part 14

2.5K 96 0
                                    

Anya sudah memantapkan hati nya selama seminggu ini dan ia yakin ini waktu yg tepat untuk menjawab semuanya kebetulan sekali malam ini fatih mengajak nya pergi.

Di perjalanan fatih sengaja menutup mata anya "mas masih lama ya kenapa mesti pake ditutup mata ?" ujar anya.

"engga kok bentar lagi nih" ujar fatih memarkirkan mobil

Fatih membuka penutup mata anya dan anya membuka mata secara perlahan.

"mas kok??" anya bingung melihat pemandangan dihadapan nya sudah ada helikopter dan hamparan bunga beserta lilin yg membentuk hati dan fatih yg memegang bucket bunga.

Fatih menatap mata anya lembut sambil tersenyum seraya berkata.

"mas tau ini terlalu cepat untuk mu, mas tau kamu memikirkan bahwa kamu mersa tidak pantas dengan mas terlepas dari semua fikiran mu itu mas serius dengan mu buang fikiran itu yg menjalan kan kehidupan ini kita berdua bukan orang lain mas ingin menjadi imam yg baik yg selalu menjaga kamu membimbing kamu dan anak anak kita nanti menjadi sahabat hidup mu didunia dan di akhirat dalam suka maupun duka maka dari itu mau kah anya menjadi pendamping hidup mas?"

Anya yg mendengar kata demi kata yg fatih lontarkan ia merasa tidak ada kebohongan di mata fatih tak terasa air matanya menetes membasahi pipi nya dan ia mengangguk. "anya mau menjadi pendamping hidup mas fatih" anya mengeluarkan kotak berisi cincin yg pernah fatih kasi untuk nya dan fatih memasangkan itu di jari anya.

"terimakasih sudah mau menerima mas" fatih sangat senang dan ia merasa hatinya bergejolak seperti bom nuklir yg akan meledak.

"seharusnya anya loh yg berterimakasih karna mas mau nerima anya yg gak ada apa apanya ini"

"sudah jangan bahas itu ayo naik kamu pasti lapar kan kita akan pergi ke suatu tempat"ujar fatih tersenyum dan mengajak anya masuk kedalam helikopter tersebut.

Anya masih tidak menyangka jika ia menaiki helikopter karena ini kali pertama baginya apalagi bersama orang yg dicintai nya sungguh tuhan maha baik memberikan nikmat yg begitu indah kepada hamba nya dan anya melihat betapa indah nya pemandangan kota dimalam hari dengan gemerlap lampu menghiasi gedung gedung tinggi.

Anya merasa ia termasuk orang yg beruntung didunia ini bagaimana tidak ia mendapatkan lelaki tampan dengan sejuta kebaikan.

Di sinilah anya direstoran itali yang clasic tapi tidak meninggalkan kesan elegant nya.

Anya berani bertaruh bahwa menu yg ada disini sangat lah mahal ia berpikir jika saja harga nya seharga kebutuhan hidup anya selama sebulan.

"suka nggak tempat nya??" tanya fatih setelah menpersilakan duduk.

Belum sempat anya menjawab pelayan restoran menyerahkan daftar menu kepada mereka berdua.

Anya membuka buku yg berisikan menu makan itu melongo ia sama sekali tidak mengerti apa yg tertera di dalam buku ini.

Anya berbisik ke fatih.

"sst mas anya ga ngerti ini bahasa apaan?"

Fatih yg melihat tingkah lucu anya terkekeh.

"yaudah mas aja deh yg mesan anya ikut aja" anya berujar dan menutup kembali buku yg ia tak ia pahami satu makna katapun dari daftar menu itu.

Ketika pelayan itu pergi dan memberikan welcome drink dan mereka menikmati suasana romantis yg sangat kental di resto tersebut.

***

Anya mencerita kejadian ini kepada ibu nya betapa bahagia nya sang ibu mendengar kabar baik dari anak nya.

your whole wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang