BAB 39

1.9K 150 2
                                    

Malam ini adalah malam bulan merah, dimana seluruh bangsa vampire akan memiliki kekuatan yang lebih besar di bandingkan sebelumnya. Rasa haus akan darah manusia mulai mengalir di setiap bangsa vampire di bumi ini.

S.coups dan yang lainnya berada di ruangan rahasia untuk membahas masalah yang akan menimpa mereka tepat di jam dua belas malam. masalah yang membuatnya harus tetap berada di sisi gadis cantik yang sekarang masih memejamkan matanya di sebuah peti. Yerin terbaring di sebuah peti kaca yang sudah di hiasi beberapa bunga yang melingkar di seluruh penjuru peti. Jun memang menyuruh seluruh saudaranya untuk membantu agar yerin tidak menjadi vampire sekarang namun itu adalah masalah yang sangat sulit.

Beberapa menit yang lalu, Taeyong menemui semua anak anaknya di bumi memberitahukan bahwa semua yang dilakukan mereka akan sia sia. jun tak menggubris ucapan ayahnya itu, ia tetap meminta bantuan dengan cara apapun.

"apapun yang kita lakukan akan sia sia. mau tidak mau dia akan tetap menjadi vampire. bukan kah itu hal yang sangat menyenangkan jika memiliki istri seorang vampire juga?!". ujar mingyu seraya menatap bola mata merah jun dengan kesal. jun melirik kemudian melemparkan tatapan tajamnya

"Aku belum siap melihatnya menjadi seorang predator penghisap darah". ujar jun yang terlihat begitu khawatir mengenai yerin.

"kita coba saja, usaha tak akan menghianati hasil. percayalah". ujar s.coups menepuk pundak jun dengan pelan. jun mengangguk lalu bangkit meninggalkan semuanya. ia melesat pergi menemui istrinya yang sudah terbaring di peti kaca. Cantik ujar jun ketika melihat yerin dengan pakaian putihnya yang menyerupai gaun pernikahan yang pertama kali ia kenakan. rambut panjang yang sudah terkepang rapi, wajah putih seputih salju membuat yerin terlihat seperti ratu di kerajaan yang akan datang.

Jun menatap istrinya dengan sayu. ia mengambil tangan-nya kemudian menggengamnya dengan sangat erat. jun menarik nafas lelahnya, kemudian meletakan kedua tangan yerin tepat berada di dadanya. jun tersenyum kemudian mencium kening yerin beberapa kali

Kenapa yerin bisa seperti ini? karena jun meminta s.coups untuk menidurkan istrinya untuk malam ini. jantungnya masih berdetak namun raganya terlihat seperti mati. hal ini selalu di lakukan ketika akan menyambut seorang vampire yang terlahir sebagai manusia dari berabad-abad lalu.

Sekarang tepat pukul sebelas malam. semuanya sudah berkumpul mengitari peti kaca, menatap perempuan nanar di depannya. semuanya memakai pakaian jas hitam yang terlihat sangat tampan

"Jika semuanya gagal maka aku akan menerimanya, menerima-mu menjadi seorang vampire". ujar jun menatap mata yerin yang masih terpenjam dengan damai. mata yang cokelat nanti akan berubah menjadi merah, gigi yang indah itu akan berubah menjadi menyeramkan.

"sudahlah, semuanya akan baik baik saja selagi kita bersamamu". ujar wonwoo seraya menepuk bahu saudaranya itu, hal itu membuat jun sangat beruntung mempunyai saudara yang sangat care padanya.

Malam ini tepat pukul dua belas malam. mereka semua bersiaga untuk menjaga perempuan cantik di depannya. kilatan mata merah sudah muncul, mereka dapat menahaan agar tidak memburu seorang manusia. Gigi taring yang sudah muncul membuat mereka terlihat menyeramkan bahkan seperti monster! tp kan emg monster hehe

BRAK!

Pintu terbuka dengan sendirinya. semua menatap pintu itu dengan bingung dan menoleh lalu menatap yerin dengan bergantian

PRANGG

Barang-barang yang berada diatas meja berjatuhan. bahkan jendela dan hordengnya pun ikut terbuka, angin-angin kencang mulai masuk melalui jendela. lagi-lagi mereka menatap yerin yang masih saja memejamkan matanya yang begitu indah.

Mata yerin perlahan terbuka, kemudian ia menatap jun yang berada di sampingnya. Kilatan merah di mata yerin sudah muncul hal itu membuat jun begitu terkejut kemudian menatapnya dengan lekat. Yerin mengedarkan matanya ke arah mana pun, ia bisa melihat benda benda yang terlihat sangat kecil bahkan yang lebih parahnya ia tak bisa merasakan detak jantungnya sendiri. ia bangkit dari peti matinya kemudian menatap semuanya  dengan tatapan bingung

"mengapa semua benda yang berada di sana dapat aku lihat? bahkan benda itu sangat teramat kecil. aku tak bisa merasakan denyut nadi ku sendiri". ujar yerin menatap semuanya dengan tatapan nanar. yerin berjalan mendekati jun kemudian meletak-kan kedua tangannya tepat berada di dada jun. ia terkejut ketika tidak merasakan detakan jantung suaminya itu, ia kembali menoleh kemudian melihat mereka semua yang terdiam.

Yerin menelan ludahnya sendiri. Rasa haus yang sangat biasa muncul di tenggorokan gadis itu sekarang. ia berlari bahkan larian itu sangat cepat untuk menuju dapur. semua yang disana terdiam kemudian menatapnya bingung

"Vampire? secepat dan semudah itu?". ujar mingyu yang masih tak percaya. jun melesat menemui yerin dengan melingkarkan kedua tangannya tepat di pinggang yerin, yerin menoleh ketika melihat jun sedang memeluknya dari belakang. Rasa haus yang dari tadi ia rasakan tak lenyap begitu saja.

Kemudian s.coups membawa sekantung darah kemudian meletakannya di dalam gelas lalu memberikannya kepada yerin. yerin sempat terkejut kemudian berjalan mengambil gelas itu, dengan cepat ia menghabiskan seluruh darah itu tanpa tersisa.

Yerin melempar kasar gelas itu ke tembok. serpihan kaca itu sudah berserakan dimana mana. Yerin merasakan bahwa hawa nafsu untuk meminum darah lain ada dalam dirinya, ia mendorong tubuh jun dengan kuat kemudian melesat pergi meninggalkan rumah.

Jun kaget kemudian melesat pergi untuk mencari istrinya itu. menelusuri jalan bahkan hutan di daerah sana namun ia tidak dapat menemukannya. Mingyu menemukan yerin yang ingin memangsa seorang perempuan yang sedang menunggu seorang temannya di sebrang jalan. dengan cepat ia menarik pergelangan tangan yerin dan melemparkannya ke batang pohon

Jun datang dengan cepat kemudian mencekal tangan yerin dengan kuat. tidak lupa ia di bantu oleh kai

"TENANGKAN DIRIMU". ujar s.coups seraya menatap mata merah yerin. yerin tersenyum senang kemudian melepaskan dirinya dari jun dan kai dengan mudah. gigi bertaring itu sudah muncul

Lagi lagi yerin berhasil melepaskan dirinya dari cengkraman yang lain. dengan gampang jun menemukan yerin yang sedang menangis di tepi danau, ia menghampirnya kemudian menatapnya

"Hiks, aku telah membunuh seseorang". ujar yerin seraya melemparkan tatapannya ke arah seorang laki laki paruh bayah yang sudah tergeletak tak berdaya.

"tidak apa apa,kau akan mengerti semuanya. pulang lah bersamaku". ujar jun seraya menatap mata merah milik yerin. rasanya mata itu sangat pas jika di miliki oleh istrinya itu. yerin mendongak kemudian mengangguk perlahan. di balik sebuah pohon semua saudaranya menyaksikan adegan yang begitu romantis

"Aku kira menjadi seorang vampire itu sangat sulit, namun aku salah". ujar jeonghan

















Keputusan aku jadiin yerin vampire itu udah tepat belum? hehe aku udah bulatin banget buat jadiin dia vampire sekarang

aku bakalan abisin cerita ini sampe 50+ lebih aja, karena niat aku akhir januari cerita ini harus selesai. kenapa? karena mulai februari aku udah harus fokus buat ngurusin ujian ujian hehe aku kelas 9 soalnya

Vote+komen yang banyak nanti aku cepet update. dukungan kalian itu sangat sangat berpengaruh buat aku.

13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang