part 15

2.6K 98 1
                                    

Hari ini anya berniat menemui fatih untuk menyelesaikan permasalahan ini karena anya tidak ingin permasalahan ini berkepanjangan.

Anya berjalan menuju taman rumah sakit tempat fatih bekerja sambil menunggu fatih anya duduk menarik nafas sejenak sambil memejamkan mata.

Hati dan fikiran nya berlawanan sebenarnya ia sangat mencintai fatih namun disisilain ia merasa harus mengiklaskan fatih terlebih ayah nya fatih sangat tidak menyukai anya.

Ketika membuka mata sudah berdiri sosok fatih dihadapan nya fatih duduk di sebelah anya.

"kenapa mas lihat raut wajah kamu seperti memendam banyak fikiran?"

"ada sesuatu yg ingin anya bicarakan sama mas fatih" anya berusaha bersikap biasa memandang lurus kedepan.

"silakan apa yg ingin anya bicarakan sama mas? " fatih merasa ada yg lain terpancar dari wajah anya tapi anya berusaha menutupi nya.

" sebelumnya anya minta maaf jika omongan anya akan menyakitkan mas tapi anya gatau harus gimana lagi menghadapin semua ini dan harus bersikap gimana"

"maksudnya apa mas ga ngerti sayang kamu kenapa??"

Raut wajah anya berubah sendu " beberapa hari tepat disaat kita ingin merencanakan pernikahan di malam itu sinta datang nemui anya dan bertepatan dengan hujan yg sangat deras sinta pingsan saat itu untungnya mbak risa ada bersama anya lalu anya sama mbak risa bawa sinta ke rs terdekat dokter bilang sinta dan anak nya engga kenapa kenapa"

"sinta? Anak nya?" fatih semakin bingung

"itu dia mas yg menjadi permasalahan, sinta bilang anak yg di kandung nya itu anak mas dan dia, maka dari itu anya mau kita berakhir disini saat ini juga secara baik baik, mas harus bertanggung jawab"

"anya mas masih bingung dengan semua ini"

"jalan satu satunya kita harus berpisah, anya gak mau anak itu nanti lahir tidak ada orangtua nya, anya berusaha mengikhlaskan mas anya yakin anya bisa jika itu yg terbaik buat kita makasih mas telah ada di hari hari anya anya pamit ya " anya pergi meninggalkan fatih saat ini air matanya mengucur deras ia tak ingin fatih mengetahui hal ini jika fatih tau anya akan terlihat lemah di mata fatih.

"anya tunggu ini semua tidak seperti yg kamu fikirkan anak itu bukan anak.." teriak fatih.

Fatih mengejar anya belum sempat ia menyelesaikan ucapan nya tetapi anya keburu memasuki taksi.

***

Anya turun dari taksi menuju rumah risa saat ini hanya risa tempat ia mencurahkan isi hati "anya kamu gapapa" mia langsung memeluk anya.

"loh mbak kok ada di sini?"

"risa sudah menceritakan semuanya ke mbak menangislah jika itu membuatmu lebih tenang"

Air mata anya kembali berderai begitu deras ia tidak mampu menahan ini lagi.

"mbak tidak menyangka fatih akan melakukan perbuatan keji seperti itu kamu yg tenang ya mbak akan menyelidiki kasus ini, mbak juga tidak yakin jika yg dibicarakan sinta itu benar " mia merasa ada yg janggal dari semua yg menimpa anya selama ini.

"sudah toh anya jangan nangis terus mbak tau kamu orang yg kuat" risa menenangkan anya mengelus bahy anya yg sedang sesenggukan.

"mbak barusan anya menemui mas fatih anya memutuskan untuk berpisah dan mengakhiri semua ini yg anya lakukan ini sudah benar kan"

"ha apaaa??" ujar aldo yg tiba tiba muncul diantara mereka.

"kamu yakin anak itu belum tentu anak fatih loh, kita perlu melakukan tes DNA kamu jangan percaya sama wanita ular itu" risa kecewa dengan keputusan yg anya ambil.

your whole wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang