Three

258 74 37
                                    

Seperti dugaan Sheinafia, seharian ini ibunya terus saja marah-marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti dugaan Sheinafia, seharian ini ibunya terus saja marah-marah. Malah yang biasanya masalah kecil akan dibiarkan, kini malahan diperbesarkan. Sedangkan Marbelle sudah pindah ke ruang bawah tanah, tentu saja atas perintah Baginda Ratu.

"Bunda masih kesal, ya?" tanya Sheinafia begitu melihat ratu Sheifarai yang duduk di pinggiran taman.

Ratu Sheifarai hanya tersenyum kepada putrinya, tetapi di sana Sheinafia melihat kelelahan yang luar biasa dari bola matanya. Dirinya tahu bahwa sang ibunda sangat sulit untuk tidur, ketika dibangunkan secara paksa. Karena takut ibunya kembali mengamuk, Sheinafia mencoba melihat masa depan ibunya.

Gambaran berwarna abu-abu memenuhi pandangan Sheinafia, gadis itu melihat ibunya yang berjalan ke dalam istana. Di sana seorang pelayan tidak sengaja menabrak ibunya, dan bunga yang ada di genggaman pelayanan tersebut terjatuh dan pecah. Hal itu membuat ibunya mengamuk sampai menangis karena bunga kesayangannya terjatuh dan hancur di lantai.

"Bun, sekarangkan sudah sore, bagaimana kalau kita berendam?" tawar Sheinafia, berusaha menahan ibunya agar saat ini tidak masuk ke dalam kastil. Gadis itu menunggu pelayang yang ada di penglihatannya keluar dengan bunga kesayangan ibunya lebih dulu. Agar tidak terjadi tabrakan seperti penglihatannya tadi.

Ratu Sheifarai menghentikan langkahnya, lalu tersenyum ke arah Sheinafia. Gadis itu selalu saja berhasil mengubah suasana hati ibunya. "Sepertinya bukan ide yang buruk!" ucap ibunya sangat antusias, lalu langsung menarik Sheinafia mengikutinya untuk berlari menyusuri koridor istana.

Sheinafia mengikuti ibunya berlari sambil bernapas lega, dirinya berharap semoga saja nanti gadis itu tidak kecolongan. Sheinafia harus melihat masa depan ibunya, kalau saja dirinya lalai lagi, maka ibunya akan mengamuk lagi dan lagi. Dan Sheinafia tidak ingin hal itu terjadi.

Kini keduanya tengah berendam di kamar Sheinafia saling bercanda ria. Sejak tadi keduanya sibuk tertawa. "Ahh, seru sekali, Shei!" seru ratu Sheifarai yang sangat menikmati ritual rendamannya.

"Iya, Bun. Aku dan Delalimata sering berendam untuk menetralkan pikiran," ungakap Sheinafia, yang membuat sang ratu terkekeh.

"Ternyata kau dan Delalimata sering berendam, apa saja yang kalian bahas, hmm?" tanya ratu Sheifarai dengan genit.

"Jangan-jangan, kalian membahas mengenai pria, ya?" tuding ratu Sheifarai, sontak Sheinafia melemparkan air ke arah ibunya itu.

"TIDAK!" teriak Sheinafia, lalu keduanya terkekeh bersama.

***

Marbelle mengacak-acak bajunya, karena merasa kesal harus pindah ke ruang bawah tanah. Gadis itu melangkah mendekati teko dan mencurahkan isinya ke dalam kelas. Tentu saja gadis itu merasa haus, karena sejak sepuluh menit yang lalu Marbelle tiada henti-hentinya berteriak dan mengacak-acak ruang tidur bawah tanah tersebut.

"Ah, sial!" teriak gadis itu sembari menghentak-hentakan kakinya ke lantai.

Tok!
Tok!
Tok!

"Masuk!" Salah seorang pelayan masuk ke dalam kamarnya, lantas membungkuk hormat.

"Tuan putri dipanggil oleh ratu Sheifarai, karena kita kedatangan tamu," ungkap pelayan tersebut yang langsung diangguki oleh putri Marbelle.

Tanpa menghiraukan pelayan wanita tersebut, gadis itu segera berlari keluar menyusuri lorong untuk sampai di istana. Akhirnya, gadis itu bisa bernapas lega, karena bisa keluar dari ruang tempatnya dihukum.

Akhirnya, gadis itu bisa bernapas lega, karena bisa keluar dari ruang tempatnya dihukum

Akhirnya, gadis itu bisa bernapas lega, karena bisa keluar dari ruang tempatnya dihukum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak, ya!!!

MY CROWN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang