BAB 48

1.7K 131 1
                                    

Bangsa victoria sudah menyiapkan semuanya dengan telaten. Pertempuran yang akan terjadi besok membuat semua yang terlibat di dalamnya sibuk mengurus pekerjaanya masing-masing.  Sebagian prajurit berjaga jaga di luar kerajaan dan sebagiannya lagi sibuk mengasah benda tajam yang terbuat dari perak. Bukankah vampire sangat takut dengan benda apapun yang terbuat dari perak?.

Para raja dari kerajaan lain ikut serta dalam perang ini. Banyak kerajaan yang memihak bangsa victori. Sedari tadi, Jun harus menghela nafas kasarnya berkali kali. Ia tidak ingin melibatkan Yerin dalam masalah perang ini, namun disisi lain bangsanya sangat membutuhkan peran penting perempuan berdarah murni itu.

Yerin melihat suaminya yang terlihat begitu kacau. Yerin menghela nafasnya lalu berjalan mendekati suaminya itu, ia menepuk pundak Jun lembut. Jun menoleh lalu menatapnya sendu, namun Yerin membalasnya dengan senyuman yang indah

"Kau terlihat begitu kacau akhir akhir ini, apa masalahmu?". Ujar Yerin seraya mendaratkan bokongnya tepat di samping, Jun menatap istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan. Dengan perasaan yang begitu campur aduk Jun menarik pergelangan tangan Yerin dan memeluk istrinya itu dengan erat.

" Aku tidak ingin melibatkan mu dalam perang ini, aku takut kehilanganmu mu sayang". Ujar Jun dengan mengeratkan pelukannya seraya menenggelamkan wajahnya ditekuk leher yerin. Yerin tersenyum lalu mengulurkan tangannya, membelai pelan pipi Jun lalu lalu menciumnya sesaat.

Yerin menghela nafasnya berat. Tangannya meraih dagu Jun agar tatapan mereka saling bertemu. Jun menatap manik merah milik istrinya itu

"Dengarkanlah aku, aku tidak akan mati jika kau selalu bersamaku. Bukankah bangsa kita sangat membutuhkan-ku untuk membantu mereka dalam perang ini? Aku bahkan sangat senang jika harus turun langsung dalam hal ini sayang. Kau, dan saudaramu yang lain pasti akan melindungiku bukan? Lalu mengapa kau begitu mengkhawatirkan hal ini?". Ujar Yerin dengan lembut. Yerin lagi lagi mengembangkan senyuman yang sulit diartikan oleh Jun. Jun menatapnya bingung lalu menarik istrinya itu dalam dekapannya, sekali lagi.

"Apakah salah jika suamimu ini sangat mengkhawatirkan istrinya sendiri?". Bisik Jun yang masih setia mendekap istrinya itu. Yerin melepaskan pelukannya dengan lembut lalu meraih kedua tangan Jun dengan lembut. Ia menggenggamnya di atas tumpuan paha dirinya sendiri.

"Kau tidak salah, tapi kau juga harus mengizinkanku untuk mengikuti yang memang seharunya aku lakukan. Aku akan baik baik saja, percayalah". Ujar Yerin seraya menatap mata Jun yang penuh dengan kekhwatiran itu. Jun terdiam entah harus berkata apalagi untuk melarang istrinya itu.

Yerin beranjak pergi untuk menemui putri kecilnya yang berada di dalam ruangan bersama ratu, ya ibu mertuanya sendiri. Sebelum Yerin benar benar pergi Jun terlebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan itu membuat Yerin tersentak dan jatuh di pangkuan Jun. Dengan cepat Jun mendekatkan wajahnya lalu melumat bibir Yerin dengan lembut, bukannya menolak Yerin malah membalas ciuman itu.

"Aku ingin bertemu dengan Aurora, kau berkumpul saja membahas tentang apa yang akan terjadi besok bersama semua saudaramu. Aku pergi sayang". Ujar Yerin seraya melesat pergi meninggalkan Jun yang masih terdiam di tempatnya. Entah mengapa perasaannya berubah menjadi tidak enak sekarang. Jun menepis semua pikiran negatif tentang istrinya itu. Lalu ia bangkit dan menghilang dalam sekejap

Yerin berada di dalam ruangan bersama ibu mertuanya. Mereka terlihat sangat serius dalam memperhatikan putri kecilnya yang sedang bermain bersama salah satu pelayan pribadi ratu.

"Apakah kau sedang memikirkan sesuatu nak? " Ujar Yoona seraya menatap menantunya dengan bingung. Yerin menoleh lalu tersenyum padanya.

"Tidak ibu, aku tidak sedang memikirkan apapun sekarang". Ujar Yerin dengan lembut. Yoona menghela nafas leganya, ia pikir Yerin sedang dalam masalah karena terlihat dari wajahnya yang begitu berbeda dari sebelumnya

"Ibu ibu ibu". Ujar Aurora dengan sangat antusias. Yerin meraih tangan putrinya lalu menggendongnya dengan cepat. Yerin tersenyum lalu mencium pipi Aurora berkali kali

"Apakah kau mengantuk putri cantik?". Ujar Yerin seraya menatap Aurora dengan senyuman yang indah. Aurora hanya mengangguk kemudian menenggelamkan wajahnya di dada Yerin, anak itu tertidur sekarang.

