Sekilas Tentang Sonia & Dimas-5

764 40 0
                                    

Bel pulang di bunyikan, Amara & Alif pun masuk ke kelas masing-masing untuk mengambil ranselnya.

Amara pun berjalan melewati koridor setelah mengambil ranselnya.

"Kak Amara...". Teriak Alana dari belakang.

Amara pun menoleh. "Eh, Alana?".

"Tungguin dong, kak...".

"Iya-iya maaf".

"O'iya, kak. Kita mampir ke toko buku dulu yuk". Ajak Alana. "Soalnya hari ini ada buku percintaan keluaran terbaru, kak. Pasti bikin baper banget deh". Lanjutnya.

"Hmm... Nggak deh, lan. Kamu sendiri aja ya, soalnya kepala aku pusing banget nih". Amara memegangi kepalanya.

"Lho? Kak Amara sakit?". Alana memegangi bahu Amara.

"Nggak kok, udah kamu ke toko buku aja, biar aku naik angkot sendiri aja". Jelas Amara.

"Nggak apa-apa nih, kak?". Tanya Alana yang dijawab dengan anggukan. "Ya udah, kakak aku temenin cari angkotnya dulu ya". Lanjutnya.

"Iya, lan. Makasih ya".

"Iya, kak".

Halte Sekolah.
Amara dan Alana pun bergegas ke luar gerbang sekolah untuk menunggu angkutan umum di halte sekolah.

"Tuh kak angkot nya". Ucap Alana menunjuk pada mobil angkot yang akan menghampiri.

"Kiri bang...". Teriak Alana pada supir angkot.

"Ya udah, lan. Aku duluan ya, assalamu'alaikum". Amara pun menaiki angkutan umum.

"Iya, wa'alaikumsalam".

Angkutan umum yang ditumpangi Amara itu pun berjalan. Karena tak ada teman, Alana pun menelpon Aldo untuk menemaninya ke toko buku.

"Aldo, kamu di mana?".

"Masih di sekolah. Ada apa?".

"Temenin aku ke toko buku yuk!".

"Ok, aku ada di warung Mbak Inah. Kamu tunggu aja, kamu sekarang di mana posisinya?".

"Ya ampun... Segala posisi, hihihi... Aku ada di halte sekolah".

"Siap... Ok, aku otw ya".

"Ok, jangan pake lama ya".

"Iya sayang...".

"Iih... Lebayy..".

Telpon pun terhenti, Alana menunggu Aldo sembari duduk di halte sekolah.

*****
Warung Mbak Inah.
"Lif, gue duluan ya". Ucap Aldo.

"Eh, lu mau kemana?". Tanya Alif.

"Biasa... Ya begini lah, kalau punya pacar. Pasti minta dianter kemana-mana". Jelas Aldo mengejek Alif yang memang masih betah dengan status jomblonya.

"Sialan lu, iya deh nanti gue gebet tuh cewek yang tadi kena hukuman bareng gue". Ucap Alif.

"Udah bisa move on tuh dari Sonia?". Tanya Aldo mengejek Alif.

"Eh... Emang siapa bilang gue nggak bisa move on?, Gue tuh emang udah move on kali dari dulu, cuma gue mau milih-milih yang pasti aja dulu, biar nggak di kecewain lagi. Ya nggak?". Jelas Alif berkilah.

"Mau cari-cari dulu atau emang belum ada yang mau?". Tanya Aldo mengejek Alif lagi.

"Anjrit lu, do". Jawab Alif kesal.

Dulu Alif memang pernah memiliki pacar bernama Sonia. Setelah lama 1 tahun pacaran, akhirnya Alif pun putus, karena Sonia mengecewakannya, diam-diam perempuan itu mempunyai pacar rahasia. Laki-laki yang bernama Dimas telah memikat hatinya dan membuat Sonia nekat untuk mengkhianati Alif & diam-diam berpacaran dengan laki-laki itu, yang berbeda sekolah dengan Sonia & Alif. Dimas bersekolah di SMA Nusa Indah, sekolah yang sering sekali membuat dan mencari masalah dengan SMA Kebangsaan. Dan ujung-ujungnya malah menjadi tawuran antara pelajar Kebangsaan & pelajar Nusa Indah. Termasuk Alif, sudah pasti dia akan mengikuti tawuran. Karena dialah ketua geng tawuran SMA Kebangsaan tersebut. Menurut Alif, tawuran yang dilakukan tersebut bukanlah hal yang buruk, karena menurutnya tawuran tersebut demi membela sekolahnya. Sementara ketua geng tawuran di SMA Nusa Indah adalah Dimas. Maka dari itu, Alif sangat membenci Dimas. Karena dia telah buat onar pada sekolahnya dan juga merebut pacarnya Sonia.

"Ya udah, lif. Gue jemput pacar dulu ya, bye". Aldo menaiki motornya untuk menjemput Alana di halte sekolah.

"Ya, hati-hati lu". Jawab Alif.

*****
Halte Sekolah.
"Alana!". Teriak Aldo saat melihat Alana yang sedang duduk menyendiri di halte dan segera menghampirinya.

Alana pun bangun dari tempat duduknya. "Kok lama?". Tanyanya.

"Ya maaf, lan. Tadi tuh si Alif ngajak ngobrol mulu". Jawab Aldo.

Alana berdecak jengkel. "Ck.. kebiasaan!. Udah yuk berangkat, aku takut pulangnya kesorean. Kamu kan juga tau, kalau aku ke toko buku tuh lama". Jelas Alana.

"Iya deh iya pacarku...".

Trouble maker, i'm in Love...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang