7. senja dan udara

42 11 3
                                    

Dia memegang tanganku,  mencegahku untuk pergi. 
" kamu baru dengar ucapanku sepotong " katanya.
Aku duduk " abisnya brcandanya gitu sih " ucapku kesal.
" yang ku katakan benar anya" jawabnya
" tuh kan " ucapku memelas
" kamu tuh kaya barang antik, kuno.  Kamu susah di temukan,  kamu langka, kamu berbeda " jawab ladin

Tidak,  tidak?  Laki laki ini pasti hanya merayuku

" ini neng anya pesenannya" jawab si mamang.
" makasih mang " jawabku
Kemudian aku sibuk makan. Ladin?  Entahlah dia sibuk apa,  yang pasti dia tetap ada di sampingku.

*****

Beberapa menit,  aku makan.  Ladin tidak besuara,  hanya diam.  Sekali kali dia meliriku.   Dan sekarang makananku habis dia belum angkat bicara.  Tenang saja dalam hitungan 3 dia pasti bicara
1
2
3
" ku antar pulang anya " katanya.
" tidak usah ladin,  bisa sendiri ko " ucapku
" barang antik banyak yang mau anya!  Mau nanti di jalan ketemu abang abang terus kamu di godain mau gitu?  Tanyanya
" iya iya,  aku pulang sama kamu " jawabku pasrah.

Aku berjalan bersama ladin,  padahal dia naik motor.  Tapi di tinggal di tempat si mamang.
" kok di tinggal? Ntar hilang " ucapku
" tidak akan ada yang mau motorku,  lagian aku tidak takut motorku hilang.  Kecuali kamu yang hilang " jawabnya,  aku hanya tersenyum..
" anya pilih apa?  " tanyanya
" maksudnya?  " kutanya balik
" kalau suruh milih anya mau jadi senja atau fajar?  " tanya ladin
" kalo suruh milih. Anya mau jadi senja aja.  Biar bisa belajar merelakan ladin" jawabku.
" jadi senja juga indah,  di kagumi banyak orang,  banyak yang suka" jawabku.
" tidak perlu jadi senja untuk di kagumi orang lain, jadi dirimu saja!  Itu lebih indah, buktinya kamu di kagumi orang. " jawabnya
" kamu doang yang kagum sama aku" ucapku sambil tersenyum
" biarin.  Biar aku gak punya saingan!  Aku lagi gak punya kekuatan buat bikin perlawanan " jawabnya sambil tertawa..
"kalau ladin, mau jadi apa " tanyaku
" mau jadi udara " jawabnya
" biar?  " tanyaku
" biar bisa nemenin kamu dari nyala sampe kamu redup " ucapnya..

Tak terasa..
" sudah sampai ladin,  makasih " ucapku
" sama sama,  aku liatin disini sampe kamu masuk " ucapnya. Kemudian aku masuk kedalam rumah dengan perasaan yang,  sulit di deskripsikan

Bagaimana kawan?  Sudah kenal dengan ladin?  Aaa harap di vote dan comment. 
Salam kenal😍
Maafkan bila ada typo

Harte FrauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang