BAB 47

1.7K 141 3
                                    

Senyumanmu yang indah bagaikan candu, inginku terus lihat walau dari jauh sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku tuk berhayalan bisa bersamamu.
🎶halu




S.coups bersama semua saudaranya berkumpul dalam ruangan rapat kerajaan. Mereka semua di panggil oleh raja untuk membahas masalah yang akan menimpa dua bangsa bahkan lebih dalam pertempuran yang akan datang.

Mereka semua masih setia menunggu sang raja yang belum menampakan dirinya sedari tadi. Xuminghao melirik saudaranya bergantian, dengan kekuatan yang ia tahu dia sudah dapat menelusuri apa yang akan terjadi di kedepannya.

Jun menghela nafasnya berkali-kali. Memang benar, dalam hal pertempuran mereka sangat membutuhkan yerin dalam permasalah ini. Perempuan berdarah murni dapat dengan mudah menaklukan musuh

Taeyong sudah berada ditempat. Di Dalam Pertemuan, mereka banyak mengundang seluruh atasan pasukannya masing-masing. Seperti bangsa diamond yang akan membantu untuk mengurus pertempuran yang akan terjadi ini

"Ayah, jangan kau libatkan yerin dalam pertempuran ini". Ujar jun seraya menatap ayahnya dengan sendu. Taeyong tahu, bahwa anaknya itu sangat mencintai yerin dengan penuh. Namun disisi lain, agar bangsanya dapat selamat mereka harus menggunakan yerin.

"Bagaimana pun hasilnya. Yerin akan kita libatkan dalam pertempuran ini anak-ku. Percayalah bahwa kami semua dapat melindunginya dengan sepenuh hati". Ujar taeyong seraya menatap manik merah putranya itu. Jun hanya menghela nafas kasarnya, lagi lagi ia kalah dengan ayahnya. Ayahnya memang hebat dalam hal apapun

"Ayah bisakah kita ajak bangsa werewolf untuk membantu kita dalam hal ini? Kekasihku berasal dari sana. Bangsanya selalu menerima ku dengan baik". Ujar chanyeol seraya menatap raja dengan tatapan serius. Ia memanggilnya ayah karena itu diperintahkan oleh taeyong sendiri.

"Kekasihmu? Bangsa werewolf? Huu betapa hebatnya kau chan. Aku saja langsung dihantam habis habisan oleh s.coups". Ujar wonwoo seraya melirik chanyeol dengan heboh. Baru pertama kalinya mereka semua melihatnya heboh seperti itu. Chanyeol meliriknya balik namun mengacuhkan perkataan wonwoo dengan santai.

"Bisa tidak kita fokus membahas satu masalah saja?". Mingyu berkata dengan melipatkan kedua tangannya diatas dada. Rasa jengah yang ia rasakan sedari tadi sudah berada di puncaknya

Mereka merapatkan masalah itu dengan sangat serius. Manik merah mereka semakin menyala dengan terang. Tentang pertempuran, hal itu akan terjadi dalam beberapa hari kedepan. Taeyong sudah menerima baik ajakan itu dari bangsa krystal-musuhnya, persiapan untuk memulainya pun sudah di lakukan dengan baik.

Berita pertempuran itu pun sudah banyak yang mendengarnya. Banyak para rakyat laki laki yang dengan senang hati membantu sang raja dalam melakukan pertempuran ini. Sedangkan para wanita di ungsikan terlebih dahulu di dalam kerajaan untuk menjamin keselamatnya.

Jun beranjak kemudian berjalan meninggalkan semua saudara dan petinggi kerajaan. Rapat telah selesai, mereka diperbolehkan untuk kembali ke aktivitasnya masing-masing.

"Sayang". Ujar jun melihat yerin sedang menyisirkan rambut aurora dengan lembut, yerin menoleh kemudian tersenyum. Jun berjalan dan mendekat ke arah mereka berdua

"Semuanya sudah selesai? Apa yang akan terjadi?". Ujar yerin yang masih saja fokus pada putri kecilnya itu. Jun melirik yerin sesaat lalu yerin mengerti. Ia memanggil salah satu pengawal pribadinya untuk membawa aurora bermain sampai urusan nya dengan jun sudah selesai.

"Pertempuran itu akan terjadi beberapa hari kedepan benar?". Ujar yerin seraya menatap manik mata merah jun dengan serius. Jun agak terkejut namun dapat mengatasinya dengan cepat. Jun kembali menatap yerin, kedua tangannya mulai menggapai jari jemari yerin dengan lembut.

"Bagaimana kau bisa tau?".

"Kau lupa aku siapa?". Ujar yerin seraya melirik jun dengan jahil. Jun menarik dagu yerin gemas mendekatkan bibirnya ke bibir yerin, lalu melumatnya abis abisan.

"Aku mencintaimu, jaga perasaan itu untuk beribu-ribu tahun yang akan datang yerin.". Ujar jun seraya memeluk yerin dengan sangat erat, menenggelamkan wajahnya ditekuk leher yerin adalah salah satu zona nyaman-nya.

"Apakah kau akan mengajaku dalam pertempuran nanti, jun?". Tanya yerin seraya mengelus pucuk rambut jun secara perlahan. Jun mendongak kemudian menatap istrinya itu sayu. Jun diam beribu bahasa, lalu menenggelamkan wajahnya lagi.

Yerin terdiam sesaat. Lalu kemudian mengelus pucuk kepala jun dengan perlahan ia tersenyum kemudian memeluk suaminya dengan senang. Pertempuran itu akan membawa ke bahagian jika bangsa victory menang, dan para rakyat pun akan aman dan tentram.

"Aku mengetahui semuanya, kau harus mengajak-ku. Aku adalah salah satu alat agar bangsa kita bisa memenangkan pertempuran ini, aku siap mengorbankan nyawaku demi menyelamatkan dunia dari para vampire kejam". Ujar yerin seraya menarik dagu jun agar suaminya itu menatapnya. Jun menatapnya sendu kemudian menggeleng.

"Kau bukan alat, jangan bilang seperti itu.". Ujar jun dengan tatapan kesalnya. Yerin menghela nafas, niat baiknya malah membuat suaminya itu sedikit kesal. Jun bangkit lalu berjalan menuju ranjang putihnya lalu mengistirahatkan badan untuk sejenak.

Yerin menghela nafasnya berkali kali. Lalu berjalan untuk menyusul aurora yang sedang berada di taman kerajaan. Mungkin untuk saat ini ia tidak ingin menganggu pikiran suaminya yang sedikit agak kacau. Yerin menemukan aurora berada di taman lavender, ia sedang bermain seraya membuatkan sebuah buket bunga dari bunga lavender. Aurora melihat yerin lalu berlari menuju ibunya

"Untuk ibu". Ujar aurora dengan gemasnya. Yerin menerima buket bunga itu lalu memeluknya dengan lembut.

"Terima kasih cantik, ibu sangat menyukainya". Ujar yerin seraya mencium pucuk kepala aurora berkali kali. Anak kecil itu tersenyum kemudian menarik tangan ibunya untuk menelusuri taman itu bersamanya.

Hamparan bunga bunga lavender berwarna ungu sangat terlihat indah. Banyak kupu kupu yang berterbangan kesana kemari, yerin menggandeng tangan aurora seraya bersenandung kecil. Putri kecilnya terlihat sangat senang.

Setelah jun terbangun dari tidurnya, ia segera menyusul istri dan anaknya itu. Jun menemukan mereka berdua diantara luasnya bunga yang berwarna ungu . Jun tersenyum kemudian mengambil salah satu tangkai bunga mawar yang hidup di taman itu, lalu melesat mendekati putri dan istrinya.

Yerin mendongak ketika merasa telinganya telah diselipkan sesuatu. Ia menemukan jun yang sedang tersenyum di depannya sambil menatapnya. Yerin membalas senyuman itu lalu memeluk suaminya dengan sangat erat.

"Ayah". Ujar aurora seraya memberikan beberapa tangkai bunga lavender yang masih segar. Jun menerimanya lalu mencium pucuk kepala aurora dengan lembut, anak itu tersenyum lalu memeluknya.

"Kenapa kau memilih taman ini? Bukankah taman yang lain banyak yang lebih bagus?". Ujar jun seraya berjalan menikmati indahnya taman itu bersama dengan kedua oranh tersayangnya. Yerin menoleh kemudian melirik aurora yang sedang tersenyum menatapi kupu kupu yang tadi ia tangkap bersama pengawalnya.

"Putri-ku". Ujar jun seraya menggendong aurora dengan tangannya lalu berjalan menikmatinya lagi. Tanpa di sadari oleh jun, yerin tersenyum kemudian mengelus perutnya dengan lembut .



13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang