duabelas

827 43 8
                                    

"Assalamualaikumm.... Umiiiiii...." seru Aya seketika turun dari mobil

Aya lantas memeluk erat ibu tercintanya, melepas kerinduan yg sudah 1 tahun lamanya menyiksa batin. 1 tahun?? Ya. 1 tahun sudah semua yg terjadi kini beralih nama menjadi memori.

    Dann.....Tentu saja Aya masih milikku.

Lantas.... Bagaimana dengan masalah tak jelas tentang Satya 1 tahun yg lalu? Akan ku ceritakan nanti.

"MasyaAllahh.... Dekkk!!!!!"
Seru kak Sarah dari balik tangga, dan seketika berlari melihat adik tercintanya pulang kerumah setelah lebih dari satu tahun tak salih bertatap muka.

Aya dan kak Sarah lantas berpelukan. Derai air mata kebahagiaan nampak menenggelamkan rindu yg kian menggunung.

  "Assalamualaikumm..." susul Ayah Aya dengan seuntai salam dan senyuman bahagia,

//datang dengan membawa koper Aya//

  "Waduhh, saking kangennya sama Umi, abah jadi terlupakan yaaa..." goda manja Ayah Aya

Aya pun tersenyum ditengah tangis harunya... Keluarga religius ini pun saling berpelukan.... Ya. Sangat haru pasti.

  "Sudah sudahh... Aya ke kamar dulu,, istirahat. Lelah pasti" ucap umi (ibu) Aya sembari merangkulnya

  "Iyaaa,  nanti gampang dilanjut lagi meweknya" timpal kak Sarah sambil mencolek lengan Aya..

Dengan dituntun ibunya, Aya berjalan menuju kamar. Kak Sarah tentu saja ikut. Ia membawa beberapa tas kecil bawaan Aya..


Drrtt drttt drrtt.....

Dering ponsel ayah Aya terdengar..

  "Assalamualaikum,???" rupanya telpon dari nomor tak dikenal

  "Waalaikumussalam warohmatulloh, apa kabar Abah???"

//ayah Aya memasang muka bingung// ia mencoba mengingat ingat suara seseorang dalam telpon ini yg ia rasa tidaklah asing...

  "Inii.........."

  "Abi abah...., ini Abi"

  "MasyaAllah,, antum rupanyaa, pantas anna(saya) merasa tidak asing dengan suara ini"

  "Ahaha.. Abah bisa saja"

  "Bagaimana Bi, kau menelpon tentu tidak cuma cuma kann???"

  "Aahh begini bah, Abi sedang berada di daerah Jogja sekarang, baru mengurusi acara majlis taklim. Kalau Abah berkenan, Abi ingin bersilaturahmi ke tempat abah.."

  "Allah.. Tentu. Tentu. Anna akan kirim alamatnya, anna sekeluarga tunggu yaa" jawab ayah Aya terlihat sumringah

  "InsyaAllah bah... Abi akan segera menuju tempat Abah, assalamualaikumm.."

  "Waalaikumusslam warohmatulloh...."

Ayah aya mematikan telponnya.

  "Telpon dari siapa bah??" tanya ibu Aya yg muncul dari arah tangga kamar Aya.

  "Ini mi... Kepala konstruksi muda masjid Pekalongan, Abi namanya.. Mau mampir katanya"

  "Ooh begitu.., aduhh umi harus masak apa ya bah??" tanya umi Aya sambil garuk garuk tengkuk yg tidak gatal..

  "Seadanya saja lah mi..."

  "Yasudah, umi suruh Aya sama Sarah ke pasar, belanja. Menjamu tamu bah. Ibadah..."

HUJAN SORE ITU [Bersamamu Aku Terluka, Tanpamu Aku Tak Kuasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang