"Kali ini aku janji, bakal ngejaga kamu, bakal sayangin kamu. Melebihi aku menyayangi diri sendiri."
Ucap Teddy dengan membelai rambut Rayya yang diterpa angin.Rayya tersenyum. Tampaknya gadis itu sudah banyak berubah usai kecelakaan. Ia tak lagi menjadi gadis penggoda pria. Bahkan sekarang Rayya bersikap sangat lembut terhadap Teddy. Pri itu sangat menyukai perubahan Rayya. Dan tentunya semakin tak ingin kehilangan.
"Maafin aku ya, aku ngelakuin ini bukan karena ingin buatmu sedih. Tapi semua ini sudah direncanakan oleh mereka. Sebenarnya Aku sadar setelah koma berapa hari dan aku di nyatakan sembuh. Lalu Mona berdiskusi dengan Ayah dan Ibu merencanakan hal ini. Itu karena mereka ingin tau, sebesar mana kesedihanmu. Ternyata kamu membuatku tak tahan ingin segera memeluk."
Lalu Rayya terkekeh.Teddy tersenyum seraya menyampirkan rambut di belakang telinga Rayya.
"Tapi kamu sekarang harus janji Ray, jangan pernah tinggalin aku lagi."Mata mereka saling bertatapan. Rayya pun langsung memeluk Teddy di tengah keramaian taman.
"Aku janji, aku janji bakal ada di samping kamu dan nggak akan ninggalin kamu."
Rayya melepas pelukannya lalu tersenyum."Oiya, kamu udah mutusin pacar kamu yang di London belum?"
Ledek Rayya sembari cemberut.Teddy tersenyum.
"Dia bukan pacarku. Hanya saja dia mengejar-ngejarku. Kami hanya berteman. Tapi kadang dia yang lebay menganggap hubungan kami lebih dari pertemanan. Tapi tenang saja, dihatiku cuma ada kamu.""Nggak boong kan?"
"Jadi selama ini aku murung diri di kamar nangisin kamu itu apa dong, ya?"
Rayya terkekeh.
"Iya-iya. Maaf ya.""Nggak perlu minta maaf. Lagian aku yang salah."
"Nggak kok. Aku."
"Aku."
"Aku, Teddy."
"Lah kan aku yang ninggalin kamu ke London."
"Ya tapi aku yang buat kamu pergi."
Hening..
Teddy lalu tertawa.
"Kadang aku nggak habis pikir, Ray. Hidup ini terlalu banyak drama. Gilooo gue kadang-kadang. Tapi kalo nggak gini nggak seru katanya."Rayya terkekeh.
"Iyalah, semoga cerita kita bisa jadi motivasi. Bahwa cinta sejati memang harus diperjuangkan. Bener, 'kan?"Teddy tersenyum seraya mengangguk.
♡♡♡
Hari ini merupakan hari yang paling bersejarah bagi Teddy dan Rayya. Hari dimana semua orang mendambakan. Hari dimana kebahagiaan nyata di depan mata. Dari sekian lama cobaan menerpa, dan mereka bisa melewatinya itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Sebutlah pernikahan. Ya memang pernikahan. Siapa sih yang nggak pengen nikah? Semua pun sangat mendambakannya. Bahkan sudah diterangkan dalam AlQuran bahwa manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan. Namun dengan ikatan yang sah secara Agama maupun Negara.
Kalau pacaran tandanya haram. Jadi di larang dalam agama Islam.Oke. Kembali.
Rayya tengah menatap cermin di hadapannya, ia tersenyum memandangi dirinya yang disulap bak Bidadari yang turun dari Langit.
Sangat cantik. Bahkan Rayya sendiri tak mengira bahwa dirinya yang ada di dalam cermin."Yaampun, kamu cantik banget."
Ucap Gea yang tiba-tiba datang dengan ngos-ngosan karena perutnya mulai membesar."Ah elah bumil, lo juga pernah kale disulap secantik ini."
Celetuk Mona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong Jaim (COMPLETED)
Romance'Rayya' gadis dewasa pecinta brondong muda. Mahasisiwi semester akhir yang bakalan tua di kampus karna gak lulus-lulus. Bingung dengan pendidikannya yang gak jelas dan memilih untuk dinikahi saja. Masalah percintaan yang membuatnya hampir gila ditam...