2

322 50 19
                                    

Please play : Hourglass - The Heal

.
.
.

Mereka menghias taman belakang rumah Koeun dengan indah

Memasang beberapa lampu hingga membentuk Chandelier di tengah taman

.
.
.

"Mark, kamu bawa aku kemana?" Koeun duduk di kursi rodanya dengan mata tertutup sehelai kain putih. Perlu kalian ketahui, Koeun menggunakan rambut palsu. Mengenakan make up yang membuatnya terlihat seperti tak menderita suatu penyakit.

"Tenang aja, kamu pasti suka." Mark terus mendorong kursi roda Mark perlahan dengan pelan. "Tada~ kamu suka?"

Koeun melihat sekelilingnya dengan berbinar dan mengangguk pelan. "Mark kamu yang siapin ini semua?"

"Em... Bukan aku." Mark menjawab sambil mengangkat Koeun dan mendudukannya di atas alas piknik yang telah di siapkan. "Kamu mau tau siapa yang siapin ini?"

Koeun memggeleng sambil tetap menatap tepat di mata Mark. Sekarang ini Koeun jadi suka menatap mata Mark dalam. Mata berbinar yang juga selalu menatapnya dalam.

"Kak June, Xiaojun, Yerim, Hendery, Arin, sama Lucas." Nama-nama yang disebut Mark membuat Koeun tersenyum semakin lebar. "Sini, kamu mau makan apa?"

Koeun kembali menggeleng sambil mendekatkan diri pada Mark. Tentu saja Mark menyambutnya dengan uluran tangan. Selain mata Mark, dekapannya yang paling disukai Koeun.

"Mark, soal lagu kamu waktu itu." Koeun merasakan kecupan-kecupan di kepalanya bersamaan dengan deheman pelan dari Mark. "You are my first and last too."

"I know right."

"Kamu mau nyanyi buat aku gak?" Mark kembali mengelus lengan kiri Koeun yang ada di dekapannya. "Kamu tau, waktu aku nyanyi sendirian di taman, aku denger kamu juga nyanyi dari jauh."

"Hmm, kamu denger ternyata." Mark semakin mengeratkan dekapannya pada Koeun. "Kamu mau aku nyanyi apa?"

"Hour glass? The Heal?" napas Mark tercekat mendengar Koeun menyebutkan lagu yang jelas apa maksud dari lagunya.

"Fake Love aja gimana?" tolak Mark secara halus

"Gak mau, cinta kamu gak fake kali." Koeun menggelengkan wajahnya yang menempel di dada Mark.

"Ke Arin yang fake."

"Pokoknya gak mau."

"Iyaudah iya." Mark mulai bernyanyi dengan pelan.

---

It seemed like eternity
Our First Story
Your still eyes
The coming farewell
Do not even notice me.

---

Koeun tersenyum pelan mendengarnya. Suara Mark begitu menenangkan pikirannya. Bahkan rasa sakit di kepalanya mendadak sirna saat mendengar Mark menyanyi. Mark benar-benar bernyanyi dengan baik.

Chandelier [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang