Someting Of Beautiful [Kim Hanbin]

#6

Sudah dua hari Eunji tidak masuk sekolah, si Bibi memaksa Eunji harus ke Dokter karena ia khawatir takut terjadi apa-apa nantinya. Selama dua hari ia hanya tiduran dan makan. Sudut bibirnya juga sudah mulai memudar, tidak se-ungu dua hari yang lalu.

Ia memeriksa ponselnya, tidak ada chat dari siapa-siapa. Otak Eunji kembali ke ingatan saat ia meminum cappuccino ice dari Hanbin, ia ingin itu sekarang.

Eunji.
Cappuccino ice. Huft:(

14.30

Eunji mempostingnya di timeline Line setelah beberapa bulan lalu ia tidak posting sesuatu. Meskipun ia sedang tidak demam, namun Dokter menyarankan untuk tidak meminum es. Namun sekarang jari Eunji mengarah ke aplikasi ojek online dan akan memesan cappuccino ice.

Ting..

Hanbin.
Gue lagi beli cappuccino ice.

Eunji membelalakan matanya, kenapa Hanbin harus membeli cappuccino saat jam sekolah seperti ini? Bukannya ia harus belajar?

Eunji.
Buat apa?

Hanbin.
Tunggu.

Hanbin mulai menggerakan motornya ke arah rumah Eunji yang tak jauh dari stan cappuccino kemarin. Ia berjalan ke arah pintu Eunji setelah mematikan motornya.

"Eh? Ada apa ya?" tanya Bibi yang membukakan pintu.
"Mau nengokin Eunji" Bibi melihat Hanbin dari atas sampai bawah yang membawa satu kantong plastik besar.
"Oh. Sini biar saya bawain kantong plastiknya"
"Eh.. Gak usah Bi. Berat, aku aja"
"Oh yaudah masuk aja, Eunji ada dikamar"
"Kamarnya dimana?"
"Ayo ikut Bibi aja" Bibi mulai berjalan ke kamar Eunji, Hanbin menahan tawanya saat dipintu kamar Eunji terdapat tulisan 'Kamar Eunji Cantik.'

"Apa Bi? Eh!" Eunji keluar dan didapati Hanbin yang juga ada didepannya.
"Bibi tinggal dulu ya"
"Makasih Bi" ucap Hanbin.

"Ngapain kesini?" tanya Eunji. "Bukannya harus sekolah ya?"
"Mau nengokin lo. Gue bawain cappuccino ice"
"Eh seriusan ini?" Eunji mengambil satu kantong plastik yang disembunyikan didalam kantong plastik besar. "Masuk" ucap Eunji.

Hanbin melihat ke seluruh penjuru sudut kamar Eunji. Tidak terlalu besar, dan minimalis. Dari wallpaper sampai pernah pernik berwarna biru. Hanbin duduk disofa yang ada dikamar Eunji. "Lo suka biru?" tanya Hanbin.
"Hah? Iya" Eunji mulai meminum cappuccino ice dengan sedotan.
"Kapan lo mulai sekolah?"
"Kata Dokter harus istirahat tiga hari, tapi gue besok mau mulai sekolah"
"Oh"
"Lo kenapa gak masuk sekolah?"
"Gue udah pulang dari istirahat ke dua"
"Tapi lo masuk dari pagi?"
"Iya"
"Tumben" Eunji tertawa kecil.
"Gue harus nganterin Adek gue sekolah"
"Oh lo punya adek?" Hanbin hanya mengangguk dan meminum cappuccino ice yang ia beli tadi. "Umurnya?"
"Umuran teka"
"Masih kecil?"
"Iya lah. Namanya juga masih teka"
"Oh ya? Hahaha" Eunji tampak riang saat mengetahui makhluk seaneh Hanbin punya adik perempuan dan masih kecil.
"Kenapa lo ketawa?"
"Lucu aja"
"Lo ngetawain gue karena nganterin adek ke sekolah?"
"Ih siapa yang bilang gitu. Bukan gitu maksud gue.."

Tok.. Tok.. Tok..

"Bentar" Eunji membuka pintu kamar, ia terkejut saat melihat segerombolan manusia yang berisi lima orang ada didepan kamarnya. "Eh? Kalian?" June, Yunhyeong, Bobby, Chan, dan Eri.

June terkejut, bukan hanya June, yang lainnya pun juga terkejut saat melihat Hanbin yang sudah ada dikamar Eunji. Setau mereka, Hanbin hanya bolos saja. Tapi ternyata ia membolos demi untuk bertemu Eunji.