"Jadi ini sifat buruk lo?"
Rangga bertepuk tangan di depan Rayya.Kini napas Rayya tercekat. Dahinya berkeringat. Padahal sedang tidak kepanasan. Tapi tubuhnya juga gemetaran.
Namun dengan tampang berani Rayya mencoba membela diri."Kalo emang iya kenapa?"
Rangga tertawa sinis sebelum membuka mulut.
"Bersyukur lah gue nggak jadi nikahin lo. Tapi kasihan banget ya yang namanya Teddy itu. Dia jadi korban lo."
Rangga mendecak seraya menggelengkan kepala.Sedangkan tangan Rayya sudah mengepal bahkan amarahnya kini sudah sampai di ubun-ubun.
"Eh, Rangga, kalo nggak tau apa-apa jangan sok tau."
Kali ini Mona menimpali.Rangga mendengus.
"Sok tau? Bahkan gue denger sendiri tadi,"
Lalu menatap tajam ke arah Rayya. "Semoga karma menimpa lo, bitch!"Rayya tetap diam menahan amarah. Napasnya naik turun. Bukan ia tak berani melawan pria di hadapannya ini. Tapi ia tak ingin membuat keributan.
Rangga yang sedang tertawa sinis pun kemudian berbalik dan meninggalkan mereka.Gea dan Mona mendesah.
"Duh, kok kita sampe nggak sadar kalo ada kadal buntung satu itu."
Ucap Mona.Gea menatap Rayya dengan sendu. Rayya sedang kacau.
"Udahlah, Ray. Lo bakal baik-baik aja.""Ge, Mon, kalian nggak tau kan betapa buruknya Rangga. Gue takut kalo dia ngerekam atau nyampein itu ke Teddy. Gue takut pernikahan ini batal."
"Loh, kalo batal lo kan bisa minta dijodohin sama anak orang kaya lainnya dong."
Sahut Gea. Dan Mona mengangguk antusias."Nggak bisa. Gue tetep harus nikah sama Teddy. Bagaimanapun caranya."
♡♡♡
Teddy melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Ia tak berpikir panjang apakah hal ini membahayakan nyawanya atau tidak. Yang ia mau sekarang harus mencari tahu dimana keberadaan Rayya. Ia memegang erat kendalinya dengan amarah yang menggebu-gebu. Bisa-bisanya Rayya membohonginya dengan alasan kerumah neneknya. Dan saat Teddy mendatangi untuk memastikan, namun wanita itu tidak ada.
Teddy terus-menerus menghubungi Rayya, tapi nomor gadis itu tidak aktip.
Teddy pun memukul kemudinya dengan penuh amarah dan Pikirannya berpacu entah kemana.
Namuna Disatu sisi, Teddy ingin berhenti peduli. Tapi disisi lain, Teddy sangat ingin peduli.Namun tiba-tiba ponsel Teddy berbunyi. Tanda notif masuk. Ia membukanya yang berasal dari messenger. Saat vidio itu selesai terunduh, Teddy benar-benar tercengang. Ia melihat nama si pengirim 'Rangga Adipura'
Durasi sepuluh menit cukup membuat pilu hatinya. Wanita yang bisa menumbuhkan rasa cinta dihatinya ini ternyata hanya mempermainkannya saja. Rayya, gadis yang gila harta. Lantas apa selama ini kebahagiaan harta dari orangtuanya kurang? Bahkan ia hanya akan memanfaatkan Teddy saja. Sungguh tragis. Hal ini tak bisa diampuni. Teddy benar-benar muak.
Saat selesai menonton dan mendengar, Teddy melempar ponselnya kesembarang arah. Jika pun pecah atau rusak ia sudah tak peduli lagi. Amarahnya benar-benar memuncak. Satu luka goresan kini mengenai hatinya. Sungguh tak pernah ia sangka sebelumnya jika Rayya akan berbuat tega seperti itu. Jadi sifat perhatian gadis itu selama ini cuma akting belaka? Teddy benar-benar muak."Shit!!!"
Umpatnya dengan memukuli kemudinya berkali-kali. Perasaannya yang terus tumbuh ini mendapat permainan telak dari Rayya. Bahkan kini hatinya benar-benar sakit.Tidak adakah wanita di dunia ini yang benar-benar tulus?
Kemudian Teddy melajukan mobilnya sekencang mungkin. Jika ia mati sekarang pun rasanya sudah sangat ikhlas. Ia terluka karena seseorang. Ia percaya bahwa cintanya pada gadis itu benar-benar nyata. Tapi apalah daya, Rayya menghancurkan harapannya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Jaim (COMPLETED)
Romance'Rayya' gadis dewasa pecinta brondong muda. Mahasisiwi semester akhir yang bakalan tua di kampus karna gak lulus-lulus. Bingung dengan pendidikannya yang gak jelas dan memilih untuk dinikahi saja. Masalah percintaan yang membuatnya hampir gila ditam...