Twenty

1.2K 193 86
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________


Sudah terhitung puluhan kali Hwang membenarkan letak dasi kupu-kupu dilehernya. Ia juga tidak henti-hentinya merapihkan tuksedo yang ia kenakan seolah-olah jika ia begerak penampilannya akan kusut.

Hwang berdeham mulai merasa gugup ketika lampu gedung mulai diredupkan, menyisakan lampu-lampu temaram dan sebuah lampu sorot yang membuat kesan romantis. Ia berdiri gelisah dan nampak mengepalkan tangannya kuat untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Alunan lagu mulai mengalun lembut dari dentingan piano yang dimainkan dengan penuh hikmat. Hal tersebut menandakan sebentar lagi acara utamanya akan dimulai. Hwang menarik nafasnya dan mengeluarkannya perlahan.

Sesaat cahaya silau memasuki netra Hwang ketika pintu gedung terbuka lebar. Diiringi alunan lagu para tamu undangan mulai menolehkan kepala mereka menunggu siapa yang akan masuk.

Di pintu gedung, Kim mulai melangkahkan kakinya dengan anggun melewati aisle menuju altar. Gadis itu melangkah perlahan dan hati-hati. Ia tidak lupa melemparkan senyuman terbaiknya kepada seluruh tamu undangan.

Di depan sana Hwang berdiri kaku. Pandangannya kini seolah terkunci, bahkan mulutnya sedikit terbuka. Laki-laki itu tidak dapat mengalihkan pandangannya ketika Kim melangkah dengan anggun menuju kearahnya.

Kim terlihat sangat cantik. Gaun off-shoulders putih cream yang ia kenakan sangat pas ditubuhnya. Tatanan rambut yang digulung keatas membuat leher jenjang, putih dan mulusnya terekspos. Tiara kecil diatas kepalanya dan sebuah buket baby breath melengkapi penampilan cantiknya hari ini.

Kim tersenyum manis ketika matanya bertemu dengan netra Hwang yang sejak tadi terkunci kearahnya. Mengeratkan genggamannya pada buket baby breath-nya Kim melangkah perlahan ketika hampir sampai di altar.

Hwang nampak membenarkan letak dasi kupu-kupu dan merapikan tuksedonya sekali lagi ketika Kim sudah sampai di altar dan melangkah ke sisi kanannya. Gadis itu sempat menoleh kearahnya lalu tersenyum tipis.

Di depan mereka Pendeta yang akan memimpin pemberkatan pernikahan mulai mengatakan beberapa kata namun Hwang tidak fokus mendengarkannya. Dadanya sedang bergemuruh dan berdetak lebih cepat.

"Our groom and bride...." Ucap pendeta hendak mulai upacara pemberkatan pernikahan.












"Mr. Nichkhun Buck and Mrs. Tiffany Hwang..."

Hwang menghela nafasnya lagi untuk menenangkan diri. Entah kenapa tantenya yang akan menikah namun dirinya yang merasa gugup. Kim yang sedari tadi mengamati gerak-gerik Hwang menahan senyumnya.

Forever My Girl(Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang