Hai gusy, aku masih yang sama seperti aku yang dulu ea....
Aduh apa an sih Syah. Enggak deh maksud aku, aku kembali lagi ke cerita yang sama. Ini part yang selanjutnya, semoga kalian enjoy yah gusy...
.
.
.Mereka bercanda dan di bawah teriknya matahari_taman hotell menjadi pilihan mereka untuk berkumpul.
"ok sekarang kita main jawab pertanyaan, yah..." Uus memulai obrolannya sambil memegang sebuah botol beling.
Mereka duduk mengelilingi meja bundar, meja bundarnya bukan yang dipolitik-politik itu yah."ok, siapa takut" jawab Adam
"yaudah sini, aku yang pertama muterin botolnya" tambah Reza seraya mengambil bolotnya dari tanggan Uus
Diputarnya botol itu, dan berhenti tepat di depan Adam.
"hah? Ko gue?" tanya Adam yang terlihat terkejut.
"iya elu lah, siapa lagi? Bapak lu?" sela Reza.
"yeh... Yaudah, apa sih pertanyaan lu apa sih, gue mau denger. Lu tahuakan gue gak pernah salah" jawabnya dengan senyuman miring, khas miliknya.
"Aku aja yang nanya ke Adam" sela Uus "kamu siapkan Dam?"
"siap dong. Nikahin Maya aja aku siap, apa lagi ini, cuman pertanyaan, heh..." ocehannya membuat Uus terlihat geli.
"terserah-_-"
"pertanyaanya: kenapa kamu bisa suka sama sahabat aku, Maya?""pertanyaan yang gampang"
"gue cinta sama Maya karena gua Maya bisa nuntun gue ke jalan yang lebih baik, dan karena keluluhan hatinyalah yang buat gue jatuh cinta sama Maya"Semua yang mendengar perkataan Adam itu, tiba tiba saja mendadak batuk-batuk yang gak jelas, kecuali Maya pastinya.
"dulu, kamu gak pernah gombal gombal kaya gini nih, Dam" cakap Billa sambil tertawa. Kalian tahukan gimana rasanya pura pura bahagia?. Yah itu yang Billa rasakan saat ini.
"yeh... Apa sih lu, sirik aja!" omel Adam
"udah udah. Sekarang aku yang muterin botolnya" Uus mengalihkan pembicaraan. Sekarang botol itu berhenti tepat di depan Billa.
Belum sempat ada yang bertanya padanya, tiba tiba mereka di kengetkan dengan suara rintihan Maya. Dengan panik Billa dan Uus langsung mendekati Maya yang terlihat sangat kesakitan di bagian kepalanya, hingga dia terus saja memegangi kepalanya.
"May, May, kenapa May?" suara Uus terdengar panik. "Maya, kamu baik baik ajakan?" tanya Billa yang terlihat kebih panik dari yang lain. Di tengah tengah itu Reza dan Adam mencoba menghubungi ambulan.
"sakit! kepalaku sakit!" Maya terdengar kesakitan dengan suara rintihannya itu.
"sabar May, kamu harus kuat ambulan lagi dijalan buat jemput kesini" suara panik Adam kini terdengar.
Suasana di taman itu mendadak heboh, semuanya berada didalam kepanikan menolong Maya, yang hanya terus menerus merintih kesakitan sambil memukuli kepalanya, karena sakitnya sudah tidak bisa Maya tahan.
"May, sabar May, sabar" lagi lagi Billa mencoba menenagkan Maya.
"Allahuakbar, sakit Bill. Sstt..... Ya Allah kepalaku sakit"
Sebelum ambulam itu datang Maya sudah berada di kondisi tidak sadarkan diri. Kepanikan sahabat sahabatnya semakin memuncak. Tidak sabar menunggu ambulan Adam mulai menjerit minta tolong, tapi seperti biasa masyarakat lebih suka melihat orang lain sekarang dari pada membantunya. Kalian pasti bertanya tanya kenapa tidak menggunakan mobil yang Adam bawa dari jakarta ke Ayer. Jika mobil itu ada pasti Adam sudah membawa Maya ke Rumah sakit, tapi sayangnya mobil Adam sedang dalam perbaikan karena ada masalah pada remnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam (TAMAT)
Storie d'amore"Makasih karena lu, gue tau arti cinta yg sebenarnya,makasih juga karena lu, udah rubah sikap gue,makasih karena lu, selalu sabar hadapin gue, lu tuh bentuk terindah yg tuhan berikan ke gue,lu udah bisa nyinkirin ego gue dari gue. sekali lagi gue be...