"Woojin-ah tunggu!!" Minhyun segera keluar dari kolam itu. Ia mengejar Woojin. Pemuda Tan itu hanya berjalan tanpa menoleh ke arahnya. Minhyun pun berhasil mengejarnya, ia membalikkan badan Woojin ke arahnya. Woojin menatapnya tajam. Minhyun seperti tidak mengenalnya. Ia terlihat berbeda.
Minhyun menarik tangannya membawanya ke loker yang mereka pesan tadi. Di tempat itu mereka hanya berdua. Minhyun tidak perlu khawatir akan menarik perhatian orang lain.
"Woojin-ah" panggil Minhyun sambil memegang pundaknya. Woojin tertunduk. Minhyun pun mendongakkan dagunya agar Ia dapat melihat wajahnya.
"Aku mencintaimu bukan maksud seperti itu. Aku mencintaimu sebagai seorang adik. Aku tidak mau ada kesalahpahaman"
Aku tahu itu
Benak Woojin berkata. Tapi mulutnya tak dapat berbicara. Ia hanya dapat menahan emosinya. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Apa kau menyukai laki-laki?"
Pertanyaan Minhyun membuatnya terkejut. Woojin pun langsung menatap mata Minhyun, ingin mengatakan bahwa itu salah, akan tetapi suaranya tak dapat keluar. Woojin hanya dapat menggeleng. Minhyun menghela nafas panjang kemudian ia melanjutkan.
"Kau tau itu salah. Kau harusnya mencintai perempuan. Perasaanmu ini hanya kesalahpahaman. Pikirkan juga tentang pandangan orang lain"
Aku tau
"Aku tidak ingin hubungan kita terputus karena ini. Ku harap kau bisa menyadarinya dan berhenti memiliki perasaan seperti ini"
"AKU TAU!!!"
Woojin menepis tangan Minhyun membuat mereka memberikan jarak. Minhyun sangat kaget dengan perubahan reaksinya. Minhyun pun mencoba menenangkan Woojin.
"Woojin-ah" lirihnya.
"Aku tau perasaan ku salah. Aku tau Hyung menyukai perempuan. Aku tau ini akan merusak nama baik keluarga ku.
Aku tau
Aku tau
Aku tau
Semua itu"
Air mata Woojin mulai mengalir. Ia tau hasilnya tak akan baik. Ia mencoba untuk tidak terlalu mengambil perasaan akan hal ini. Akan tetapi hatinya sangat sakit. Ia harus menjatuhkan harga dirinya dan keluarganya.
Ia hanya ingin menyelesaikannya, akan tetapi kenapa orang ini malah menahannya. Membuatnya harus mengingat bahwa ia tak pantas memiliki perasaan seperti itu. Jika ia tak suka seharusnya abaikan saja dia.
Dengan air mata memenuhi wajahnya Woojin menatap Minhyun. Ia pun tertawa. Tawanya terdengar menyedihkan."Ahhh..ha..ha ..hiks...
Aku tau ..
tapi aku tetap mengatakannya bahkan menodaimu.
Aku benar-benar menjijikkan.
Maaf Hyung. Kita tak bisa seperti dulu""Pasti ada jalan keluarnya. Aku tak ingin kita memutuskan hubungan"
Woojin pun mendekati Minhyun membuatnya terpojok. Ia pun membuat wajahnya dan Minhyun lebih dekat. Minhyun tau Woojin akan menciumnya lagi. Minhyun mendorongnya dengan kuat hingga Woojin terjatuh.
"Lihat yang kau katakan dan lakukan berbeda. Kau bahkan langsung mendorongku"
"Ani... Aniya "
Minhyun kehabisan kata-kata. Yang di katakan Woojin memang benar, setelah pernyataan cinta itu Minhyun agak takut dengan Woojin. Perasaan nya tidak menentu, ia sangat bingung dengan situasi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Next Door
RomanceLai Guanlin, pemuda imut dan manis di mata semua orang, tetapi tidak untuk Woojin. Ia selalu mempergoki sisi bejat nya Guanlin dan kali ini parahnya Guanlin akan mempermainkan hidup sepupu nya Jihoon. Woojin yang merasa berhutang budi dengan Jihoon...