Thirteen

1.3K 202 54
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________


" Kim udah tahu ? " Tanya Jeno sedikit keras karena posisinya berada ditengah lapangan basket hendak melempar bola ke arah Ring.

Hap

Bola melesat sempurna masuk ke dalam ring.

Seperti sore-sore sebelumnya kedua karib itu menghabiskan sorenya dengan bermain basket. Namun karena tangan Hwang dibebat akibat kejadian kemarin laki-laki itu hanya duduk dibangku pinggir lapangan mengamati permainan Jeno.

Bukan tanpa alasan Hwang masih berada di sekolah sore ini saat dirinya tidak bisa ikut bermain basket. Laki-laki itu sedang menunggu Kim yang sedang mengerjakan tugas kelompok bersama Jaemin, Renjun dan Eunbin di perpustakaan. Sedangkan Jeno, laki-laki itu tipe orang yang pantang pulang sebelum petang, maka dari itu jika hari masih terang dia masih bisa ditemukan disekitar sekolah.

" Tahu apaan ? " Tanya Hwang kepada laki-laki yang kini menggiring bola ke arahnya.

Dengan dagunya Jeno menunjuk ke arah pipi sebelah kanan Hwang yang lebam dan ikut duduk dibangku besi itu.

Hwang menggeleng. " Dia cuma tahu kalau Nakyung pacaran sama Sunwoo " jelasnya.

" Respon dia ? " Tanya Jeno setelah meneguk minumnya hingga tandas. Laki-laki itu mengambil handuk dari tasnya dan mengelap wajah tegasnya yang banjir oleh keringat.

" Ngomelin gue " jawab Hwang sambil terkekeh mengingat kalau semalam dirinya dimarahi oleh Kim.

Hwang menyadarkan punggungnya ke punggung kursi besi dan pandangannya menerawang jauh menatap ke langit sore hari itu .

" Katanya gue yang salah soalnya kelamaan ngegantung anak orang " ujarnya sendu  " Padahal Nakyung kan bukan jemuran No " lanjutnya sambil terkekeh.

Jeno tersenyum samar dengan candaan receh teman karibnya itu. Laki-laki itu ikut menyadarkan punggungnya membiarkan tubuhnya santai sejenak dan ikut menikmati langit sore hari itu.

" Kim diam bukan berarti dia nggak tahu " ucap Jeno setelah terjadi keheningan beberapa saat lalu.

" Gue lebih takut kalau dia diam " kata Hwang jujur.

Karena bagi Hwang lebih baik mendengar ocehan Kim setiap detik dari pada didiamkan gadis itu seharian.

" Padahal kelas satu dulu dia anaknya pendiam " kata Jeno yang disetujui oleh Hwang.

Forever My Girl(Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang