11

233 57 9
                                    

Mark dan Lucas sedang duduk berdampingan menunggu perawat UKS dari ruang rawat Koeun. Saat Koeun mimisan di kelas, Lucas langsung membawanya ke UKS. Karena ia takut dengan keadaan Koeun yang semakin lama semakin memburuk.

"Cas," panggil Mark. "Gue tau lo suka sama Koeun. Tapi kenapa lo sepanik tadi?"

"Bukan urusan lo," jawab Lucas. Kepalanya terkantuk pelan pada dinding di belakangnya, memejamkan mata mencoba menghikangkan risau yang melandanya.

"Cas, lo tau lagu first and last yang gua nyanyiin pas ulang tahun sekolah kemaren?"

Mark itu sebenarnya baik. Sangat baik. Dia tidak tahan dengan kecanggungan dan keheningan, apalagi saat ada orang di sekitarnya. Siapapun orang itu, pasti akan diajaknya berbicara.

"Lagu itu buat cinta pertama gue." Lucas memang terkesan tidak peduli, tapi telinganya tetap mendengarkan Mark dengan seksama. "Tahun lalu waktu liburan sekolah, gue selalu liburan ke Canada. Nemenin grandma, dan di sana gue selalu dapet ide buat nulis lagu."

"Termasuk first and last?" Lucas mulai tertarik dengan bahasan Mark. "Siapa cewek yang gak beruntung dapet cinta lo?"

"Hah, sialan lo." Mark tersenyum miris mendengar ejekan Lucas. "Dan gue bahagia banget waktu dia balik suka sama gue."

"Lagu itu, satu-satunya lagu yang gua bikin di dua tempat. Di Canada dan disini. Karena cinta pertama gua itu juga pindah ke sini. Akhirnya gua bisa nyanyiin itu lagu di depan dia."

Hanya soal lagu dan cinta pertama Mark, Lucas menjadi sangat penasaran dengan arah pembicaraannya. Orang yang dikenalnya sangat kasar, dan tidak memiliki etika pada teman perempuannya, ternyata bisa seperti ini pada perempuan.

"Gue boleh tau, siapa cinta pertama lo?"

"Lucas, obatnya Koeun mana?"

"Saya ambil dulu, Nurse."

Belum Mark menjawab, perawat UKS muncul dan meminta obat Koeun. Apapun mengenai Koeun, Lucas akan bergegas melakukan apapun untuknya. Bagaimanapun situasinya, Lucas selalu bisa mengndalikannya. "Jaga Koeun bentar, Mark." Termasuk rasa penasarannya pada cinta pertama Mark.

"Gak lo suruh, gua selalu jaga Koeun. Ya, cara gue salah sih." Mark berucap pelan. "Karena cinta pertama gue itu, cewek yang ada waktu gue nulis lagu first and last. Dan cewek itu..."

~

Koeun duduk di brankar uks dengan wajah pucatnya. Matanya menatapi Lucas dan Mark yang duduk di ruang tunggu UKS. Ia merasa salah satu tujuan hidupnya akan terwujud.

"Nurse, bisa bantu koeun?" Koeun turun dan mendekati perawat uks yang sedang menyiapkan catatan-catatan, entah untuk apa.

"Bantu apa, Eun?"

"Koeun pengen orang lain gak ngeliat kalo Koeun sakit, Nurse."

Perawat itu tersenyum dan mengarahkan Koeun untuk duduk di kursi dengan cara menyamping. Tangannya bergerak memoles tipis wajah Koeun dengan lihainya. Mata perawat itu berkaca-kaca. Salut dengan semangat Koeun untuk hidup.

"Nah, cantiknya Koeun," ucap si perawat saat selesai memoles wajah Koeun. "Eh, kamu udah minum obat atau belum?"

"Belum.."

"Lucas tau obat kamu dimana?"

"Tau kok, nurse."

"Oke." Si perawat berjalan mendekati pintu dan memanggil Lucas.

Dari luar memang tidak bisa melihat apapun ke dalam, tapi dari dalam bisa. Jadi, Koeun bisa tau apapun yang dilakukan Mark dan Lucas di luar sana.

"Gak lo suruh, gua selalu jaga Koeun. Ya, cara gue salah sih." Mark berucap pelan. "Karena cinta pertama gue itu, cewek yang ada waktu gue nulis lagu first and last. Dan cewek itu Koeun."

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Chandelier [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang