kemudian mencoba untuk mengambil darah dan menciumnya.
Ku mohon, kemarilah.
Batin jun meminta semua suadaranya untuk datang kesini. Tak lama menunggu, mereka semua datang dan langsung memasuki rumah itu, betapa terkejutnya mereka ketika melihat keadaan rumah yang sudah berantakan."Apa yang terjadi, mengapa rumah ini bagaikan rumah yang tak berpenghuni?". Ujar hoshi ketika ia menginjak barang yang sudah jatuh di lantai dan memiliki bercak darah segar.
Mereka melihat anak kecil yang sedang menangis di dekapan yerin. Dengan hati yang begitu sedih, xuminghao berjalan mendekati mereka berdua dan kemudian menggengam tangan anak kecil itu, merasakan apa yang telah terjadi disini. Tangan xuminghao terlepas dengan kasar, jantungnya mulai berdetak hebat ketika merasakan kesedihan yang teramat dalam di hati gadis kecil itu
"Keluarganya di bunuh. Hmmm sepertinya ada seorang penyusup datang di desa ini". Ujar xuminghao seraya berjalan ke arah semua saudaranya.
Yerin menunduk kemudian menatap mata gadis itu dengan sendu. Gadis itu terus terusan menangis di dekapan yerin. Yerin menoleh dan melirik jun sesaat. Lirikan itu terlihat sangat memohon agar ia dapat membawa gadis kecil itu pulang bersamanya. Jun menghela nafasnya kemudian mengangguk perlahan seraya mengacak rambut yerin lembut.
"Kau mau ikut bersamaku? Panggil aku ibumu". Ujar yerin seraya menarik dagu aurora itu agar ia dapat menatap mata merahnya. Aurora menatapnya kemudian tersenyum samar
"Ibu, hiks hiks hiks". Aurora masih terisak dalam dekapan yerin. Jeonghan berjalan mendekati mereka kemudian menatap yerin mengisyaratkan agar aurora diberikan kepadanya. Yerin mengerti, kemudian memberikan gadis cantik itu kepada jeonghan.
"Anak manis, jangan terus menerus menangis nanti kamu jadi tidak cantik lagi loh". Rayu jeonghan membuat aurora mendongak dan menatapnya sayu. Aurora melirik yerin sesaat
"Kau bawa aurora pergi dari sini, kau bisa meminta bantuan tabib agar aurora dapat menghilangkan ingatannya tentang hal ini. Kau bisa menjadi pengganti ibunya. Kami disini akan terus mengamati dan mencari tau tentang kejadian yang telah terjadi disini ". Ujar s.coups dengan tegasnya. Yerin mengangguk kemudian mengambil alih Aurora dari tangan saudaranya itu. Di temani beberapa pengawal yerin membawa gadis kecil itu keluar dari rumahnya dan melesat menuju kerajaan.
"Sepertinya penyusup itu kaki tangan kerajaan krystal". Ujar wonwoo seraya menatap saudaranya itu dengan serius.
"Kita usut permasalahan ini sampai selesai, dan penjarakan siapapun yang bersalah mengenai hal ini". Ujar jun seraya berjalan keluar dari rumah itu.
Mereka berada di depan rumah tersebut. Ekor matanya menangkap seorang laki laki berjubah hitam sedang mengintainya, dengan cepat mingyu melesat untuk mengejarnya. Semua saudaranya melirik satu sama lain lalu mengejarnya.
Mingyu berhasil menarik tangan seseorang itu dan mendorongnya hingga terbentur sebatang pohon, suadara yang lain juga sudah berada di belakangnya. Laki laki itu membuka jubahnya lalu tersenyum miring
"Kau?!". Ujar mingyu seraya mencengkram rahang laki laki itu. Laki laki itu meringis kemudian melepaskannya dengan kasar. Lagi lagi ia tersenyum senang
"Apa yang kau lakukan disini jaehyun? Kau yang membunuh keluarga anak kecil itu?". Ujar s.coups dengan baik baik.
Jaehyun tertawa samar, kemudian menatap mereka dengan tatapan iblisnya. Tangannya mengepal kuat.
"Apa urusanmu dengan anak kecil itu? Keluarganya sama sekali tidak berguna. Jadi buat apa mereka hidup? Bahkan melihat kematiannya saja membuat diriku dan yang lainnya senang". Ujar jaehyun seraya tertawa. Tatapannya masih bertuju kepada s.coups daan yang lainnya
"Dasar bodoh! Kau membuat seorang anak yang tak berdosa kehilangan ke dua orang tuanya. Apa kau tak punya hati lagi tuan jaehyun yang terhormat?". Ujar joshua seraya tersenyum miring. Hal itu tentu saja mengundang kemarahan jaehyun.
Tak lama dari itu, sebagian bangsa krystal mulai berdatangan. Ternyata mereka sudah membuat rencana agar dapat menyerang kerajaan victory dengan mudah
"Dasar bodoh, kau mau bermain main dengan taringku ini?". Tanya mingyu seraya menunjukan taring yang terlihat sangat tajam dan menakutkan.
Tak butuh waktu lama. Atas perintah jaehyun semuanya menyerang bangsa victory. Dengan sigap bangsa victory menerima serangan itu dengan senang hati.
Bhuk bhuk bhuk
Prang prang prang
Pukulan dan bunyi pedang sudah berbunyi dimana mana. Dengan mudahnya bangsa victory menghabisi mereka, banyak korban yang berjatuhan dan mati menjadi abu. Jaehyun terlihat memegangi dadanya sendiri, membersihkan darah di sudut bibirnya.
"Urusan kita belum selesai". Ujar jhony dengan seriangan tajamnya.
Mereka semua melesat menuju kerajaanya. Jun menemui istrinya dan yang lainnya menemui ayahnya di ruangan untuk membicaraka hal yang terjadi di desa.
Jun menemukan yerin sedang duduk di atas ranjang seraya mengelus pelan rambut aurora dengan sangat lembut. Jun tersenyum kemudian berjalan mendekatinya. Yerin mendongak dan mendapati jun yang sudah berada di hadapannya itu
"Bagaimana?". Ujar jun seraya menatap Aurora sesaat lalu menatap istrinya lagi.
"Semuanya sudah selesai, yang dia ingat aku adalah ibunya". Ujar yerin dengan senyuman yang indah di bibirnya. Jun menarik dagu yerin untuk mendekat, kemudian mencium bibirnya dengan lembut
"Aku ingin memiliki anak". Lanjut yerin seraya mengelus perutnya yang terlihat rata. Jun menatapnya bingung, lalu menyelipkan anak rambut yerin
"Nanti, aku akan melakukannya. Tunggu lah". Ujar jun seraya tersenyum senang. Ia mencium kening yerin lalu mencium kepala aurora dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 vampire prince✔ SVT
Vampire(Cerita sudah tamat, namun extra part akan muncul) Berawal dari tugas yang menyuruh mereka datang ke bumi untuk menemui seorang perempuan yang memiliki darah murni, beban mereka begitu banyak dan berat. Lagi lagi mereka harus harus mencarinya di an...