Sekarang, udah jam 15.00. Ladin masih melajukan motornya, entah mau kemana. Ku tanya dia tidak menjawab, Menyebalkan!
Yang pasti jalan yang dilalui asing buatku" mau kemana sih ladin? " tanyaku kesal
Dia cuma melirik lewat spionTiba tiba motornya berhenti di sebuah lapangan
" sudah sampai " ucapnya
" ini tempatnya? " tanyaku tak menyangkaKita ada di lapangan kampung, bayangkan saja. Kufikir kita bakal lihat pertunjukan seni. Ah ladin, menyebalkan!
" bukan, bukan ini kok " ucapnya yg sudah ada di sampingku
Syukurlah
" ini kita mau kemana sih ladiin? " tanyaku kesal
" jangan kayak gitu, ntar aku makin suka. Kamu mau tanggung jawab? " tanyanya menggodaku
" ish, dasar cowok aneh! " ucapku ketus
" baru kali ini, aku bangga jadi orang aneh " ucapnya sambil nyengir
" serius ladin " ucapku datar
" aku dua rius malah " jawabnya
" receh " jawabku
Dia hanya tertawa*****
" eh ladin, liat deh " ucapku menunjuk warung yang sedang ramai " kayak ada keributan "
" kayaknya iya " ucapnya sambil berjalan menuju tempat yang kutunjuk
" eh mau kemana? " tanyaku refleks memegang tangannya
" jangan di pegangin ah, ntar aku deg degan, eh tapi gapapa " jawabnya sambil tertawa
Aku langsung melepaskan genggamanku
" aku mau beli minum doang ko " ucapnya, aku hanya diam, menatap punggung laki laki aneh yang pertama kali kutemui di belakang taman sekolah3 menit kemudian
" nih, buat cewek antik " ucapnya sambil menawarkan air mineral yang dia bawa
" makasih " ucapku sambil menerima minuman ituAda yang aneh
" ladin? " ucapku
" apa " jawabnya
" ada bekas bercak darah di hidungmu " ucapku khawatirKu lihat dia sedikit kaget
" oh, ini tadi kena pukul " ucapnya santai sambil membersihkan bekas darah
" ko bisa? " tanyaku
" salah sasaran " jawabnya datarSudahlah, aku mencoba percaya dengan jawabannya
" aku senang " ucapnya
" kena pukul ko senang " jawabku
" senang kamu khawatirin aku " ucapnya
" pede banget " jawabku datar
" iya in aja padahal, biar gk repot " ucapnya dengan muka yang di buat buat
" yaudah, ayo lanjut lagi " ajaknya
" kemana? " tanyaku
" kan mau liat pertunjukan " jawabnyaAku berjalan mendahuluinya, ke arah motor
" mau kemana? " tanyanya
" kan mau liat pertunjukan " jawabku datar
" siapa bilang naik motor? " tanyanya sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Harte Frau
Teen FictionIni cerita klasik, tentang cinta anak remaja. Yang seharusnya sederhana, malah berjalan rumit untuk mereka. Ini tentang pengorbanan, seseorang yang mengorbankan dirinya tersakiti. Karena terus terusan mencintai tapi tak dicintai Ini tentang ses...