First Kiss

476 50 5
                                    

Warning!!!! bxb !!!! Balik sebelum terlambat!!!!

"Dwesseo (lupakan). Aku sudah menyerah dengan mu Woojin. Anggap saja kita tak kenal"

Kata terakhir yang di ucapkan Jihoon membuat hati Woojin benar-benar hancur. Ia mengakui kekalahan dengan Guanlin. Kali ini ia akan menyerah.

Woojin pun mencari Guanlin ke seluruh kelas. Tapi tak dapat di temukan. Ketika ia ingin berjalan ke kelasnya. Ia teringat. Mereka pernah tidak sengaja bertemu. Di lapangan basket lama.

Woojin pun tak buang waktu. Ia langsung pergi ke sana. Ternyata di sana juga tidak ada siapapun.

"Lee Daehwi?"

Mata Woojin mengikuti seseorang yang di kenalnya. Ia pun membuntuti orang tersebut. Mereka sampai pada suatu ruangan. Sepertinya ruangan bekas perpustakaan karena terdapat banyak sekali rak-rak kosong di sana.

Woojin berusaha mencari Daehwi di sana suara. Ia mendengar samar suara seseorang. Ia pun mengikuti suara tersebut. Guanlin berada di sana. Yang mengejutkan Lee Daehwi. Kenapa dia bersamanya. Daehwi dan Guanlin pun keluar dari ruangan tersebut. Ia bersembunyi diantara rak kemudian membuntuti mereka.

Di tengah perapatan lorong gedung tersebut. Woojin kehilangan mereka. Ia pun mengambil salah satu jalan dari tempat itu. Dari belakang ada yang menyekap mulutnya. Di tolehnya orang tersebut.

Lai Guanlin

Gumamnya dalam hati. Guanlin menyeret Woojin ke ruangan terdekat. Woojin terpojok oleh tembok dan tangannya Guanlin.

"Kau sudah berani membuntuti ku rupanya? Keluarkan?"

"Hah!?"

Woojin terbingung dengan perkataan Guanlin. Ia hanya terdiam. Guanlin pun dengan kasar merogoh kantung di celananya. Ia tidak menemukan apapun kemudian beralih ke kantung di sakunya. Ia tidak menemukan juga. Kemudian Ia membuka kancing bajunya.

"Yaaa!! Apa yang kau lakukan"

Woojin pun menepis tangannya. Ia hanya menatap datar.

"Tidak ada rupanya. Kau mau apa ke sini?" Tanya Guanlin sambil memasukkan tangan ke kantungnya bergaya ala preman.

"Aku ingin bernegosiasi"

"Negosiasi?"

" Jangan sakiti Jihoon. Aku akan melakukan apapun untuk itu"

"Apapun?"

Senyum licik pun tergambar di mimik muka Guanlin. Ia mendekati Woojin cukup dekat hingga bibir dan leher Woojin berjarak hanya beberapa centimeter.

"Bagaimana jika aku menyuruhmu.

Bercinta denganku?

Apa kau mau? "

Suara Guanlin yang mendesah membuatnya merinding. Woojin sudah menduga ia harus melakukan ini. Ia pun mengatur emosinya, jangan sampai mundur hanya karena hal ini.

"Geuressou"

Jawabnya. Guanlin menatapnya kaget. Ia tak menyangka mendapat persetujuan yang cepat dari pemuda itu.

Ha...ha..ha..ha

Suara tawanya meledak. Woojin hanya menatapnya heran. Apa yang salah dari jawabannya.

Savage Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang