Aku adalah kerinduan..
Yang bergelut disetiap sepertiga malam..Aku kerinduan..
Yang terpendam dalam tanpa dapat bersuaAku kerinduan..
Yang selalu menanti dan berharap akan sebuah pertemuan
.
.
.
.
.
.
.
.
***
~~~~"Assalamualaikumm!" seru salam ayah Aya
"Waalaikumsalam warohmatulloh... MasyaAllahh,, sehat abah.." jawab seorang mandor dan langsung memeluk ayah Aya yg ia panggil abah
"Alhamdulillah.. Barakallahh, antum sehat??" tanya ayah Aya dan membalas pelukan mandor itu
"Seperti yang abah lihat..." menunjukkan ototnya yang sedikit berisi
Keduanya tertawa bahagia..
"Bagaimana perkembangan pembangunan masjid??" tanya ayah Aya
"Alhamdulillah lancar abah,, pembangunan berjalan cepat..." jawab si mandor dengan semangat
"Alhamdulillah..."
Ya. Ayah Aya adalah donatur utama pembangunan masjid besar yg tengah dibangun di Pekalongan, ia sedang berkunjung melihat perkembangan masjid yg bisa dibilang setengah jadi ini...
"Siapa diaa Uman?" tanya ayah Aya pada si mandor, karena ia melihat seorang laki laki muda yg tengah mengatur konstruksi..
"Ahh... Itu Abi, ahli konstruksi muda dan berbakat, hafidz pula. Lulusan Kairo. Semenjak masalah konstruksi di pegang Abi, semuanya berjalan lancar Bah.. Salut saya," jawab pak mandor
"MasyaAllah.. " decak kagum Ayah Aya
Ternyata pemuda yang bernama Abi itu menoleh ke arah ayah Aya dan pak mandor. Ia pun mendekati keduanya...
"Assalamualaikumm" Abi lantas mengucapkan salam dan mengecup tangan ayah Aya
"Waalaikumsalamm warohmatulloh.. Jazakumullohu khoiro jazza... Antum memang berbakat" puji ayah Aya pada Abi
"MasyaAllah, sungguh ini semua semata mata karunia dari Allah Abah, saya hanya dititipi saja.. Haha" jawab Abi merendah
"Allah.. Jarang jaman sekarang ada pemuda yg berkata demikian.. " timpal ayah Aya memuji Abi.
Abi. Seorang ahli konstruksi muda, hafidz, pemuda sholeh, bisa disebut demikian. Perawakannya tinggi. Alis yg lebat legam dengan bibir tipis dan hidung lumayan mancung.
"Kalau senggang mainlah ke rumah ana di Jogja.." ajak Ayah Aya pada Abi
"InsyaAllah abah.. Saya pasti akan mampir" jawab abi..
***
Aku, Hesa, Palo, bersama istri dan anak kapten Agus tengah bergegas untuk pergi ke suatu tempat, menemui seseorang yg selama ini sudah ingin aku temui.
Benar. Kami akan menemui Satya, istri Kapten Agus memang tau keberadaan Satya. Terakhir kali ketika Satya datang diam diam ke rumah kapten, ia menemui Diya dan memberitahukan keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN SORE ITU [Bersamamu Aku Terluka, Tanpamu Aku Tak Kuasa]
Tiểu Thuyết Chung~Dia bukan cintaku, tapi cinta orang lain. Aku hanya mengantarkannya pada tujuan....~