Rumah Sakit.
Ruang Tunggu ICU.
Alif masih menunggu waktu jam besuk, agar dia bisa melihat kondisi Amara."Alif". Panggil Alana.
"Apa, lan?". Tanya Alif.
Alif terlihat sangat lemas, wajahnya sangat pucat.
"Nih". Alana memberikan kantung plastik berisi makanan.
"Makan dulu, dari pagi lu belum makan, kan?".
"Nggak usah, lan".
"Nanti kalau lu sakit, gue sama ortu gue juga yang repot! Lagipula lu emang nggak kasihan sama kak Amara, masa kak Amara lagi sakit, lu juga ikutan sakit?!!".
"Iya deh iya, gue makan nih bawel..".
"Nah.. gitu dong! Kan nambah jelek tuh!".
"Kok jelek? Ganteng, dong...".
"Pengen banget lu di bilang ganteng sama cewek cantik kayak gue! Hahaha...".
"Hah?! Cantik? Cantik dari mananya?".
"🎶Aku adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati🎶...".
Alif menatap sinis Alana. "Bagus juga suara lu".
"Iya dong...".
"Tapi yang lu nyanyiin, nggak sesuai dengan lu".
Alana memasang raut wajah jengkel, sementara Alif senang mengejek Alana.
Tak lama kemudian, Dimas dan Sonia datang...
"Assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumsalam".
"Eh.. nak Dimas?".
"Tante". Panggil Dimas dan langsung mencium punggung tangan orang tua Alana, begitupun dengan Sonia.
"Ini siapa, Dimas?".
"Ini pacar saya, teman satu sekolah sama Amara, Alana dan Alif".
"Oalah... Cantik, ya..".
"Makasih, Tante". Sonia melemparkan senyum pada ibu Alana.
"Gimana keadaan Amara?".
"Alhamdulillah.. dia udah selesai operasi, dan sekarang kita masih nunggu jam besuk nya".
"Ohh... Alhamdulillah...".
"O'iya ini juga berkat Alif, lho... Dia yang bawa Amara ke sini, kalau nggak? Nggak tau deh Amara nanti akan gimana".
Dimas menatap Alif dengan rasa marah dan kesal, Sonia mengelus bahunya mencoba menahan amarahnya Dimas.
"Sabar, dim.. inget kata-kata aku tadi". Bisik Sonia.
"Alif". Panggil Dimas.
"Apa?". Alif menghampiri Dimas dan mendekat ke telinganya.
"Lebih baik, lu jangan cari ribut sekarang, ini bukan waktu yang tepat". Bisik Alif.
"Nggak, gue bukan mau ajak lu ribut. Tapi, gue cuma mau ngomong sama lu".
"Ngomong apa?".
"Nggak bisa disini, ayo lu ikut gue!".
"Kalian mau ngapain?". Tanya Sonia.
"Tenang aja, son...". Jawab Dimas.
"Lu tunggu sini aja". Pinta Alif.
Sonia mengangguk mengiyakan.
*****
"Gue.. Gue mau minta maaf sama lu"."Minta maaf kenapa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble maker, i'm in Love...
Teen FictionMengisahkan seorang siswi berparas cantik, lemah lembut dan sedikit jutek bernama Amara Nasywa Febriani. Dia tinggal di Bandung dan pindah ke Jakarta di rumah sepupunya. Karena orang tua nya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sekolahnya di Bandung s...