19

787 27 1
                                    

"El.. can I come in?" aku lagi siapkan assignmentku berhenti sebentar untuk memberi laluan kepada ayahku.

"Ayah mau nanya, apa jenis hubunganmu sama gadis Malaysia itu? Hanya teman atau sebaliknya?"

Aku terus lihat wajah papaku. Wajah menuggu jawaban. Sangat curious.

"Pertama sekali, namanya Hannah. Hannah Syazwina. Iya bener kami berdua temen. Kenapa?"

"Gak. Nanya aja. Ayah mikir kamu bercanda aja bilang dia cewek kamu. Karna ayah liat kamu tatap wajahnya, walaupun hanya di vc, tapi ayah liat matamu bersinar, terus kamu keliatan bahagia. Ayah gak pernah liat kamu senyum seperti itu selepas ibumu meninggal"

Aku hanya diam. Ternyata papa jelas liat wajahku waktu aku vc sama Hannah sebentar tadi.

"Ayah mau kepastian dari kamu aja. Kamu satu-satunya anak gadis ayah dan ayah gak mau liat anak ayah sedih. Cuman.. ayah mau tau, are you falling in love? With that girl?"

Aku mengangguk kepalaku perlahan karna takut apa akan terjadi selepas itu. Tapi ternyata sangkaanku salah. Ayah terus memelukku lama.

"Kamu yakin?" Ayah masih memelukku.

"Iya yah. Aku yakin. Aku gak pernah rasa disayangi seperti ini. Aku gak pernah rasa bahagia seperti ini"

"Kamu anak ayah and I support you El. As long as you happy, I will always support you. Cuma ayah mau kamu beri waktu pada ayah. Waktu untuk terima semua ini. Karna orang-orang di sini gak biasa dengan cara percintaan kamu"

"Waktu sentiasa ada untuk ayah. Gak perlu risau orang lain. Mereka hanya tau arti love gender, bukan love human"

• • • • •

'Trutt trutt' phoneku vibrate. Tertera 'My 💕' pada skrin phoneku. Aku tersenyum. Emang aku kangen sama dia. Aku slide ke atas untuk answers video callnya. 

"Haii.. good morning" dia memberikan senyum manis padaku. Aku masih ngulet di kasur. 

"Good morning babe" wajahnya terus berubah. Gak senyum. Terdengar suara ketawa dari belakangnya. "Siapa tu?" Aku bertanya. Lalu muncul wajah yang belum pernah ku liat sebelum ini. Keliatan wajahnya manis tapi agak berusia. 'Kayaknya ibu Hannah' aku berteka-teki.

"Assalamualaikum" wanita itu senyum padaku. Aku bangun dan berada dalam posisi duduk. Aku membetulkan rambutku kayak sarang tawon hehe.

"Walaikumusalam tante" aku membalas senyumannya. Wanita itu gak berhenti senyum padaku. "Tante apa khabar?" aku mulakan perbualan setelah liat Hannah diam aja.

"Khabar baik. Awak?"

"Aku baik-baik aja" aku senyum padanya.

"Cantiknye awak. Jadi awak lah yang Hannah selalu cerita tu" 

"Ape ni ma" terdengar suara Hannah dari jauh. 'Jadi benar wanita itu ibunya Han. Kok wajah gak mirip? Hanya mirip kak yus? Maybe wajahnya mirip bapanya' 

Aku hanya ketawa. 

"Maia, kenalkan ni mama saye" akhirnya aku dapat mendengar suaranya. Tante hanya tersenyum. 

"Halo aku Maia. Salam kenal tante" 

"Ape nak bertante-tante pulak. Panggil je ibu. Seronok dapat kenal dengan Maia. Macam mane awak boleh kenal Hannah? Setahu ibu Hannah ni pendiam" aku ketawa mendengar ibu bilang begitu.

"Kami ketemu sewaktu di tempat pengungsian. Karna waktu itu ada juga mahasiswa dari luar negara datang ke Jakarta bantu orang-orang di sini" 

"Ooo Maia study mane?"

"Aku kuliah di Universitas Jakarta"

"Belajar lah elok-elok ye. Bila nak datang sini? Boleh ibu bawak Maia pergi jalan-jalan sini"

"Makasih ibu. Aku gak pasti lagi bila bisa kesana. Tapi aku coba kesana ya biar bisa kita ketemu" aku tersenyum liat wajah Hannah ceria di sebelah ibu. 

"Takpe nanti kalau ade rezeki dapat lah kita jumpe. Okay lah ibu rasa dah cukup ibu kenal-kenal dengan Maia. Hannah mesti nak spend time dengan girl friend dia" ibu ketawa.

'Kayaknya ibunya udah tau. Kok gak marah sih sama Hannah?' aku ikut sama ketawa. Ibu melambai tangannya padaku dan aku membalasnya.

"Kok ibu kamu gak marah?" langsungku soal sama Hannah setelah ibunya udah pergi.

"Nak marah kenapa?" 

"Iya ibu kamu udah tau tentang kita"

"Ibu memang macam tu. Dia tak kisah"

"Waah keren banget yah hahaha"

"Ya iyalah hahaha. So awak nak buat apa harini?"

"Rencananya aku mau keluar sama abangku. Soalnya kami udah lama gak ketemu sejak dia kuliah di London"

"Okay. Hati-hati tau. Enjoy your day"

"Iya. Kamu? Any plan today?

"Maybe duduk rumah je kot. Memandangkan harini cuti so nak hargai cuti ni" aku ketawa. 

"Hahaha aku keluar gak lama. Ntar udah pulang kita call lagi bisa?" Hannah mengangguk.

"Okay lah nanti kita call lagi ye. Awak breakfast dulu sebelum pergi"

"Iya. Kamu juga. I miss you so much"

"I miss you too" dia melambai tangannya. Aku membalasnya dan beri flying kiss.







Perfect (Slow Update)Where stories live. Discover now