Sarah mencoba membuka matanya, kepala nya terasa sangat berat dan detak jatung nya memacu cepat. Wajah pertama yang dia lihat saat membuka mata adalah wajah Arga yang sedang memeluk tubuhnya. Dia yang saat ini tidak memakai sehelai pakaian pun dan hanya di tutupi selimut.
Bernafas sejenak, kemudian Sarah menendang Arga hingga terjatuh dari tempat tidur "Oh shit" umpat Sarah
"Aww" Arga menjerit bangun kaget dengan tubuh yang sudah mendarat di lantai dan telanjang sempurna "What?" Tanya Arga heran melihat ekpresi Sarah. Kemudian meraih celana dan memakai nya.
"What you've done to me?" Tanya Sarah memperbaiki balutan selimut di tubuhnya.
"What I've done to you?" Arga berbalik bertanya.
"Apa kamu memperkosa ku?" Sarah melotot pada Arga.
Arga mendengus, ini terdengar lucu karena sekarang dia bagaikan seorang penjahat yang telah menodai istri nya sendiri "Aku suami mu, apa kamu lupa itu?" Tanya Arga.
"Sialan kamu, kamu sengaja menembakkan Amytal Sodium ke dalam tubuh ku lalu menyetubuhi ku" Sarah menaikkan nada suara nya " Dasar cabul" Maki Sarah.
Arga terkekeh, harus kah menjadi segitu hina nya sekarang karena makian Sarah "Apa kamu lupa yang kamu lakukan semalam? kamu merayuku dan mengatakan bahwa kamu mencintaiku" Arga mencoba mengembalikan realitas Sarah.
"Gak mungkin" Sarah tidak pecaya, tapi jika dia memutar otak nya seperti nya dia memang telah mengatakan hal yang mengerikan.
"Itu adalah kenyataan nya" Arga menepuk jidat Sarah agar wanita itu mengingat.
Sarah tidak bisa menerima nya begitu saja, dia mearik tangan Arga kemudian memilin nya "How dare you" maki Sarah.
Arga tertawa, dia tidak berniat melawan Sarah sekarang. Membuat Sarah semakin geram menarik tangan Arga dan mengunci nya di lantai.
"Apa kamu akan membunuh ku karena merasa malu?" Tanya Arga yang saat ini sulit bergerak karena kuncian Sarah.
Baik lah, Sarah memang sangat malu dan merasa ingin membunuh Arga. Tapi tidak terjadi begitu saja saat Arga dengan cepat melepas kuncian Sarah dan mnengganti posisi mereka. Sekarang Sarah yang berada di bawah dan Arga di atasnya nya dengan tatapan nakal. Membuat Sarah tidak sanggup mengendalikan detak jatung nya.
"Sepertinya semalam kamu menikmati nya, apa harus mabuk dulu baru kita bisa mengulangi nya lagi?" Tanya Arga semakin menggoda Sarah.
"Sepertinya kamu sudah bosan hidup" Sarah menangkup tangan nya menangarah kan ke wajah Arga agar dia bisa memiliki space untuk bangun.
Dan dia tidak membuang banyak waktu langsung berdiri menuju kamar mandi sebelum Arga kembali menggoda nya. Sarah berdiam di dalam kamar mandi, di bawah shower dengan air mengalir. Rasanya ingin sekali dia menekan sidik jarinya di ujung cermin agar dia bisa turun ke istana nya berenang atau guling-guling di sana sepuas nya sampai dia bisa mengendalikan diri. Tapi dia tidak akan kembali senekat itu untuk membuat Arga semakin dekat dengan jati diri nya.
Karena jika dia kembali mengingat kejadian semalam, badan nya terasa masih gemetar dan tersengat listrik di seluruh bagian tubuh. "Mother fucker damn bitch asshole " Semua umpatan sudah keluar dari mulut Sarah pagi ini.
Tok tok tok
Arga mengetuk pintu kamar mandi " Sarah keluar lah, kita berdamai. Ok?" Kata Arga. Karena yang dia rasa Sarah sudah terlalu lama dikamar mandi. Dia bahkan sudah sempat membuat omelet untuk sarapan saat Sarah masuk di kamar mandi.
Sarah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah memakai kimono. Dia menyembunyikan wajah nya yang terasa menebal. Sarah tidak berani menatap Arga yang sedang duduk di meja makan, dia hanya menunduk dan langsung menuju ke kamar.
"Sarah duduk sini" Ajak Arga tapi tidak di hiraukan Sarah dia tetap berjalan masuk ke kamar.
"Apa kamu tau dosa seorang istri yang tidak menurut pada suami nya?" Tanya Arga sedikit berteriak agar Sarah bisa mendengar nya.
Sarah yang sedang mengeringkan rambut dnegan handuk berhenti "Apa dia baru saja membahas tentang dosa? Dia tidak tau sebesar apa dosa ku hingga neraka pun mungkin akan menolak ku" gerutu Sarah.
"Sarah, come here and sit bedise me" Arga terdengar mendiktator Sarah membuat Sarah menghela kasar. Dan dengan malas keluar dari kamar berjalan ke meja makan duduk di samping Arga.
Arga menyendok omelet yang di masak nya sendiri, kemudian menyuap Sarah "Bagaimana rasanya?" Tanya Arga.
Sarah mengangguk, sebisa mungkin melerai kekauan dalam dirinya "Lumayan" Jawab Sarah.
"Terimakasih, ku anggap itu sebagai pujian" Kata Arga "Kita baik-baik saja bukan?" Tanya Arga lagi untuk meyakinkan bahwa Sarah sudah tidak dendam lagi padanya karena kejadian semalam.
Sarah menyendok sendiri omelet yang di piring Arga "Baik lah, aku bisa mengerti jika kamu sepenasaran itu padaku" Kata Sarah memakan lagi omelet buatan Arga yang memang rasanya lumayan lebih enak dari buatan nya sendiri.
"Bukan hanya aku yang penasaran, tapi orang-orang di SS juga penasaran" Arga memperbaiki duduk nya "Siapa pun diri mu, yang kau sembunyikan saat ini. Yang jelas kami yakin kalau kamu bukan wanita biasa" Jelas Arga.
Sarah tertengun, yang di katakan Arga memang benar. Tapi dia tetap tidak punya pilihan, bahwa jati dirinya yang sebenarnya adalah orang yang selama ini di cari Arga. "Kamu sudah melakukan berbagai macam cara namun tak juga menemukan jawaban, bukan kah itu artinya memang tak ada jawaban lain selain yang ku jelaskan padamu" Kata Sarah tetap mengorientasi Arga pada dirinya sebagai wanita biasa.
Arga menatap dalam mata Sarah, seperti tak ada kebohongan di dalam sana "Baik lah" kata Arga menyerah. Mungkin dia hanya harus sedikit mengendorkan rasa penasaran nya untuk membuat Sarah lengah dan dia mencari cara lain untuk mengetahui kebenaran nya.
"Aku harus kembali ke New York hari ini, apa kamu mau ikut?" Tanya Arga.
"Aku ada pekerjaan di sini" Jawab Sarah menolak halus.
Arga mengangguk "Tidak apa-apa, aku akan mampir saat week end" Kata Arga berdiri dari meja makan menuju ke sofa.
"See you on week end" Balas Sarah dengan lebih santai dari sebelum nya.
"BTW.. ternyata kamu perawan" Arga mulai lagi menggoda karena melihat Sarah begitu santai sekarang "Sebelum tadi malam maksud ku" Lanjutnya sambil terkekeh.
Membuat Sarah kembali geram, Sarah mengambil garpu yang di piring kemudian meleparkan nya pada Arga.
Arga menangkap garpu tersebut sebelum menancap di matanya "My dangerous wife" Kata Arga menghela panjang. Sepertinya Sarah bisa saja membunuh nya jika dia membuat wanita itu lebih geram.
Sarah sudah tau Arga pasti bisa menangkap lemparan nya. Maka dia tidak khawatir akan garpu itu melukai Arga.
Arga mendekati Sarah, memeluknya dari belakang "Jangan khawatir, aku adalah bahu yang kokoh yang bisa kau tempatibersandar kapan pun kamu mau" Bisik arga di telinga Sarah, membuat Sarah mengingat kepingan memori percakapan nya semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Wife (Complete)
RomanceThe most wanted sebagai pembunuh bayaran... The last princess sebagai pewaris sah tahta kekaisaran... Dia juga adalah adik perempuan sorang presiden negara yang paling ditakuti di Dunia... Dia berhasil menutup rapih semua rahasia nya dan hanya di...