Ulang Tahun

479 74 25
                                    

=======================================================================!!!!!===========

Krystal mengamati para undangan yang masuk satu persatu dan menyalami ayahnya yang  berdiri di pintu gedung. Kemudian beralih pada pelayan yang tengah sibuk mengantar hidangan di meja bundar di sekelilingnya, begitupula  pada bodyguard yang menjaga acara agar berjalan lancar tanpa adanya hambatan. Dia sendiri duduk di salah satu meja dengan menggigit ujung jarinya. Perayaan ulangtahunnya kali ini cukup megah. Kalau tahun lalu ia tidak meminta Nathan untuk tak merayakannya maka sekarang  lain halnya dengan tahun kemarin.

Krystal kembali memutari gedung itu dengan ekor matanya, dekor-dekor yang elegant dan balon huruf yang membentuk namanya menggantung di atas panggung kecil sebagai hiasan lengkap. Kue tart tiga tingkat sudah siap di atas meja sana beserta lilin angka duapuluh tiga umurnya tahun ini.

Kemudian, tatapannya yang sibuk menilai gedung itu kini jatuh pada sosok pemuda di samping Jessica. Tuxedo hitam dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu menariknya untuk mendekat. Semua kenangan dimasalalu bersama pria itu berputar layaknya film. Membawa pikirannya berkelana dimasa-masa pria yang menjadi cinta pertamanya dulu. Dulu, dulu sekali dia ingin menyatakan perasaannya saat dirinya tengah berada diteras rumah mengamati pria yang bernama Yuri itu tengah menyiram tanaman. Namun, semua terhempas begitu saja ketika seorang wanita, ah ralat kakaknya datang dan memeluk pria itu dan membisikkan kata cinta dengan suara berbisik namun bisa ia dengarkan dari tempatnya berdiri.

Krystal mengenyahkan kenangan pahit itu dan memilih berjalan ke arah pemuda yang di tatapnya saat ini, senyumnya tersungging ke atas. Tapi, tak sampai langkahnya mendekat seseorang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya.

“Selamat, umurmu semakin bertambah tahun ini.” Ucapnya sembari mengulurkan tangan ke hadapan Krystal. Senyum Krystal semakin mengembang dan menarik orang itu ke bangku yang di tinggalinya barusan.

“Aku pikir kamu tidak akan datang.” Wanita itu tertawa pelan. Lalu menyodorkan kotak terbungkus rapi ke atas meja di hadapannya.

“Ini hadiahhku. Aku  tidak mungkin membiarkanmu melakukannya sendirian.”

Krystal mengambil kotak tersebut dan menentengnya ke udara mencari tahu isi di dalamnya. Seohyun tertawa lagi.

“Tenang itu bukan bom.”

Kembali, ia letakkan kotaknya dan menatap focus ke arah Seohyun.

"Jadi apa rencanamu kali ini." Krystal melipat tangannya di atas meja, menatap lekat mata Seohyun yang masih saja bibirnya menyunggingkan senyum misterius.

Wanita itu menghela napas dan melipat tangannya lalu mengamati sekitar. Orang-orang yang sudah duduk manis di meja masing-masing saling bercengkrama satu sama lain. Seohyun melirik jam di pergelangan tangannya sebelum mata bulatnya menangkap sosok sang Oppa yang tengah berdiri gagah di samping wanita dengan dress pink selutut tanpa bahan lengan.

"Jangan khawatir, lakukan sesuai rencana yang kita sepakati kemarin." masih belum mengalihkan tatapannya, Seohyun menjawab.

Krystal yang awalnya tak menyadari kini menggeser kursi sebelum berdiri. Dan mencondongkan tubuhhnya ke hadapan Seohyun yang tengah mengamati pemuda yang sebelumnya telah mengambil perhatiannya.

"Oke! aku tinggal dulu. terima kasih untuk hadiahnya." Krystal meninggalkan Seohyun seorang diri. wanita itu masih belum juga beralih pandang pada tiga sosok yang tengah berdiri dekat meja dengan beberapa minuman di atasnya.

Yang tadinya Krystal ingin ikut bergabung dengan tiga sosok itu ia justru malah melewatinya. Seolah kakinya terlalu berat untuk berhenti didepan mereka dan sebaliknya kakinya yang kini melangkah semakin menjauh dari krumunan-krumunan para tamu dan brakhir dibilik toilet yang ada digedung acaranya. Dia menguncinya rapat-rapat dan duduk diatas kloset. Meredam sesak yang tiba-tiba menyerengnya tanpa Memberinya persiapan.

ROBOT? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang