Bel istirahat dibunyikan...
Kelas 11-3.
"Ayo mar, kita ke kantin!". Ajak Farah."Hm... Nggak deh, far. Soalnya gue ada rapat osis". Jawab Amara menolak ajakan Farah.
"Lho, lu ikut osis?". Tanya Farah.
"Iya, baru aja tadi diajakin sama ketua osis". Jawab Amara.
"Dion?". Tanya Farah lagi.
"Iya. Emang kenapa?". Jawab Amara singkat dan kembali bertanya.
"Ng-nggak kok, mar. Nggak apa-apa". Jawab Farah gugup.
"Ok deh. Kalau gitu lu duluan ya. Bye..". Amara meninggalkan Farah.
Farah pun segera pergi ke kantin sendiri.
*****
Kantin.
Di tempat meja makan kantin terpojok, terlihat Alif & teman-temannya sedang menongkrong. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Aldo dan yang lain asyik memakan makanannya sembari menyanyikan lagu-lagu yang sedang populer sekarang.
Sementara Alif, dia malah termenung sembari senyum-senyum sendiri. Entah apa yang anak itu sedang pikirkan.Memukul bahu Aldo. "Eh, do. Liat tuh si Alif, kayaknya temen lu yang satu ini udah gila deh". Ucap Ridho yang sedari tadi memerhatikan Alif.
Aldo pun menoleh pada ridho yang memukul bahunya. Lalu segera mengalihkan perhatian pada Alif. "Itu mah bukan gila lagi dah kayaknya, dho". Jawab Aldo.
"Terus apa dong?". Tanya Ridho.
"Udah sawan kali tuh anak. Hahaha...". Jawab Aldo lagi dengan volume suara yang besar. Hingga membuat semua teman-teman tongkrongannya itu pun tertawa terbahak-bahak. Alif mendengar percakapan dua orang tersebut.
"Anjrit lu pada. Nggak tau apa gue lagi enak-enak ngehayal!". Protes Alif.
"Btw ngehayalin ape nih, lif?". Tanya Aldo penasaran.
"Ngehayal gimana ya kalau gue jadian sama si cewek jutek plus kaku itu". Jawab Alif tak sadar sembari tersenyum samar.
"Cie..cie... Si jomblo akut sedang jatuh cinta nih ye...". Celetuk Edo salah satu teman tongkrongannya.
Alif pun tersadar bahwa dirinya telah mengatakan seperti itu. "E-eh... Udah, lu pada lupain aja deh, yang tadi". Pinta Alif.
"Nggak ah, mau gue inget aja terus di kepala". Respon Aldo.
"Eh anjir, jangan sialan!. Gue tadi salah ngomong". Alif berkilah. "Udah lah gue ke kelas duluan, ya". Ucap Alif menghindari pembicaraan tersebut.
"Eh, jangan pergi dong lif. Nanti kalo Amara kesini, lu nya nggak ada gimana? Nanti diembat si Ridho lu!". Jelas Aldo.
"Bodo amat...".
Alif menghiraukan perkataan teman-temannya dan meninggalkannya.
*****
Ruang OSIS.
Tok..tok..tok.. "Assalamu'alaikum"."Wa'alaikumsalam. Eh Amara, masuk yuk". Dion mempersilahkan Amara masuk ke dalam ruang OSIS.
Disana terlihat semua anak-anak OSIS telah berkumpul. Termasuk Alana.
Amara duduk di tempat duduk yang masih kosong.
"Lho, kak Amara?". Tanya Alana yang duduk berada di seberang meja rapat OSIS.
Amara menjawabnya dengan senyuman. "Ntar lu juga tau kok". Jawab Amara.
Dion menutup pintu ruang OSIS. Agar anak-anak OSIS terfokus pada rapat yang akan di laksanakan. Dion pun duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble maker, i'm in Love...
Teen FictionMengisahkan seorang siswi berparas cantik, lemah lembut dan sedikit jutek bernama Amara Nasywa Febriani. Dia tinggal di Bandung dan pindah ke Jakarta di rumah sepupunya. Karena orang tua nya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sekolahnya di Bandung s...