"Ibu, aku akan membawa Aurora ke kamarku sekarang". Pamit Yerin kepada Yoona,  Yonna menoleh lalu mengangguk perlahan. Setelah mendapatkan jawaban Yerin segera melesat pergi menuju kamarnya, namun di pertengahan jalan ia bertemu dengan Altha ya itu adalah kekasihnya mingyu.

"Kau mau kemana kakak?". Ujar Altha setelah berpapasan dengan Yerin. Yerin menoleh

"Aku ingin membaringkan Aurora, sepertinya dia tertidur pulas". Jawab Yerin dengan lembut.  Altha mengangguk mengerti lalu Yerin dengan cepat meninggalkan Altha untuk mengantarkan putrinya itu ke kamar.

"Aku mencintaimu nak".ujar Yerin seraya mencium pucuk kepala Aurora. Lalu ia bangkit untuk menemui suaminya itu

Yerin melesat untuk menemui Jun di ruangan rapat kerajaan. Lagi lagi raja mengadakan rapat untuk membahas misi apa saja yang harus mereka lakukan, namun yang ini tentu saja berbeda karena Yerin di ikut sertakan dalam rapat rahasia.

"Maaf aku terlambat, Aurora tertidur jadi aku harus mengantarkannya ke kamar. Jadi bisa kita mulai sekarang yang mulia".ujar Yerin yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Jun.

Mereka membicarakan mengenai misi apa yang akan di lakukan untuk menaklukkan bangsa kristal dengan mudah. Setelah Berjam jam mereka berada di ruangan  akhirnya rapat itu selesai dengan perdebatan yang begitu banyak. Semuanya sudah meninggalkan ruangan, lalu melesat menuju ruangan lain untuk sekedar mengobrol.

"apakah aku harus mengajak gadisku untuk menemanimu disini?". Ujar Chanyeol yang sedang berada di Sofanya. Yerin menoleh kemudian menatapnya ragu, Yerin tau bahwa kekasih Chan itu adalah seorang bangsa werewolf.

"Tidak usah khawatir seperti itu, bangsanya sudah diterima baik oleh ayah". Ujar Suho menjawab apa yang ada di pikiran yerin saat itu. Yerin menoleh kepadanya lalu tersenyum simpul

"Apakah itu tidak keberatan Chan? Kau selalu saja membantuku dalam urusan lain". Balas Yerin seraya tertawa kecil.

"Tidak, lagipula gadis itu sangat menyebalkan jika tidak bertemu denganmu dalam waktu cepat. Dia selalu saja menanyakan-mu jika kau mau tahu itu". Ujar Chan seraya memutar bola mata malasnya. Mengingat bahwa gadisnya itu sangat terobsesi oleh kecantikan Yerin yang selalu diceritakan oleh Chan ketika mereka bertemu.

"Bawa dia untukku Chan. Aku akan menerimanya dengan baik, dalam waktu 1 menit perempuan itu sudah harus ada di hadapanku. Apakah kau bisa melakukannya untukku Chan?". Ujar Yerin dengan melirik Chanyeol jahil. Chanyeol pun dengan sombongnya berdiri lalu melipat kedua tangan di dadanya. Ia kemudian memejamkan matanya bertanda bahwa dia sedang melakukan komunikasi dengan gadisnya.

Kurang dari satu menit. Perempuan yang terlihat sangat cantik sudah berada di samping Chan dengan rambut yang terlihat panjang dan terurai, bola mata yang berwarna hijau membuat kesan yang pertama kali  melihat adalah perempuan yang sangat cantik.

Perempuan itu terlihat sangat kesal karena Chan tiba tiba saja memanggilnya. Perempuan itu menoleh dan menatap Yerin dengan lembut, Yerin berjalan mendekati perempuan itu

"Siapa namamu, sepertinya kita seumuran sekarang haha". Ujar  Yerin seraya tertawa kecil, menatap perempuan itu dengan lembut lalu mengulurkan tangannya.

"Aku Aleena, dan kau pasti Yerin. Benar begitu bukan?". Ujar Aleena yang membalas uluran tangan Yerin, lalu tersenyum.  Yerin mengangguk membenarkan ucapan Aleena tentang namanya.

"Dari bangsa werewolf benar?". Ujar Jun seraya melirik datar ke arah Aleena. Aleena menoleh lalu mengangguk perlahan.

Mereka semua berbincang mengenai apa saja. Mereka juga melupakan sejenak Masalah yang akan di hadapi besok. Mereka juga harus menjernihkan pikiran nya masing-masing.

Gelak tawa yang terdengar dalam ruangan itu mampu membuat seseorang sangat senang ketika mendengarnya. Memang benar, berkumpul dengan keluarga saja sudah membuat seseorang merasakan arti sebuah kehidupan.











Maaf ya,  aku harus ubah nama kerajaanya biar agak nyambung.  Soalnya kadang aku lupa namanya apa hehe.

Selamat menikmati dan membaca

13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang