Pangeran Rekanafi duduk berhadapan dengan raja Meraandi di ruang kerja sang raja, menunggu sang raja selesai memeriksa pekerjaannya. Tujuan pria muda itu adalah, ingin segera meresmikan hubungannya dengan putri Sheinafia.
"Hmm, hal apa yang membuatmu jauh-jauh datang ke mari, Pangeran?" tanya raja Meraandi, yang baru menyelesaikan pekerjaannya.
"Ada hal yang ingin aku sampaikan kepada Raja," jawab pangeran Rekanafi.
Mendengar jawaban sang pangeran, raja Meraandi mengangguk dan bangkit dari duduknya. Hal itupun dilakukan oleh pangeran Rekanafi.
"Kalau begitu kita bicarakan di singgasana!" ucap raja Meraandi, lalu melangkah lebih dulu.
Pangeran Rekanafi langsung saja mengikuti langkah sang raja dari belakang, di saat yang bersamaan keduanya berpapasan dengan putri Delalimata yang juga tengah melangkah menuju ruang tidur putri Sheinafia. Putri Delalimata membungkukkan badannya, untuk memberi hormat kepada sang raja. Setelahnya gadis itu berlalu meninggalkan keduanya.
Saat ini raja Meraandi dan pangeran Rekanafi duduk di ruang singgasana kerajaan, pangeran Rekanafi mulai berdehem untuk mencairkan suasana.
"Jadi?" tanya raja Meraandi kepada pangeran.
Perlahan pangeran Rekanafi menghembuskan nafasnya. "Raja izinkan aku melamar putri Sheinafia!" ucap pangeran Rekanafi dengan mantap, yang berhasil memecahkan tawa raja Meraandi.
"Sudah tidak sabar?" tanya raja Meraandi di tengah tawanya, membuat pangeran Rekanafi senyum-senyum di tempatnya.
"Ya!" jawab pangeran Rekanafi, yang lagi-lagi membangkitkan selera humor tinggi sang raja.
"Baiklah, besok kita lanjutkan pembahasan ini, sekarang aku harus menemui istriku. Kalau aku terlambat, bisa-bisa ratu Sheifarai akan mengamuk," guraunya, lalu melangkah meninggalkan pangeran Rekanafi di tempat. Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada yang menguping pembicaraan mereka.
***
"Apa aku harus melakukannya?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
"Tapi, apa alasanku melakukan hal itu?" tanya gadis itu lagi.
"Ah, sudahlah, ini benar-benar membingungkan!" teriaknya karena merasa frustasi.
***
Putri Sheinafia terbangun dari tidurnya, gadis itu kesiangan. Semalam dirinya dan putri Delalimata terlalu asyik bercerita, hingga dini hari. Alhasil dari situ terlambat bangun.
"Lho, Beeresha, kau sudah kembali? Apa adikmu sudah pulih?" tanya putri Sheinafia kepada pelayan setianya.
Beeresha mengangguk sembari tersenyum, lalu gadis itu kembali membereskan ruang kamar yang cukup berantakan. Putri Sheinafia tersenyum, karena melihat Beeresha kembali bekerja, jadi ada yang akan menemaninya terlebih putri Delalimata yang harus pulang hari ini. Sebab seorang putri hanya diperbolehkan menginap satu hari, itu sudah aturan yang tak boleh dilanggar. Terlebih Beeresha adalah pelayannya sejak dia masih kecil, bahkan umur mereka sama.
"Tuan putri ingin makan apa siang ini?" tanya Beeresha, setelah selesai membereskan ruang tidur majikannya. Mendengar pertanyaan Beeresha, gadis itu langsung menampilkan wajah marah.
"Berhenti panggil aku dengan kata tuan putri, Be! Aku lelah mengingatkanmu, jangan sampai aku berkata seperti ini lagi. Kalau kamu mengulanginya, aku tidak akan mau mengajakmu bicara lagi!" celoteh putri Sheinafia dengan wajah kesal, membuat Beeresha terkekeh karenanya.
"Baiklah, Shei, siang ini kau ingin makan apa?" tanya Beeresha lagi, kali ini dengan mengubah panggilannya kepada putri Sheinafia.
"Itu lebih baik, aku ingin makan Jagung dengan telur, ya! Nanti letakkan saja di atas meja, aku ingin menemui Delalimata dulu, Be," ucap putri Sheinafia yang langsung diangguki oleh Beeresha.
"Oke!" ujar Beeresha.
Putri Sheinafia langsung keluar dari kamarnya, menuju ruang tidur putri Delalimata. Sepanjang langkahnya gadis itu berpapasan dengan sang ratu.
"Bunda ingin kemana?" tanya putri Sheinafia.
"Ingin membangunkan putri-putri Bunda, sayangnya mereka semua sudah bangun," ujar sang ratu.
Tiba-tiba saja ratu Sheifarai mengernyitkan di tempat, wanita itu menatap putrinya. "Dimana mahkotamu, Shei?"
Halo, Kamu!Cuma mau ingatkan, jangan lupa tinggalkan jejak biar aku tambah semangat, ya!
Halo, Kamu!
Cuma mau ingatkan, jangan lupa tinggalkan jejak biar aku tambah semangat, ya!See you next chapter, all!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CROWN [END]
FantasíaCerita ini tentang seorang putri bernama Sheinafia yang kehilangan mahkota serta kekuatannya, gadis itu terpaksa jauh dari pria yang dijodohkan dengannya. Akibat mahkotanya yang hilang, Sheinafia harus keluar dari kerajaannya. Itu sudah aturan dari...