Anya benar benar mempersiapkan kepulangan nya, ia berpamitan kepada ibu kos dan bapak kos yg selama ini selalu baik kepadanya.
Ini untuk pertama kalinya dia pulang setelah sekian lama berada di bandung dan menikmati hirukpikuk kota ini.
"bu saya pamit ya titip ni motor kalo ibu mau pake juga gapapa" ujar anya menyerahkan kunci motor.
"iya nya maafin ibu ya kalo sering galak sama kamu" anya mengangguk mendengar ucapan si ibu.
Anya menyalami punggung tangan ibu dan bapak kos nya yg selama ini sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.
Anya juga berpamitan kepada mia gina dan oma bahwa ia akan berangkat gatau berapa lama dan kapan akan kembali yg jelas mia menerima keputusan yg anya ambil mia fikir anya butuh refreshing.
Di sini tempat dimana ia akan pergi meninggalkan bandung, tentu saja setelah melalui pergejolakan batin anya memutuskan mungkin ini yg terbaik untuk nya dan untuk orang di sekitarnya.
Dan ia merasa bersyukur ia merasa mempunyai keluarga kedua disini.
Risa masih menangis di pelukan anya "sudah dong mbak jangan nangis terus"
"mbak mu itu mah emang gitu nyak agak sedikit lebay biasa lah " ujar aldo membantu menurunkan koper anya dari bagasi mobil.
"iya mbak udah ah nanti maskaranya luntur terus mas aldo ga naksir mbak deh" bisik anya.
"ih apaan sih nyak" risa lantas mengelap air matanya.
"inimah kebalik ulang deh ulang. kan harusnya adegan ini anya yg nangis" aldo tak terima.
Anya hanya terkekeh ia berusaha menahan air matanya dan mengembangkan senyum nya.
Kalau dikatakan sedih anya benar benar sedih dan terpukul tapi bagaimanapun ia harus strong, tegar dan kuat, cukup hanya dia yg tau semua ini.
"yaudah anya pamit ya mbak risa mas aldo baik baik disini akur akur mas aldo jagain mbak anya ini ya"
"asiyapp" ujar aldo senyum semangat.
"mbak gamau tau pokok nya kamu harus balik lagi kesini kalo nggak ntar mbak susul loh" risa benar benar enggak siap dengan semua ini.
"iya mbak iya anya janji bakal balik lagi kok" anya menenangkan risa.
Anya mendorong koper menuju boarding room dengan hati yg bercampur aduk ia tidak mengerti apa yg ia rasakan saat ini seolah kepercayaan dan keyakinan yg ia bangun saat ini runtuh begitu saja.
"anya wait.." teriak seseorang yg berhasil membuat anya menghentikan langkah nya.
Anya berbalik badan dan didapati lah sosok aldy bersama uci yg sedang ngosh ngoshan.
"bukan nya kak aldy meeting??"
"udah kelar makanya buru buru kesini, lagipula ni uci maksa ikut mau ketemu aldo" ujar aldy menetralkan pernafasan nya.
"mas aldo nya mana kak?" tanya uci yg tidak melihat sosok aldo.
"udah pulang barusan aja" ujar anya.
"ini sih kak aldy lama meeting nya jadi gak ketemu kan uci sama si mas" uci langsung menghentak hentakan kaki nya.
"walah jadi uci beneran nih suka sama mas aldo??"
"iya kak hehe" ujar uci bersemangat.
"oalah hahah iya iya yudah kk pamit ya ci oh iya kak aldi anya pamit ya"
"kamu hati hati kalo ada apa apa langsung kabarin aku ya" ujar aldy.
Anya mengangguk lalu tersenyum kepada kedua adik kk itu lalu ia melanjutkan langkah nya menuju boarding room.
KAMU SEDANG MEMBACA
your whole word
Romansakisah gadis biasa yg memiliki kehidupan sederhana yg rela pergi meninggalkan keluarga nya untuk merubah takdirnya tidak sengaja bertemu dengan lelaki tampan yg diusia muda nya beliau memiliki rumah sakit sendiri, akan kah takdir menjauhkan mereka yg...