Thirty-eight

11 11 0
                                    

"Aku harap dia akan berubah begitu kembali nanti, Be," ungkap Sheinafia sebelum masuk dalam dekapan Beeresha, mulai menangis di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harap dia akan berubah begitu kembali nanti, Be," ungkap Sheinafia sebelum masuk dalam dekapan Beeresha, mulai menangis di sana. Sheinafia tak kuasa menatap kepergian Marbelle,

Beeresha mengangguk, dia pun berharap demikian. Dan semoga saja Marbelle benar-benar berubah nantinya, itu yang diharapkan seluruh anggota keluarga serta masyarakat kerajaan Bluebove.

"Permisi!" Sheinafia dan Beeresha segera menoleh ke sumber suara, menemukan Delalimata dan Hesidea berada di ambang pintu.

"Bolehkah aku masuk?" gurau Delalimata, berhasil membuat ketiganya tertawa.

"Silahkan tuan putri," ujar Beeresha sembari merentangkan tangannya ke samping, seperti orang yang sedang menyambut.

"Masuklah," ucap Sheinafia setelah tawanya reda.

Delalimata langsung masuk ke dalam ruangan tersebut, lalu menghampiri Sheinafia. Gadis itu merangkul sahabatnya sembari mengajak gadis itu mendekati kolam yang berada di tengah kamar.

"Ayo kalian temani aku berendam!" ajak gadis itu, dan langsung disetujui oleh mereka.

Delalimata mulai menginjak undakan anak tangga menuju kolam, lalu dirinya melompat dengan antusias sekali. Hal itu diikuti oleh Beeresha dan Hesidea.

"Ayo, Shei!" ajak Beeresha, karena Sheinafia masih berdiam diri di tempatnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Shei? Ayo, kemarilah!" timpal Delalimata sembari memercikkan air ke arah sahabatnya itu.

"Apa tidak apa-apa kita berendam mengenakan gaun?" cicit gadis itu, sembari menelusuri gaun yang dikenakannya.

"Memangnya ada peraturan bahwa kita tak boleh berendam dengan mengenakan pakaian? Tidak mungkinkan kita bugil, bisa diintip nanti," cerocos Delalimata yang membuat Hesidea terkekeh di tempatnya.

"Lama!" decak Delalimata, lalu gadis itu melompat dan menarik tangan Sheinafia. Sheinafia yang tak sempat menghindar, alhasil gadis itu terjebur ke dalam kolam.

"Ini GILA!" Sheinafia berteriak dengan mata yang memerah dan kondisi tersedak air. Alih-alih khawatir, mereka yang berada di sana malah tertawa. Membuat Sheinafia mendengus lalu berenang menuju tengah-tengah kolam.

***

Sudah sekitar dua jam mereka berenang di kamar Sheinafia, canda tawa yang dihasilkan Beeresha dan Hesidea memenuhi penjuru kamar. Sheinafia sibuk berenang mengukur kolam, sedangkan Delalimata melamun di tempatnya. Gadis itu termenung memikirkan perasaan yang sejak dulu tak pernah terbalas, perasaan yang juga tak kunjung padam.

Sheinafia yang merasa puas berenang, mulai beranjak dari tempat. Gadis itu hendak menggapai undakan anak tangga, tetapi aksi tersebut terhenti kala dirinya melihat salah seorang sahabatnya melamun di tepian kolam. Akhirnya Sheinafia memutuskan untuk kembali berenang, mendekati Delalimata yang sibuk dengan lamunannya.

"Sedang ada masalah?" Sheinafia bertanya, membuyarkan Delalimata yang sejak tadi melamun di tempatnya.

"Ingin berbagi denganku?" tanya Sheinafia lagi, yang hanya direspon dengan seulas senyum oleh Delalimata. Gadis itu belum mampu untuk bercerita perihal perasaannya.

Melihat penolakan dari Delalimata, membuat Sheinafia mencebik di tempatnya.

Gadis itu kesal dengan Delalimata yang cukup tertutup dengannya, sedangkan dirinya selalu terbuka kepada sahabatnya itu.

"Seketika aku merasa semakin tak berguna menjadi sahabatmu." Ungkapan tersebut membuat Delalimata menoleh ke arah Sheinafia, dirinya jadi merasa tak enak hati.

"Baiklah aku akan bercerita!" putus gadis itu, dirinya masih menimang-nimang, apakah ini harus diceritakan atau tidak. Pasalnya gadis itu masih takut untuk mengatakannya, dirinya pun takut Sheinafia merasa bersalah karena ini. Karena Delalimata paham sekali dengan watak sahabatnya.

Sheinafia langsung mengangguk antusias, lalu melompat menggunakan kedua tangannya untuk duduk di tepian kolam.

"Cerita dimulai!" tukas Sheinafia dengan antusias, gadis itu melirik ke arah samping di mana Delalimata berendam. Menatap gadis yang terlihat seperti gadis yang patah hati, tetapi jika dipikir-pikir Delalimata memang selalu terlihat begitu.

 Menatap gadis yang terlihat seperti gadis yang patah hati, tetapi jika dipikir-pikir Delalimata memang selalu terlihat begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY CROWN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang