9. Di Rumah

44 11 10
                                    

Malam yang indah di hiasi bulan yang selalu setia pada sang malam.  Apa jadinya malam tanpa ada bulan?. 
Anya suka bulan.  Bersinar terang,  menerangi bumi ditengah gelapnya malam.  Ingin rasanya seperti bulan. Bisa membawa hal positif bagi seisi bumi.

*****

Chat whatsapp

Anya

Siapa?

Ladin

Ko tau kontak anya?

Dari izza

" ck,  izza ini ada ada saja " ucapku.

Aku hanya membaca chat terakhir dari ladin.  Tidak marah sih,  dia tau kontaku.  Asal tidak di bagikan ke yang lain saja.

Tok tok tok

Suara ketukan di pintu kamarku,  pasti bunda

" anya buka sebentar nak " ucap bunda
" iya bun " ucapku sambil bergegas membuka pintu
" ada apa bunda?  " tanyaku
" ada yang mencarimu di depan " jawab bunda
" laki laki " tambah bunda dengan nada menggodaku
" loh siapa?  " tanyaku
" ladin " jawab bunda
" cepat temui dia sana " tambah bunda
" malas ah,  bilang aja anya sudah tidur " pintaku memelas
" hish,  ayo cepat. Kasihan ladin nunggu " ucap bunda
" iya iya " ucapku sambil berjalan menghampiri ladin di depan rumah

******

Kulihat dia sedang berdiri di depan rumah.  Tidak terlihat motornya di depan gerbang..

" ada apa " tanyaku tiba tiba
dia sedikit kaget karena aku datang tiba tiba
" gak ada apa apa " ucapnya enteng
" aku tidak di suruh duduk?  " tanyanya
" yasudah,  cepat duduk " suruhku ketus

Dia tetap saja berdiri

" katanya mau duduk " tanyaku
" kamu nawarin duduknya,  terkesan gak ikhlas " jawabnya datar
" iya iya,  maaf " jawabku sambil beranjak berdiri

Saat aku berdiri, dia malah cepat cepat duduk.
Dasar aneh!

" ko malah duduk?  " tanyaku sedikit kesal
" kan sudah di sediain kursi di depan rumah mu,  ya kali gak ada yang dudukin.  Anyaaa " ucapnya sambil nyengir
" terserah " ucapku sambil duduk..
" lama sekali di dalam nya,  pasti tidak mau aku samperin ke rumah " ucapnya
" nah itu kamu tau " kataku
" ladin gitu loh " jawabnya sambil cengengesan
" seharusnya tadi kamu,  izin dulu ke aku.  Kalau mau kerumah " ucapku
" chatku cuman kamu read,  padahal aku mau bilang kalau mau ke rumah mu.  Yasudah dengan cuma di read nya chatku.  Aku anggap aja kamu udah ngizinin aku main ke rumah.  " jawabnya enteng
" hish,  seenak mu saja " kataku
" biarin,  orang aku maunya gitu, wlee " jawabnya sambil menjulurkan lidah
" oh iya,  mau ngapain ke sini? " tanyaku
" gak ngapa ngapain " jawabnya
" kalau jawabannya gitu, aku usir " ucapku
" eh iya iya.  Ntar aku cari alasan dulu " kata ladin
" ih aneh,  datang ke sini tanpa alasan " ucapku sedikit bingung
" kamu juga aneh " ucapnya
" ko aku?  Kenapa?  " tanyaku
" karena kamu udah bikin aku suka sama kamu tanpa alasan" ucapnya enteng

Bluush pipiku merah,  laki laki ini.  Ingin ku usir saja diaa..

" suruh siapa suka sama aku " ucapku ketus
" gak tau nih,  hati aku yang nyuruh gitu " ucapnya sambil tersenyum

Aku mati kata

" oh iya.  Aku udah nemu nih alesannya " ucapnya dengan antusias
" alesan apa?  " tanyaku
" alesan aku datang ke sini " jawabnya

Dia mengeluarkan ikat rambut dan jepit warna biru

" untuk mu " ucapnya
" untuk apa ini " tanyaku sambil mengambil barang itu
" pakai saja, ikat rambut mu pakai ikat rambut,  jangan pakai karet" ucapnya.
" yasudah,  makasih " ucapku sambil tersenyum
" sama sama.  Aku pamit yaa " ucapnya
" yasudah,  naik apa? " tanyaku
" tenang aja. Bentar lagi tukang ojek datang " ucapnya

Ladin!  Ayo balik!  Ucap bang babas

" nah tuh tukang ojek nya datang " ucapnya tersenyum,  " salam untuk bunda mu " ucapnya
" iya,  hati hati " ucapku

Maafkan bila ada typo

Harte FrauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang