part 18

2.5K 95 1
                                    

Hari ini hari terakhir anya dan fatih sebelum besok mereka akan kembali ke bandung anya mengajak fatih ketempat wisata dan ketempat penjualan oleh oleh khas daerahnya yg terkenal akan kenikmatan nya yaitu kopi khas daerah jambi di salah satu tempat souvenir yg terkenal dan lengkap banyak sekali yg mereka jual dari snack ringan, cemalcemilan, bahan dasar batik yg terkenal yaitu batik jambi dan masih banyak lagi.

Mereka memasuki tokoh anya memilih beberapa souvenir yg akan diberikan nya ke teman teman dapurnya seperti mbak risa,aldo dan teman teman nya yg lain taklupa pula ia memberikan untuk oma, mbak mia,gina, suami mbak mia dan papa fatih.

"apa gak kebanyakan ini mas" anya membuka suara melihat banyak nya ia dan fatih memasukin barang ke dalam troly belanja.

Ini mah kebalik ya seharusnya yg hoby belanja kan saya bukan nya mas fatih, tapi gapapa sih sesekali. Pikir anya.

Fatih menyadari apa yg ia lakukan "walah iya yah sayang tapi ini ada beberapa untuk sahabat dan rekan kerja mas terus ada juga biasalaha requestan mbakmu loh " siapa lagi kalo bukan mia yg sengaja ingin membuat fatih bangkrut.

Fatih menunjukan handphone yg berisi list pesanan yg mia inginkan sangat panjang anya hanya bisa tersenyum dan berfikir mereka berdua sangatlah unik bagaimana bisa hanya dengan meminta belanjaan segitu membuat fatih bangkrut, jika fatih membeli seluruh isi ini tokoh pun tidak akan membuatnya bangkrut.

"oalah mbak mia itu unik dan lucu" anya membayangkan mimik muka mia yg sangat senang mengerjai fatih.

Fatih menunjukan deretan giginya dan tersenyum anya anya bagaimana bisa kamu bilang mbak mia unik dan lucu yg ada kamu loh yg lucu dan selalu membuat hari hariku berwarna.batin fatih.

"oh iya sayang mas lupa belum cerita mbak mia hamil" ujar fatih sambil mengantri barang belanjaan mereka di kasir bersama anya.

Anya tampak terkejut sekaligus bahagia "oh iya alhamdulillah kalo gitu emang udah berapa bulan?" tanya anya yg tampak antusias.

"belum cerita sih berapa bulan nya" fatih hanya menyengir menunjukan deretan gigi putih nya.

Usai membayar mereka bejalan keluar menuju mobil dan melanjutkan perjalanan.

"oh iya ibu mau makan apa ya sayang coba kamu telfon dulu?" tanya fatih.

"tapi apa kita makan di luar aja sayang kasihan kalo ibu mesti masak buat kita, mending kita cari tempat makan enak di deket sini sebelum besok subuh kita harus pergi" sambung fatih lagi ketika ide itu muncul dari kepala nya.

"iya boleh ntar dulu anya telfon ibu" Anya segera menghubungi ibu dan adeknya agar mereka bisa bergabung bersama.

***
Pagi ini anya dan fatih akan kembali lagi ke bandung mereka akan nengurusi semua hal hal yg diperlukan seperti berkas dan data yg akan digunakan untuk syarat pembuatan buku nikah mereka juga akan melakukan pemilihan vendor WO, dekor, makanan, musik dan sebagainya taklupa pula pastinya dibantu oleh mia kk nya fatih.

Mereka berpamitan ke ibunya anya, dan isan yg ikut menghantar mereka sampai di bandara sepagi ini.

"kamu hati hati disana ya jaga kesehatan makan teratur, nanti kalo udah sampe kabarin ibu" ujar ibunya anya yg sebenarnya takrela anaknya pergi lagi.

"ibu juga disini jaga kesehatan makanan nya dijaga, doain anya dan fatih agar persiapan ini semuanya dilancarkan sama allah".

"aminnn ibu akan selalu mendoakan kamu nak".

"fatih dan anya pergi ya bu ibu sehat sehat disini doain kami selalu " pamit fatih menyalim punggung tangan ibu anya.

"iya nak aminnn ibu titip anya tolong jaga dia, pesan ibu ini di ingat ya biasanya menjelang pernikahan itu kan hal yg rawan dan kalian berdua harus pandai memilah dan meredam ego kalian masing masing karena menjelang pernikahan apalagi disaat persiapan ini kalian berdua biasanya akan diuji intinya harus ada yg bisa mengalah dan jangan sampe misskomunikasi".

Benar yg ibu anya katakan, kk nya faih mia sendiri pun mengalami nya dan untungnya mereka berhasil melewati itu "insya allah kami berdua akan mendengarkan dan mengingat nasehat ibu".

Kali ini anya sengaja meminta agar fatih tidak menggunakan pesawat pribadinya karena kejadian kemarin sempat membuat heboh dan viral di instagram info seputar jambi anya menunjukan beberapa potong fotonya dan fatih hanya senyum senyum melihat wajah anya yg lucu jika sedang kesal untungnya sih tidak begitu jelas foto amatir yg mereka ambil.

Ketika memasuki kabin pesawat anya baru menyadari karena ia sedang berada di first class, atau kelas kaum sosialita di pesawat.

"mas kok kita disini mas gak pesan yg kelas ekonomi ya??" tanya anya ketika mereka berdua sudah duduk di kursi pesawat.

"yg kelas ekonomi habis untuk jam subuh lagipula kita kan dadakan pesan tiket nya karna kamu baru bilang kalo mau naik pesawat umum saja" alibi fatih saja sih agar mereka lebih nyaman menikmati perjalanan.

Niat anya mau merendah ini mah malah meroket "tapikan.." ucapan anya terhenti melihat fatih yg sudah tertidur di sebelah nya.

Anya menyadari tidak seharusnya egois dan mempermasalahkan hal sepele karna fatih juga ingin kenyamanan saat di perjalanan lihat saja saat ini fatih sudah tertidur pulas anya melihatnya tidak tega mungkin fatih kecapean fikir anya.

Rasa kantuk pun mulai menyerang anya dan perlahan lahan ia terpejam.

***

Mereka berdua telah sampai di bandara, dari kejauhan ada yg ingin sengaja mencelakai anya dengan mendorong troly ke arah kaki anya.

Untung fatih dengan sigap menarik anya agar troly itu tidak menimpa kaki anya.

"kamu gapapa sayang???" ujar fatih.

"anya gapapa kok mas" ujar anya.

Anya berfikir siapa sih yg kali ini berniat mencelakakan dirinya dan lagi pula anya tidak pernah berbuat jahat ke orang lain.

"yasudah yuk itu pak taryo sudah menunggu" pak taryo supir pribadi papa anya dan baru kembali setelah ijin pulang kampung untuk melihat istrinya melahirkan anak nya.

Sesampainya di rumah fatih anya melihat mia, nenek, dan gina sudah menyambut nya.

"haii aunty" gina menghambur ke pelukan anya anya pun menyambut pelukan nya.

"haii gina" anya mengelus kepala gina.

"loh aunty aja masa uncle mu yg ganteng ini tidak di peluk juga?" fatih memanyunkan bibir nya.

"dihh fatih kok alay sih nyak kamu apain geli deh mbak liat nya" mia tidak sanggup melihat mimik wajah muka fatih.

"ah mbak mah sok jiji padahal kaya gitu biar anak nya nanti mirip fatih kan" ujar fatih.

"helehh amit amit deh" mia mengusap perut nya yg belum begitu terlihat.

"yaudah yuk nanti dilanjut lagi berdebat nya kita masuk dulu" ujar nenek

your whole wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang