part 10

2.9K 115 2
                                    

sampai nya anya ia memarkirkan motor nya lalu mereka bergegas berdua menuju ke kamar anya.

Anya langsung berlari menuju risa " mbak gapapa? " ujar anya dengan kekhawatiran yang tampak di wajah nya.

Risa tersenyum ia tidak ingin membuat anya khawatir meskipun ia juga merasakan takut tetapi ia berusaha menutupinya "iya gapapa kok mbak kan kuat"

"apa perlu saya membuat pengamanan untuk kalian berdua?" ujar fatih melihat sekeliling memastikan tidak akan terjadi sesuatu ketika ia pulang.

Anya tidak ingin merepotkan fatih langsung menyanggah "enggak gaperlu pake pengamanan gitu mungkin ada yg iseng aja ini"

Bisa jadi apa yg di katakan anya benar tetapi kekhawatiran di fikiran nya tidak bisa hilang "jangan di anggap sepele loh ini kita ga tau motif kejahatan mereka apa? "

"iya kita gapapa untuk sementara saya akan sering sering nginap di tempat anya agar tidak terjadi sesuatu yg tidak di inginkan"

Anya merasa tidak enak sudah membuat fatih dan risa khawatir ia harus menyelidiki ini semua sendiri dan tidak merepotkan mereka "kalo gitu saya buatkan minum dulu"

"saya langsung pulang aja lagi pula ini sudah larut,  jika terjadi sesuatu yg aneh segera hubungi saya" fatih beranjak meninggalkan anya dan risa

"mas fatih" ujar anya yg sudah berdiri di belakang fatih

Fatih menutup kembali pintu mobil nya dan berbalik menghadap anya "iya ada sesuatu yg ingin di katakan? "

"makasih ya atas semuanya " ujar anya sambil tersenyum kikuk.

Fatih mengangguk berjalan maju menuju anya dan mengelus puncak kepala anya " saya pergi hati hati di rumah kunci pintu dan jendela,  jika tidak ada yg di kenal mengetok hiraukan saja"

Jantung ini...ntah kenapa berdetak hebat karena perlakuan mas fatih "siip pak bos" hanya hormat kefatih ibaratkan hormat ke tiang bendera.

"yasudah kamu masuk gih"

"enggak saya masuk tunggu mas fatih masuk mobil"

"enggak saya masuk mobil kalo kamu udah masuk rumah"

"eh jangan gitu saya nunggu mas fatih dulu"

"yasudah kita gini aja terus sampe subuh " ujar fatih yg tidak ingin beranjak duluan.

"hhehe jangan gitu yaudah saya masuk ya "

Anya tidak ingin berbalik menghadap fatih ia tidak ingin fatih melihat muka nya memerah lantas ia hanya mengangguk dan masuk kedalam rumah.

"duh ini jantung kenapa juga" ujar anya memegang jantung nya yg berdetak cepat.

"ehem ehem " goda risa.

Anya mengelak ia lantas mengahlikan wajahnya dari risa dan mengunci pintu

"dapet perlakuan manis kaya tadi kalo saya jadi kamu duh udah guling guling di tanah minta nikahi " ujar risa asal.

"ih mba risa ketularan mas aldo jadi lebay"

"enak aja kamu ya saya gak mau di samain sama beliau" risa naik ke kasur dan menarik selimut.

Anya hanya terkekeh dan mengganti baju kerja nya.

Anya mematikan lampu biasa dan menyalakan lampu tidur " anya jika kamu perlu buat curhat dengan senang hati saya akan mendengarkan mu dan saya akan membantu kamu mendapatkan fatih" goda risa dan melanjutkan tidur nya.

Anya hanya diam ia mengambil handphone yg ada di nakas dan di sana sudah ada pesan dari fatih yg mengucapkan selamat tidur.

Seminggu sesudah kejadian malam itu anya terus merasakan sesuatu yg aneh dan ia tidak bercerita kepada siapapun

your whole wordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang