Sepulang sekolah...
Sonia CS mendatangi Amara."Hai, mar". Sapa Sonia.
"Hai, Sonia". Jawab Amara yang sedang berjalan menuju halte sekolah.
"Jadi, kan?". Tanya Sonia.
"Iya, ini saya mau ke tempatnya". Jawab Amara.
"Ok, gue tunggu di tokonya ya".
"Iya".
"Bye Amara...". Teriak Sonia yang langsung melajukan mobilnya.
Amara menjawabnya dengan lambaian tangan.
Tak lama, bus pun datang, dan Amara bergegas menaikinya. Tak disengaja Alif melihatnya, dan bergegas mengikuti Amara dengan motornya.
*****
Toko Roti Adiwinata.
Amara mengambil kertas yang berisi alamat yang diberikan kemarin oleh Sonia."Ini kayaknya bener deh alamatnya". Ucapnya.
Yang anehnya, disana gelap, berdebu, dan terlihat seperti toko yang sudah lama di tutup. Atau mungkin seperti gudang.
Amara melihat ada mobil Sonia disana, dia pun memutuskan untuk mencoba masuk ke dalam toko tersebut. Mungkin saja Sonia dan teman-temannya menunggu di dalam.
Tok..tok..
"Assalamu'alaikum...". Ucapnya sembari membuka pintu dan celingak-celinguk ke sekitar dalam toko.
Amara terus berjalan ke dalam toko, dan dia semakin dalam memasuki toko, tapi tak ada satu orang pun di dalam sana. Tempat berdebu, kusam, dan tak terurus seperti ini tak mungkin ada orang yang memasukinya.
Perasaan Amara mulai tidak enak, dia merasa seperti ada yang memerhatikannya, bulu kuduknya pun berdiri.
Amara mengernyitkan keningnya. "Ihh... Kok nggak ada orang sih..". Lirihnya.
Tiba-tiba saja seseorang dari belakang segera menutup mulut Amara dengan sapu tangan hingga membuatnya pingsan.
*****
Amara akhirnya terbangun dari pingsannya, tapi entah sekarang dia berada dimana. Sepertinya seseorang yang menutup mulutnya tadi, telah membawanya saat dia tak sadarkan diri. Tangan dan kaki Amara juga diikat mati oleh orang tersebut."Aduh.. aku dimana ini?". Tanyanya sembari memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
Tak lama, terdengar langkah seseorang dari belakang Amara, sembari tertawa samar.
"Dasar bodoh!".
Amara menoleh, ternyata itu adalah Sonia.
"Sonia?".
"Kenapa? Kaget?!".
Amara hanya diam.
"Lu itu kok polos banget sih...". Ucap Sonia sembari mencubit pipi Amara.
"Maksud kamu apa?". Tanya Amara bingung.
"Lu tuh belum kenal yang namanya Sonia Astriani Adiwinata! Gue itu nggak mungkin dengan mudahnya minta maaf sama lu!". Jelasnya.
"Jadi... Kemarin itu, kamu bohong?". Tanya Amara lagi.
"Iya lah!".
Amara sekarang merasa sangat takut, dia takut Sonia akan berbuat sesuatu padanya. Terlebih lagi dia berada di tempat yang sepi sunyi dan tak ada orang lain selainnya dan Sonia.
"Kenapa lu? Takut?!!".
"Sonia... Saya mohon jangan sakiti saya". Pinta Amara.
"Nggak kok... Gue nggak bakal sakitin lu, tapi—".
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble maker, i'm in Love...
Teen FictionMengisahkan seorang siswi berparas cantik, lemah lembut dan sedikit jutek bernama Amara Nasywa Febriani. Dia tinggal di Bandung dan pindah ke Jakarta di rumah sepupunya. Karena orang tua nya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sekolahnya di Bandung s...