Penghianat

5.2K 402 6
                                    

Sarah tau kalau Arga sudah berhenti mengikutinya, tapi dia tetap tidak bisa mengambil resiko kembali aktif di BOS sementara waktu. Karena bisa saja dirinya masih di awasi dari pihak SS. Sarah masih berusaha menjalani kehidupan nya dengan selayaknya orang normal. Biar pun terasa begitu membosankan tapi ini adalah cara teraman.

Sarah bahkan lebih memilih berjalan kaki dari rumah sakit-tempat kerja pulang pergi untuk membunuh waktu. Tak masalah jika dia harus menempuhnya selama 2 jam, sekalian olah fisik juga. Rute Sarah berbeda setiap harinya, dia hanya iseng untuk mengetahui seluk beluk jalan yang di lalui nya bahkan melalui gang kecil atau pemungkiman kumuh.

Kali ini Sarah melewati sebuah pemungkiman gedung tua yang baru akan di renovasi, dia melalui gank sempit untuk bisa tembus dengan jalan sebelah. Perasaan tidak enak mulai muncul saat dia melihat bayangan yang sekilas lalu lalang di atas nya.

Di pertengahan gang seorang lelaki dengan jaket kulit hitam dan gaya potongan rambut Mohawk di lengkapi dengan kumis dan janggot tipis. Dari tampan nya Sarah sudah bisa menilai dia bukan lah orang Indonesia. Dan orang asing tidak mungkin tidak sengaja berada di gang sempit ini dan kebetulan bertemu dengan nya.

Lelaki itu menatap ke Arah Sarah, kemudian memberi hormat dengan ke dua jari yang di tempel kan ke kening. Sarah tidak ingin mencari masalah, maka dia berubah arah nya berbalik arah. Tapi orang itu segera berlari dan menghalangi lagi jalan Sarah membuatnya tidak punya pilihan selain memandang jelas orang yang ada di depan nya saat ini.

Lelaki itu tampak jauh lebih tua dari Sarah, tapi karena penampilan modis maka dia masih terlihat seperti umur 30an atau 40an. "ayolah, kita akan melakukan nya dengan cara yang halus atau cara yang kasar?" kata lelaki itu seolah memberikan pilihan kepada Sarah

Sarah tidak mengenal lelaki itu, dia belum pernah bertemu sebelumnya dengan wajah sok keren yang ada di hadapan nya. Bahkan orang-orang di BOS Sarah tidak pernah melihat mereka langsung, jadi Sarah tidak bisa menebak siapa lelaki yang di hadapan nya ini. Sarah biasanya hanya mengenali seseorang dari gaya bertarung nya

"minggir, aku tidak punya urusan dengan mu" Kata Sarah sinis

Tak lama sebuah fukiya (anak panah kecil) mengarah kepada Sarah, dengan gesit tangan Sarah menangkap anak panah itu sebelum menembus lehernya "Really?" Tanya Sarah tidak percaya dirinya ternyata ingin di buat pingsan

Lelaki yang di hadapan nya bertepuk tangan takjub dengan kecepatan dan ketepatan tangan Sarah menangkap anak fukiya yang di tembak kan dari anak buahnya yang di atas gedung tua "aku tau kamu selihai ini, karena itu anak fukiya tadi Cuma ku jadikan sebagai pengalihan"

Sarah memandang ke sekililing, setidak nya ada 10 orang di sekitarnya dengan senjata lengkap membidik laser padanya, bergerak sedikit saja dia bisa menjadi abon "apa mau mu?" Tanya Sarah

"ikut aku" jawab lelaki itu singkat

"baik lah" Sarah mengikuti keinginan lelaki itu sambil mencari celah yang mungkin bisa dia gunakan untuk melawan

"dengan ini tentu nya" lelaki tersebut memberikan penutup mata dan kepala kepada Sarah "aku tau kamu bisa melarikan diri jika dengan mata terbuka" lanjutnya

Sarah menatap lelaki itu yang memancarkan senyum licik. Jika di pikir lelaki itu mungkin memang tidak beriat membunuh Sarah, karena jika iya sudah pasti sekarang Sarah di hujani peluru. Maka akan lebih baik jika dia menurut saja dulu. Tidak ada ruginya jika Sarah tau siapa lelaki yang dengan suka rela membawa nyawanya ke malaikat pemabut nyawa.

***

Arga kembali ke markas SS setelah perjalanan nya dari Indonesia menyelidiki Sarah, namun dia menemukan fakta lain.

My Dangerous Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang