BAB 42

1.8K 147 6
                                    

Langit menjatuhkan bulir-bulir yang sedih, yang sedikit, yang sakit, yang tak sungguh-sungguh menghapus dosa, apalagi kenangan.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Kau tahu? aku pernah mencintaimu sebelum datangnya fajar hingga sesudah senja, aku juga pernah merindukanmu dari terik mentari hingga berubah menjadi hujan, sebelum kau pergi dan larut dalam harapan dan doa yang pernah ada. Hujan punya alasan kenapa ia jatuh, tapi aku tak mempunyai alasan mengapa hatiku jatuh kepadamu
-katapemanis

Yerin termenung menatap dirinya sendiri di tepi kolam renang. Berdiam diri sambil menatap kosong arah depannya. Yerin ingin kembali ke dunianya sendiri yaitu, manusia namun takdir itu telah mengurungnya.

"Mengapa kau berada si sini noona?". Ujar dino seraya mendekatkan diri ke arah yerin. Dino duduk kemudian menatap yerin bingung. Yerin menoleh kemudian menggeleng perlahan

"Hmm noona, apa kau sangat tidak menyukai kehidupan sebagai seorang vampire?". Tanya dino seraya menatap manik mata yerin yang terlihat sendu, yerin menatapnya.

"Kehidupan ini telah membawaku ke arah yang lebih baik bukan? Tapi di posisi saat ini aku masih belum bisa menerima semuanya, mungkin akan aku coba lagi". Ujar yerim seraya melihat dirinya sendiri di air kolam. Dino menoleh kemudian menggengam tangan kakak iparnya itu, hal tersebut membuat yerin menoleh dan menatapnya bingung

"Noona, kau harus bisa menerima ini semua Ingat ada jun suamimu dan aku sebagai adik iparmu. Aku ingin melihat senyuman indah di wajahmu setiap saat, aku ingin kau juga yang membuatkan aku makanan manusia setiap hari ya walaupun nanti hanya aku yang akan memakannya, dan satu hal lagi". Ujar dino menggantung perkatannya itu, yerin mengaitkan kedua alisnya. Dino tersenyum jahil kemudian menatap perut yerin sesaat

"Keponakan baru". Ujar dino seraya tertawa. Yerin tersenyum kemudian memukul pelan bahu dino.

Mereka berdua menghabiskan waktu di tepi kolam dengan lama. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam, yerin dan dino segera bangkit kemudian berjalan menemui semua saudaranya yang berada di ruang keluarga. Jun menatap istrinya dengan tersenyum, hal itu membuat pipi yerin tampak merona sekarang. Yerin duduk disamping jun seraya menatapnya

"Bicara apa saja kau dengan anak kecil itu?". Ujar jun seraya melirik dino dengan jahil. Yerin hanya tersenyum lalu melirik dino juga

"Kau sangat kepo hyung haha". Dino tertawa.

"Kau mau ikut kami ke kerajaan kah yerin? Bertemu dengan ayah". Ujar s.coups seraya menatap manik mata merah yerin, yerin menoleh kemudian mengangguk perlahan.

Mereka semua sudah berada di depan pintu ghaib yang akan menuju mereka ke kerajaan victory. Satu persatu dari mereka mulai memasuki pintu itu, dimensi lain telah membawanya ke suatu tempat. Pakaian modern yang tadi mereka pakai kini telah berubah menjadi pakaian tradisonal yang elegan. Jubah hitam menutupi punggung jun dengan indah.

Yerin menghentikan langkahnya ketika mereka berhasil mendarat di dunia itu. Yerin menoleh kemudian menatap suaminya takut. Penampilan mereka berubah 360 derajat ketika berada di bumi dan dunia vampire

"Jangan takut, genggam saja tanganku dan jangan pernah lepaskan". Ujar jun seraya menggengam tangan yerin dengan erat. Mereka semua menaiki kuda menuju gerbang kerajaan

Para pengawal yang berada di depan pintu gerbang segera membukakan gerbang itu seraya membungkuk memberi hormat kepada para pewaris tahta. Mereka semua telah memasuki kerajaan yang terlihat begitu cantik dan megah

Banyak pengawal dan pelayan menuduk patuh. Mereka memberikan hormat kepada ke tiga belas vampire tampan itu.

"Pangeran akan memasuki ruangan". Ujar salah satu pengawal yang berada di depan pintu. Pintu tersebut terbuka dan menampakan seorang laki laki berbadan tegap dan jubah hitam melekat di badannya dengan apik.

Lagi lagi, yerin menghentikan dirinya ketika melihat seseorang itu. Jun menoleh dan menatap istrinya itu

" tak apa, itu ayahku". Ujar jun seraya tersenyum kepada istrinya. Yerin menelan ludahnya sendiri, kemudian mengangguk mengeri. Yerin dan jun memasuki ruangan itu

Yerin melihat seorang perempuan cantik yang berada di samping seorang laki laki yang tadi di sebutkan jun adalah ayahnya, berarti dia adalah seorang raja. Perempuan itu tersenyum manis kemudian melangkah mendekati yerin.

"Cantik sekali menantuku ini". Ujar yoona seraya menelusuri tekuk wajah yerin, yerin hanya tersenyum. Yoona membawa yerin untuk pergi mengunjungi semua penjuru kerajaan.

Ketiga belas vampire itu berdiri menghadap ayah handanya. Mereka tersenyum kemudian menundukan kepalanya untuk menghormati ayahnya sebagai raja. Taeyong tersenyum kemudian berjalan mensejajarkan dirinya dengan anak anak kesayangan.

"Ayah apakah keputusan ku untuk menjadikan yerin sebagai istriku sudah tepat?". Ujar jun seraya melirik ayahnya itu dengan tatapan bingung. Taeyong menoleh kemudian berjalan mendekati jun, lalu merangkulnya dan tersenyum

"Langkahmu sudah tepat anak-ku, kau telah membuat takdir yerin menjadi apa yang seharusnya terjadi. Kau harus menjaganya". Ujar taeyong memberikan nasehat kepada anaknya itu, anak satu satunya yang sudah menikah. Bahkan dia telah melangkahi kakak tertuanya, s.coups.

Tak lama dari itu, yerin dan yoona datang kembali memasuki ruangan. Mereka sedang melakukan acara makan bersama, makanan di kehidupan bangsa vampire sebenarnya.

"Nak, aku menerimamu sebagai menantu di kerajaan. Semoga kau selalu di lindungi oleh suamimu serta semua saudaramu." Ujar taeyong seraya tersenyum manis kepadanya. Yerin tersenyum kemudian mengangguk perlahan

"Berikan aku cucu". Ujar yoona membuat jun menyeburkan apa yang sedang ia makan. Jun menatap kesal ibunya, begitu pula yerin.

"Ibu, yerin masih sekolah di dunia manusia". Ujar jun seraya meminum cairan berwarna merah yang sudah di letakan di gelas. Yoona menoleh dan melemparkan tatapan kesal ke arah anaknya itu

Mereka menyelesaiikan acara makan malam itu. Jun mengajak yerin untuk melihat kamar mereka saat ini, jun terus menerus menggengam tangan mungil milik istrinya itu.
Pengawal membukakan pintu dan membiarkan mereka masuk untuk ber istirahat.

Yerin melihat sebuah jendela yang menghubungkan langsung untuk melihat banyaknya bintang-bintang di langit. Ia mendekati jendela itu kemudian tersenyum bahagia. Jun melihat istrinya itu lalu melesat dan memeluk pinggang yerin dengan erat menyelipkan anak rambut yerin ketelinga lalu sesekali mencium punggung yerin.

"Aku mencintaimu". Ujar jun seraya tersenyum. Yerin menoleh dan tersenyum, lalu ia menenggelamkan tengkuk wajahnya di dada bidang jun. Rasa itu membuat yerin begitu nyaman

13 vampire prince✔ SVT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang