Matahari sudah menunjukkan dirinya dan menghangatkan suasana di ibukota Jakarta.
"May, May ...... Hp kamu bunyi tuh" ujar Bang Ali dari ruang makan.
Tak lama dari itu seorang wanita cantik, dengan baju syar'i berwarna abu-abu dipadukan dengan kerudung hitam ditambah makeup yang sederhana_membuat Maya terlihat cantik dan anggun.
Maya: "assalamualaikum".
Adam: "beps kamu udah siap kan? Kalo udah siap mau aku jemput nih".
Maya: "waalaikumsalam".
Adam: "oh ..... iya, aku lupa. Waalaikumsalam, calon istriku".
Maya: "hah? Apa sih Dam? Ko kamu jadi sok romantis gini:v?" tanya Maya sambil sesekali tersenyum.
Adam: "yeh....... aku inikan pacar kamu gak apa apa dong kalo romantis. Lagi pula suatu saat nanti kita akan jadi suami istrikan yah".
Mendengar apa yang Adam katakan mambuat senyuman yang ada di bibir Maya, kini hilang dengan cepat.
Adam: "heyyy..... kamu masih disanakan? Masih denger akukan?" pertanyaan Adam membuyarkan lamunan Maya.
Maya: "hah? Kenapa Dam?"
Adam: "yaudah deh, sekarang kamu udah siap belum?, nanti aku kemput".
Maya: "udah ko, ini baru selesai makan".
Adam: "yaudah kalau gitu aku langsung jalan aja ke rumah kamu aja yah"
Maya: "iya deh"
⛅⛅⛅⛅⛅
Adam, dia pria yang baik. Aku sering berfikir apakah aku pantas dengan Adam? dia begitu memcintaiku, ada rasa takut yang mulai tumbuh dalam hatiku, yaitu aku mulai takut jika suatu saat nanti aku akan pergi untuk selamanya dari Adam, dan Adam sulit untuk menerima semua kenyataan itu. Entah lah setiap kali aku memikirkan hal itu wajah Adam terbanyang bayang dalam pikiranku, menghiasi semua imajinasiku. Sedih rasanya jika aku harus berpisah dengannya, canda tawa yang ada dalam hubungan ini membuatku enggan berpisah, tingkah konyol dan sifat naifnya membuatku terkadang tertawa, duka yang aku dan Adam jalani membuat kami lebih saling mencintai, perasaan bangga pada Adam karna dia perlahan dengan perlahan mulai membuka hatinya untuk Ayah tirinya.
Apa yang kurasakan selama ini akupun bingung. Apakah aku ini egois atau tidak, yang aku tau adalah aku terlalu hanyut dalam cinta kasih Adam, sampai sampai aku terlalu sayang dan mencintainya. Begitu banyak hal yang ada dalam pikiranku, Adam adalah salah satu penyemangatku untuk hidup, oh yah Tuhan mengapa aku harus terjebak dalam cinta rumit ini.
⛅⛅⛅⛅⛅
Sudah lama mereka berada di dalam mobil, dan akhirnya tempat tujuan mereka sudah mulai terlihat. Pandangan laut yang indah sudah bisa di lihat oleh Maya, Adam dan 3 sahabatnya. Langit sudah menunjukan hari mulai sore dan ini adalah saat saat yang di tunggu mereka untuk melihat sunset yang indah.
"Dam ayok dong setir mobilnya lebih cepet lagi! kalau lama nanti kita gak akan liat sunset, ayok dong!" jerit Billa yang kelihatannya tidak sabar akan pemandangan sunset yang indah.
"sabar dong, kalau cepet cepet bisa nabrak!" jawaban Adam tidak kalah dengan teriakan Billa.
"aduh ..... udah deh yah kalian inj, nanti juga nyampe. Kalian jangan berisik! Aku lagi bikin snapgram nih!" sela Uus yang menambah riweh.
"belagu banget sih lu, bikin snapgram segala, paling juga viewers_nya gak lebih dari 15 orang. Hahaha" sambung Adam
"he ....." Uus memotong perkataannya. "apa?" tanya Adam lagi. "iya sih, omongan kamu bener Dam, tapi yang penting masih ada yang mau liat, wle...." Uus mengakhiri kata katanya
⛅⛅⛅⛅
"Yuhu..... Akhirnya sampe jug" suara lelah yang Billa keluarkan seketik dia katakan setelah menginjak pasir pantai.
Kegembiraan sahabat sahabatnya membuat Maya, tersenyum di bawah awan yang mulai gelap.
