Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________
Masih dengan rambut setengah basah dan handuk yang melilit di lehernya Hwang keluar kamar mandi sambil menggumamkan sebuah lagu.
Mood Hwang sedang bagus meski di pagi hari Senin ini langit terlihat sedikit mendung.
Hwang berhenti ketika melewati kamar Kim. Laki-laki itu menempelkan telinganya ke pintu kamar untuk mendeteksi apakah ada kehidupan dibalik sana.
Biasanya Kim sudah rapih dengan seragamnya dan sudah membuat sarapan saat Hwang hendak mandi, akan tetapi pagi ini gadis itu bahkan belum keluar kamar saat Hwang telah selesai mandi.
" Lagi mandi kali ya ? " Tanya Hwang kepada dirinya sendiri.
Hwang melanjutkan langkahnya menuju kamar untuk mengganti pakaiannya. Ia pikir mungkin Kim kesiangan dan masih mandi.
Lagipula kalau pagi-pagi begini Hwang tidak berani membuka pintu kamar Kim tanpa seizin gadis itu karena terakhir kalinya Hwang justru dilempari bantal karena membuka pintu saat Kim sedang mengganti baju.
Untung saja Hwang kuat Iman kalau tidak. Hmmm
Hwang keluar kamar sudah menggenakan seragamnya tidak ketinggalan dengan tatanan rambut ber-Pomade-nya.
Menatap seluruh penjuru apartemennya dengan heran karena tidak terdeteksi keberadaan Kim yang seharusnya saat ini berada di dapur menyiapkan sarapan.
Laki-laki itu buru-buru mengetuk kamar Kim, mungkin Kim belum bangun pikirnya.
" Kim ! " Panggil Hwang sedikit kencang dan dengan ketukan pada pintu semakin keras karena dari tadi tidak ada sahutan dari dalam.
" Kim ! Bangun woy udah siang ! " Teriak Hwang setelah dirinya melirik jam tangan hitam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit.
" Kim gue laper pengen sarapan ! " Sambung laki-laki itu sedikit merajuk.
Masih tidak ada sahutan dari dalam, Hwang mulai berpikir telah terjadi sesuatu yang buruk pada Kim. Misalnya Kim yang terkunci dikamar mandi.
Sudah tidak peduli dengan serangan bantal yang mungkin akan ia terima jika saja Kim mungkin sedang mengerjainya saat ini, Hwang meraih gagang pintu yang ternyata tidak terkunci.
Pandangan laki-laki itu kembali disambut oleh Kim yang sedang bergelung. Hwang seketika loncat ke atas kasur, panik.
" Kim ! Lo sakit ? " Tanya Hwang panik
Mengerahkan seluruh tenaganya, Hwang membongkar gulungan selimut untuk mengeluarkan Kim dari sana.
Gadis itu sedang meringis dengan kedua tangan yang memegangi perutnya dan sesekali merintih kesakitan.
Dengan panik Hwang mengecek suhu gadis itu dan mengecek apa sekiranya yang bisa ia cek .
" Kim ? Lo masih sadarkan ? Apa yang sakit ? Perut lo ya ? Kita ke rumah sakit ya ? Lo masih tahan kan ? " cecar Hwang yang hanya dibalas ringisan Kim.