Delapan bulan telah berlalu, hidup saya semakin terarah dan produktif setelah merasakan dekat dengan Tuhan. Hari terasa ringan meski masalah datang silih berganti.
Kepergian Rara berpengaruh besar terhadap hijrah saya, berharap Allah memberikan kejutan khususnya pada saya dengan hadirnya Rara kembali.
Tentang Bunga, perempuan itu seakan lenyap dalam ingatan. Entah di mana dia tinggal, apa kabarnya hari ini, saya tidak peduli lagi.
Terimakasih saya persembahkan kepada Yusuf yang selalu memotivasi. Kepada Fatih juga, yang selalu membuat saya iri. Pada nyatanya, laki-laki itu tidak serius saat mengatakan akan khitbah Rara dengan alfiyah. Dia hanya bercanda, tapi saya anggap serius. Lagipula, lulus dari madrasah aliyah, dia mendapat beasiswa ke Madinah. Jadi saya tidak perlu bersaing dengannya lagi untuk mendapatkan Rara.
Namun, jika takdir berkata Rara adalah masa depannya Fatih, saya bisa apa. Patah hati sudah tentu.
Terimakasih kepada Mamah juga tidak lupa, doa-doanya telah merubah saya dari hari ke hari semakin baik.
Hari ini, saya bawakan hijab berwarna biru tua untuk Mamah. Sama seperti biasa, ketika Mamah menghampiri, matanya selalu berbinar seolah mengatakan bahwa dia bahagia.
"Mana kerudung Mamah?" tanyanya antusias.
Beribu syukur saya langitkan, Maha Pembolak-Balik hati telah merubah Mamah. Saya terharu biru, saya rengkuh tubuh yang sekarang tidak sekurus dulu. "Tommy pakaikan, ya," bisik saya dan diangguki Mamah.
Saya memakaikannya. Dia tersenyum, saya juga tersenyum. Tangan yang sudah mulai keriput menjelajahi pipi saya. Air matanya berjalan-jalan di pipi. "Nak, bantu Mamah dekat dengan Allah, ya. Sering-sering datang ke sini, ajarin Mamah ngaji."
Maha Suci Allah yang telah baiknya merubah hidup saya menjadi lebih baik. Saya terharu mendengarnya, air mata juga menelusuri pipi saya. Saya mengangguk dan langsung memeluknya. Saya curhatkan kebahagiaan ini lewat ribuan syukur. Saya lukiskan kebahagiaan ini dengan tangis kebahagiaan.
Terimakasih Allah, jagalah saya, Mamah, dan kaum muslimin dan muslimat dari keburukan. Istiqomahkan hati kami untuk tetap berada di jalan-Mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya dari Muslimah #ODOCTheWWG [SELESAI✔]
Spiritual"Muslimah hight class mana mau diajak pacaran, Ga." Saya mengembuskan napas gusar, lalu mengusap wajah dengan kasar. "Sekalinya langsung khitbah, dia mana mau sama saya." Gadis itu laksana Aisyah yang cerdas juga cantik. Lembut tutur katanya bagaika...