~~~~~~~~~~~
Tatapan mataku kini hanya terpaku pada sahabat sahabatku yang terlihat asik bermain air. Tak banyak berkata apa apa, aku hanya diam di pinggiran pantai tepat tengah tengah mereka bermain. Suasana seperti ini tentu tidak akan kulupakan."stop Dam stop, nanti basah bajuku!" ujar Billa sambil menutupi wajahnya agar tidak terkena air yang sengaja Adam siramkan padanya.
"elu ke pantai mau ngapain kalau gak mau main air" kata Adam. tanpa berhenti menyiramkan air pada sabahatku Billa, seketika senyum diwajahku mulai terbentuk ketika melihat ke4 sahabatku, maksudku ke3 sahabatku dan satu pacarku bersenang senang.
"Reza ..... Cepet deh kesini! di sini sunset_nya bagus. Kita foto di sini!" pinta Uus pada pacarnya. "oh ok ok" jawab singkat Reza dengan senyuman lebar di bibirnya. Uus yang terkenal memang suka berfoto itu kini dia mulai membawa Reza ke dalam kehidupan fotonya:v.
Tak terasa, begitu seriusnya aku melihat sepasang kekasih itu saling berbahagia, tanpa sadar Adam yang tiba tiba saja sudah mincul di sampingku.
"May" panggilnya. Ku balikan kepalaku menghadapnya. "ayok dong, masa diem aja. Gak ada kamu itu gak seru, rasanya ada yang kurang!" ajak Adam padaku. "duluan aja Dam aku lemes" kuberikan senyumkan untuk menyakinkannya, tapi memang sebenarnya aku agak sedikit lemas, mungkin karna perjalanan yang terlalu jauh. buatku.
"yah.... Yaudah deh, kamu mau aku anter ke Hottel? mau aku beliin jagung bakar? atau mau aku beliin minum?" tanya Adam padaku. "enggak deh, gak usah Dam" jawabku singgkat. Kini dia hanya diam disampingku dengan wajah yang cemberut membuatnya terlihat semakin lucu. Sesekali dia menatapku lalu kembali menatap ke arah depan.
"kenapa sih Dam?" tanyaku yang semakin heran akan tingkahnya.
"gak kenapa kenapa" jawabnya
"kamu gak ikut kumpul lagi sama mereka?"
"Raga tidak akan bertahan jika tidak ada Jantung di dalamnya"
Jawabannya membuatku seketika terkejut. Dalam hatiku terselip rasa takut akan hal yang akan terjadi di masa depan. Entah kenapa dia selalu mambuatku nyaman akan banyak hal, otakku kembali terfikir akan sikap egoisku ini. Aku tidak tahu apakah ini egois atau apa?.
Hari mulai sore, aku dan Adam masih berada dipantai, hanya tinggal beberapa orang disini, sementara teman temanku berada di Hottel udah sejak lama.
"Maya, aku pengen deh kita tetap terus bersama. Entah itu didunia atau diakhirat" kata kata Adam yang semakin mendalam. Langsungku arahkan wajahku untuk menghadapnya. "yaudah kalau gitu kamu doa yang banyak supaya kita akan selalu di satukan didunia dan diakhirat" jawabanku membuatnya tersenyum.
⛅⛅⛅⛅⛅
Matahari sudah menunjukan dirinya tepat di depanku, terlihat sunset yang begitu indah dari arah laut. Pagi ini aku meluangkan waktu untuk pergi ke pantai, menenangkan pikiranku dan aku juga ingin kembali berfikir tentang sikapku yang egois ini atau tidak?.
"May" panggilan namaku yang terdengar dari arah belakangku. Kubalikan tubuhku dan terlihat Billa sedang berjalan menuju ke arahku. "kamu ngapain pagi pagi di sini? Gak takut apa?" tanyanya langsung saat dia sampai tepat di sampingku.
"haha... Enggaklah Bill" jawbaku
"kamu ngapain sih disini?"
"Bill, aku mau nanya deh sama kamu"
"nanya apa? Kanyanya serius banget?"
"menurut kamu, aku ini egois atau enggak sih?" tanyaku langsung padanya
"egois? Yah enggak lah May, kamu tuh temen aku yang paling baik" ujarnya seraya memelukku.
Cukup senangku di buatnya, membuat semangat pagiku kembali.
06-10-2018
By: aisyah Nur'Andhini
Ig: @aisyahnnurrHay gusy, gimana part yang ini? Kalian comen deh part yang ini seru atau enggak. Voltnya yah gusy jangan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam (TAMAT)
Lãng mạn"Makasih karena lu, gue tau arti cinta yg sebenarnya,makasih juga karena lu, udah rubah sikap gue,makasih karena lu, selalu sabar hadapin gue, lu tuh bentuk terindah yg tuhan berikan ke gue,lu udah bisa nyinkirin ego gue dari gue. sekali lagi gue be...