¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢
Seohyun meremas sendok di meja makan pagi itu. Ia melirik seorang pria yang lebih tua beberapa tahun darinya dengan tatapan tak terima. Yoona kembaran Yuri melawan rencana pembalasan dendam sang adik dan Ayahnya terhadap keluarga Nathan yang tak salah apapun atas kasus kematian Yuri.
"Mereka tidak bersalah. Kenapa kalian menyalahkan mereka yang jelas-jelas merawat Hyung dari panti asuhan? Yang salah itu Omma, bukan dari keluarga Jung!!" Yoona meninggikan suaranya di antara Seohyun dan Hyunseok.
"Yoong!! mereka tidak merawatnya dengan becus, ikuti apa rencana Appa. Paham!" Hyunseok berdiri. Menggebrak meja makan yang berlangsung sejak lima menit lalu.
"Oppa tidak mengerti apa yang kami rasakan. Jadi tolong, jangan menghalangi rencanaku dengan Appa." Seohyun angkat suara. Membanting sendok yang sejak tadi di remasnya kuat-kuat.
"Aku tidak menyangka, pikiran Appa sebegitu sempitnya dengan Seohyun. Kalian pikir, mereka senang kehilangan Hyung? Tidak!!" Yoona menarik jasnya yang terselampir di kursi dengan kasar. Meninggalkan mereka yang bersikeras untuk membahayakan keluarga Jung.
"Kalau kamu masih bersikeras Appa tak akan membiarkanmu menghalangi rencana kami." Hyonseok berteriak menatap tubuh sang putra keluar pintu tanpa berpamitan.
Jelas Yoona tidak terima, bagaimana mungkin keluarga yang selama ini ia awasi selama sekian tahun begitu menyayangi Yuri harus terancam oleh keluarganya sendiri? Ini tidak bisa dibiarkan. Dia sangat tahu betul keluarga Jung itu seperti apa?
"Tuan Anda mau kemana?" tanya Kyungso, supir Yoona ketika melihat Tuannya masuk ke bangku penumpang.
"Antarkan aku ke busan." Kyungso mengangguk dan melajukan mobil keluar halaman. Membelah kota Seoul tanpa kendala macet yang biasa terjadi di jam-jam kantor.
Yoona menyandarkan punggungnya dan tangan menarik dasi dari kemejanya sambil memejamkan mata. Yoona, pria tampan yang bergelar CEO di perusahaan KwonFamily adalah putra kedua Hyunseok.
Jikalau saja dia tidak menyelidiki lebih awal mungkin sampai sekarang dia tidak akan tahu bahwa dia memiliki saudara kembar. Dan satu hal yang dia takuti ketika nanti Ayahnya bertemu dengan istri Nathan dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kyung apa hari ini aku ada meeting?" Yoona mendongak dan menatap Kyungso melalui kaca depan.
Pria yang berprofesi supir sekaligus ajudannya itu menggeleng. Sebelum focus ke jalan raya.
Yoona kembali bersandar dan menatap hiruk pikuk manusia yang berjalan di trotoar dari kaca jendela mobil yang terbuka.
"Apa anda sekarang ingin menemui seseorang di busan?"
Yoona tak langsung menjawab. Pria itu menghela napas, matanya tak berminat untuk menatap Kyungso. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya selama mengawasi Jessica beberapa waktu lalu, padahal media sudah mengumumkan kematian Yuri. Tapi anehnya saat dia mengawasi rumah Nathan ia melihat seseorang yang begitu mirip dengan kakaknya. Tidak mungkin kan orang yang sudah mati bangkit kembali?
Maka dari itu setelah mendengar Jessica di kirim ke busan ia memutuskan untuk menyelidikinya lebih lanjut. Memastikan bahwa apa yang dia lihat itu salah. Setelah banyak berpikir ia memutuskan untuk tak menjawab pertanyaan Kyungso tadi.
33333
"Hei. Murid baru. Kamu murid baru bukan?!" Sooyoung pemuda jangkung berlarian kecil menghampiri sosok Yuri yang tengah duduk di tepi lapangan, sambil menelanjangi sisi sekolah melalui ekor matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT? (End)
Fanfictionjangan mencintaiku karena aku tak pernah memiliki rasa. aku tidak memiliki jantung. aku tidak memiliki emosional seperti mereka. aku hanya mengikuti perintah dari tuanku untuk menjagamu. tolong lupa kan masalalu mu jangan terjebak pada orang yang...