8

224 56 30
                                    

Bunda, Ayah, apakabar?

Eun, gak sabar buat ketemu Ayah sama Bunda

Meskipun Eun sangat berat buat ninggalin kak June, Lucas apalagi Mark di sini

Eun emang pengen nemenin kak June sampe Eun dapet keponakan

Tapi, Eun tau

Buat liat Kak June punya pacar aja cukup buat Eun.

Sayangnya, Lucas masih benci orang yang Eun cintai

Bun, Yah, gimana caranya biar Lucas gak benci sama Mark lagi?

Eun mau berjuang demi Mark karena Eun tau Mark juga mau berjuang buat Eun.

Ayah pernah bilang ke Eun, kalo jangan pernah berjuang buat orang yang gak berjuang buat Eun

Kak June, Lucas dan Mark adalah orang yang mau berjuang buat Eun, Yah

Dari dulu, Eun coba buat bales perasaannya Lucas

Eun gak bisa

Ayah, Bunda... Apa Eun harus hapus cintanya Eun?

~

"Eunji sudah tidak bisa rawat jalan. Dia butuh perawatan intensif mulai sekarang." Dokter Seo berbicara. Junhoe hanya bisa menghela napas berat mengingat Koeun adalah keluarga satu-satunya yang ia punya.

"Lakuin apapun buat adik saya, dok," keputusan final Junhoe. "Saya yakin adik saya bisa sembuh. Setidaknya saya bisa mewujudkan semua permintaan terakhirnya."

"Bang sadar!" Lucas mulai emosi. "Lo jangan pesimis."

"Eun sendiri udah kangen Bunda sama Ayah." Hancur sudah pertahanan June mengingat surat yang ditulis Koeun semalam. Dikirimnya melalui lampion, berharap Ayah dan Bundanya dapat membaca surat yang ditulisnya.

~

Suasana kelas Koeun mendadak abu-abu. Yerim, dan Arin mendadak diam sesekali memandangi bangku Koeun yang sudah seminggu kosong. Mereka berdua takut, tak ada lagi yang duduk di sana ataupun ada yang menggantikan Koeun untuk duduk di sana.

"Yer, ini udah seminggu." Woojin sebagai ketua kelas mendekati Yerim yang masih menatapi bangku Koeun yang kosong. "Ayo jenguk Koeun."

"Kalian boleh jenguk Koeun," ucap Yerim pelan. "Tapi Mark gak boleh pergi kesana."

BRAK!!

"MAKSUD LO APAAN YER!!" Mark murka. "KENAPA CUMA GUE YANG GAK BOLEH JENGUK KOEUN?!"

"Karena Koeun yang minta." Arin menyahuti. "Koeun sendiri yang bikin gue, Yerim, Lucas, Dery, Xiaojun bahkan anak satu kelas ini buat gak kasih tau LO apapun soal dia."

"Kenapa?"

"Karena Koeun gak mau lo baikin dia cuman karena kasihan."

Bukan, bukan Yerim ataupun Arin yang menjawab. Sarya yang lelah dengan sikap Mark pada Koeun yang menjawab. Bukan hanya Sarya. Setiap orang yang ada di sekolah itu muak dengan perilaku Mark pad Koeun.

"Gua bakalan cari tau sendiri apa yang gue butuhin." Mark berjalan keluar dari kelas meninggalkan teman sekelasnya yang menatapnya nanar.

"Mark itu gak jahat, cuma egois."

~

"Lucas, gimana kabar yang lain?" tanya Koeun yang duduk di kursi roda dengan rambutnya yang kini benar-benar habis.

"Woojin, Dea, Renjun, Riyu sama Cici bentar lagi mau dateng ke sini," Lucas menjawab dengan mengelus pelan tangan Koeun. "Hari ini, Yerim sama Arin tengkar lagi sama Mark."

Koeun mendengarnya terlihat tidak terkejut. Seperti sudah biasa dengan Mark yang selalu bertengkar dengan mereka berdua. "Kali ini masalahnya apa?"

"Mark juga pengen jenguk kamu." Lucas mengusap kepala Koeun yang tertutupi kupluk berwarna coklat. "Tapi, Yeri sama Arin gak ngebolehin."

"Mark jenguk Eun pas Eun lagi cantik aja ya? Eun jelek banget sekarang," ucap Koeun dengan imutnya.

Mereka tidak menyadari jika ada satu orang yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka. "Eun, kamu sakit apa?"

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Chandelier [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang