Someting Of Beautiful [Kim Hanbin]

#5

Dari ujung koridor Eunji tampak mengembangkan senyumnya sambil sesekai tertawa kecil. Ia berangkat bersama Bobby dan June, hanya dari gerbang saja.

"Eh Yoyo kemana?"
"Gak tau" jawab June. "Bentar lagi juga dia nongol"
"Eh gue masuk kelas dulu ya" Bobby memasuki kelasnya.
"Tumben lo"
"Sejarah bos jam pertama"
"Fighting!" June mengepalkan kedua tangannya seakan menyemangati Bobby.
"Bacot"

June ia terperanjat, Eunji juga ikut terkejut dan menatap June aneh. Perlahan June mulai menunjukan jari telunjuknya. "I.. Itu" mata Eunji mulai mengikuti telunjuk June dan berhenti kearah yang ditunjuknya. Seketika Eunji juga terkejut. "Omo!"

Mereka berjalan dan menghampiri Hanbin, June menempelkan kedua tangannya dikening Hanbin. "Gak panas tuh"

"Aigoo!" perhatian mereka beralih ke ambang pintu, Chan juga terkejut saat didapati Hanbin sudah duduk rapih dibangkunya sepagi ini. Dengan cepat Chan berlari kearahnya ia juga memeriksa Hanbin.

"Idihhhhhh apaan sih!" Hanbin menggerak-gerakan tubuhnya seakan tidak mau disentuh oleh Chan dan June.
"Lo sehat Bin?" tanya Chan.
"Kenapa sih?"
"Gue mimpi gak sih?" tanya June. "Arghhhhhh sakit Ji" June meringis karena Eunji menyubit tangannya.
"Bukan mimpi" lirih Eunji.
"Bin parah sepagi ini gila lo" June seakan tidak percaya. Karena biasanya Hanbin pasti kesiangan, kalau tidak dihukum dulu oleh guru, ia pasti tidak akan masuk di jam pertama.

June, alasan dia bangun pagi karena Ibunya, Ibunya adalah seorang guru ia tak mungkin jika tidak bangun dipagi hari. Bobby, sesusah mungkin kakak laki-laki Bobby akan membangunkan dia dengan segala cara, mulai dari menarik badannya keluar area kasur, menyiramnya dengan air, atau meneriakinya dengan toa. Chan, dia akan bangun jika disiram terlebih dahulu oleh Ibunya, jika tidak disiram? Dia tak akan bangun, percayalah. Yunhyeong, dia akan selalu bangun tanpa dibangunkan oleh orang lain, tapi itu jarang terjadi, dia memang terlihat rajin meskipun kelakuannya sama dengan yang lain.

Semuanya tampak serius belajar, dan June rupanya ia lupa berdoa dipagi hari. Semua guru masuk sampai istirahat kedua. Ada yang benar-benar merhatikan ada juga yang tidur seperti June, dan Hanbin dibangku paling belakang. Tubuhnya tidak akan terlihat karena bersembunyi dibalik badan yang didepannya.

Triiiiing..

Eunji tampak membereskan peralatan belajarnya ia membuka ponsel, mulai memakai sebelah headsetnya, dan mendengarkan lagu favoritnya. Perutnya masih terasa kenyang, di istirahat pertama ia makan terlalu banyak karena paginya Eunji tidak sarapan dengan alasan kesiangan.

Rupanya teman sejatinya sudah jarang main ke dirinya lagi, rasa sepinya sudah mulai menjauh ketika Eunji mulai mengenal mereka. Kebahagiaannya mulai bertambah saat sang Ayah mau membaur dengan teman-temannya.

"Tera" diambang pintu sudah berdiri seseorang yang sudah Tera benci sejak dua minggu yang lalu.
"Jangan masuk. Ngapain lo kesini?" tanya Tera. Eunji memberhentikan musik dan melepas headsetnya.
"Gue mau ngomong Ter"
"Ngomong apa sih? Tinggal ngomong disitu"
"Gue mau ngomong sama lo"
"Jangan drama lagi deh lo" Eri juga tampak kebingungan, ia tak mau jika ada perang lagi diantara mereka.
"Ter. Ayo lah"
"Apa sih?"
"Apaan nih?" Bobby datang dengan gitar ditangan kanannya diikuti Yunhyeong.
"Bukan urusan lo Bob"
"Oh iya juga sih. Lanjut aja perangnya" Bobby memasuki kelas 12.9 bersama Yunhyeong. Tapi tidak dengan Jinan yang masih berdiri diambang pintu kelasnya.
"Ter mending lo ngomong sama dia dulu deh" ucap Eri.
"Gue gak mau!"
"Ter.. Coba pahami keadaan. Gak baik nyelesain masalah pakek kepala panas" Eunji mulai menasehatinya halus. Tera beranjak dari duduknya dan berjalan kearahnya.
"Mau ngomong dimana?" Jinan langsung menarik tangannya dan berjalan kesuatu tempat.

Suasana tampak kembali cair saat June mulai berteriak. "BOBBIAAAAAAH!" Eunji melihat kearah June, ternyata dia sudah bangun. Tapi tidak dengan Hanbin, ia masih tidur pulas ditutupi tasnya yang hanya diisi satu buku.