⛅Terungkap⛅

3.7K 122 3
                                    


     Setelah makan siang mereka duduk direstoran tempat mereka makan, untuk berbincang sebentar.

"abis ini kita mau kemana nih?" tanya Reza.

"eemm.... Kita gak usah kemana mana yah, aku capek banget, karena perjalanan panjang kemarin" jawab Maya seraya meletakan handphone di meja.

"iya Za, aku juga capek" tambah Uus

"yah.... Gimana sih kalian? Kita ke sini mau jalan jalankan, masa kalian segitu aja capek?" sela Billa sambil menyeruput minumannya.

"yaudah deh kita jalan jalannya besok aja. Lagian juga masih ada 6 hari lagi kita disini. Gua gak mau jalan kalau Maya gak ikut, kasian juga Maya kecapean, kalau dia sakit gimana? lu mau tanggung jawab, hah?" kini mata Adam menatap ke arah Billa. Hanya menarik nafas panjang, yang Billa lakukan.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Perhatian Adam, yang membuatku sampai sangat mencintainya.

Setelah makan dan bercindang sebentar, aku dan yang lainnya memutuskan pergi ke pantai hanya untuk duduk duduk saja.

"gusy, kenapa yah gue suka bingung gitu sama orang orang yang suka banget sama Sunset, terus mereka foto yang latar belakangnya sunset" Adam mulai membuka obrolan.

"aduh, yah jelaslah karena, sunset itu bagus cuy. Walaupun datangnya hanya sebentar tapi dia bakalan dateng lagi" jawab Billa dengan pedenya.

"tau nih, lu kupdet banget sih!" Reza tidak kalah excited dari Billa.

"bukan gitu maksud gue. Maksud gue, ada yang lebih indah dari sunset"

"hah? Masa sih Dam? Apa coba?" kini Uus yang bicara.

"aduh, Dam lu gak usah bikin bingung kita deh" Billa yang semakin penasaran tentang apa yang di bicarakan Adam.

Hanya diam yang bisa kulakuka. Akhir akhir ini kepalaku terasa sakit, mungkin karena terkalu banyak fikiran.

"Maya" ujar Adam. "dibandingkan dengan Sunset, Maya jauh lebih indah, kenapa orang orang gak minta foto bareng dia?"

Terkejutku di buatnya. Adam yang tiba tiba menyebut namaku membuatku langsung membalikan kepalaku untuk menghadapnya.

"Hahahaha..... Aneh lu. Lu pikir pacar lu itu artis, hah?" jawab Reza

Semuanya tertawa mendengar jawaban dari Reza, begitu pun aku dan Adam.

⛅⛅⛅⛅⛅

Sunset kembali menghiasi sore ini.

Hanya aku yang ada dipantai, anak anak memutuskan untuk masuk ke hottel lebih awal.

Memandang sunset yang indah membuatku ingin tetap tinggal, untuk menjernihkan fikiranku.

"Bill!" suara yang tidak asing di telinggaku membuatku berbalik bandan untuk melihat siapa yang memiliki suara itu. Terlihat wanita cantik itu datang menghampiriku, wanita kesayangan sahabatku, Adam.

"Maya, ngapain kamu disini?" tanyaku.

"enggak ko, aku cuman mau nemenin kamu aja" kata Maya, dengan senyuman di wajahnya. "oh iya, kemarin kamu nanya ke aku, 'emang kamu gak takut sendiri disini May?' gitu ,sekarang ko kamu yang malah sendirian disini? emangnya kamu gak takut?".

"rasa takutku terkalahkan dengan rasa kecewaku, May. Menghabiskan waktu berhari hari dalam kesendirian pun aku bisa hanya karena aku sedang kecewa" gumamku dalam hati.

"hey, Bill? Ko malah diem?" tegur Maya.

"enggak apa apa ko May"

"Bill, jangan sekali kali kamu sembunyiin sesuatu lagi yah dari aku, mungkin untuk saat ini aku masih maklumin kamu, aku ngerti perasaan kamu, tapi tolong jangan sembunyiin apa apa lagi dari aku yah Bill. Masalahmu adalah masalamku juga"

Cinta Dalam Diam (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang