Twenty Four

721 122 24
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________



Pssssttt..... pssssttt





"Haaaahhh....." Teriak Kim dengan nafas terengah-engah.

Masih dengan mata setengah terpejam dan rambut acak-acakan ia menarik nafas dalam dan menghembuskanya kasar. Gadis itu merebahkan tubuhnya kembali dengan kasar dan mulai guling-guling ditempat tidurnya hingga,


Dukkk



"Aissssh..." Keluhnya semakin kesal akibat terjatuh dari tempat tidurnya.

Menarik nafas kembali agar lebih tenang dan duduk bersandar ditepi tempat tidur, Kim mulai menertawakan dirinya setelah sadar terbangun dipagi buta hanya karena suara pengharum ruangan. Kali ini Kim mulai merutuk, suara pengharum ruangan itu berhasil menghancurkan mimpi indahnya. Padahal Kim bermimpi sedang berlibur ke luar negeri bersama Hwang.

Merasa kedinginan karena duduk dilantai, Kim mulai bangkit dari duduknya. Perutnya keroncongan meraung minta diisi. Ia berjalan dengan sempoyongan karena rasa pusing yang menyerang tiba-tiba dan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Rambut berantakan, jalan sempoyongan membuat dirinya semakin mirip dengan mayat hidup.


Brukk


"APA LAGI SIH!!" Omel Kim marah.

Kim mengaduh sambil memegangi kakinya yang tertimpa koper besar. "Siapa yang nyimpen koper disini sih!"

"Tunggu," Kim terlihat berpikir dan mulai menyambungkan setiap kepingan ingatannya.

"Oh jadi liburannya bukan mimpi." Kim manggut-manggut. Gadis itu mendorong koper besarnya hingga menabrak lemari pakaian dan kembali berjalan membuka pintu.

"Gelap banget." Gumam Kim ketika dirinya membuka pintu kamar dan mendapati semua ruangan gelap gulita.

"APAAN NIH?!" Teriak Kim histeris ketika berhasil menemukan saklar lampu dan menghidupkannya.

Kim geleng-geleng tidak percaya dengan pemandangan apartemennya yang ia lihat saat ini. Beberapa koper besar yang terbuka dengan isi berceceran. Sepatu-sepatu yang berserakan. Kim tidak ingat sama sekali apa yang dia lakukan hingga berantakan seperti ini. Pasti ini ulah Hwang Hyunjin batinnya.

Tanpa pikir panjang Kim berbelok ke arah dapur karena untuk saat ini perutnya lebih penting. Tidak menunggu lama Kim sudah menyimpan mangkuk dengan asap yang masih mengepul di atas meja, lalu menyalahkan televisi mencari acara yang setidaknya bisa menemani ia makan saat ini.

Forever My Girl(Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang