Langit semakin gelap, hari itu bintang-bintang bersembunyi di balik awan. Lampu-lampu rumah sudah padam, kecuali satu rumah. Dengan besar dua kali di bandingkan dengan sekitarnya. Di depan rumah itu tertulis papan nama keluarga Lai.
Suara berisik itu muncul dari ruang tengah, untung saja rumah itu cukup besar sehingga suara mereka tidak mengganggu tetangga yang lain.
Efek suara dari film, suara tawa dan obrolan memenuhi ruangan itu. Pemuda-pemuda tersebut sangat menikmati pesta malamnya, akan tetapi salah satu pemuda hanya termenung menatap lantai. Melihat temannya yang tak semangat pemuda di sebelahnya pun bertanya.
"Woojin mengantuk?"
Dengan mata setengah terbuka pemuda itu menjawab.
"Ah.. Minhyun Hyung. Aku tidak mengantuk"Ia pun merebahkan pemuda itu dengan pahanya sebagai bantal. Si pemuda sepertinya sudah setengah sadar. Beberapa detik kemudian kesadarannya memudar.
Handphone Minhyun berbunyi, sebuah pesan tertera di layar handphone nya. Pemuda yang lainnya melihat hal tersebut, 'Tzuyu' nama pengirimnya. Ia pun memberitahukannya.
"Hyung, ada pesan masuk"
Minhyun melihat pesan tersebut tanpa membukanya. Ia menaruh Hp nya kembali.
"Tidak di balas, apa perlu Aku yang balas" tanya pemuda tadi
"Dwaesseo(tidak perlu), Guanlin-ah"Pemuda yang lain penasaran, salah satu pemuda itu pun dengan lancang mengambil hpnya.
"Mana-mana?"
Tzuyu
Oppa ku boleh Aku
ke rumahmu?
😣😣😫😫Ia membacanya dengan lantang sekaligus dengan gaya yang seperti seorang wanita. Pemuda itu pun tertunduk malu, bukan karena pesan dari pacarnya dibaca, tetapi melihat gerakan temannya yang berlebihan.
"Ya!!! Sangwoo-ah. Aish, Jinjja!!"
"Wae? Dateng aja, kami ga akan ganggu kalian" kata Ong."Minhyun Oppa, jahat banget Aku ga boleh Dateng" Goda Daniel.
"Ne. Minhyun jahat Kamu putusin aja dia" Ong meneruskan drama mereka. Kali ini Ia berperan sebagai teman dari pacarnya Minhyun.
"Eoteoke~ walaupun dia jahat Aku masih menyukainya, dia terlalu tampan" Daniel melanjutkan.
"Ne... Dia terlalu tampan" Ong mengikuti.Di tengah-tengah mereka menggoda Minhyun. Pintu bel di rumahnya berbunyi.
"apa itu pacarnya Minhyun?"
"Ayo kita sambut"
"Hajima!!Ya!!" Minhyun meneriaki mereka, akan tetapi kakinya tertahan oleh Woojin. Ia pun mengganti bantalan Woojin dan segera menyusul teman-teman nya.Mereka pun saling berebut untuk membuka pintu. Ketika pintu di buka.
"Pesanan anda tuan"
Bukan wanita cantik nan anggun lah yang mereka jumpai, tapi seorang pria gemuk yang banyak bulunya. Seluruh isi pintu hampir penuh dengan badannya.
"Yah... Minhyun pesanannya datang"
Minhyun tersenyum lega.
Satu per satu mereka kembali ke ruang tadi. Kecuali Guanlin yang memang sudah tau itu tukang Antar makanan. Guanlin pun membayar makanannya.
Di balik tukang antar tadi, wanita yang ditunggu-tunggu sudah datang."Hello, Guanlin-ah. Minhyun ada?"
Kata gadis itu dengan senyum manis. Gaun sederhana sampai selulut membuatnya tambah manis."Tzuyu?"
Suara Guanlin cukup keras, membuat orang-orang tadi datang kembali.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Next Door
RomansaLai Guanlin, pemuda imut dan manis di mata semua orang, tetapi tidak untuk Woojin. Ia selalu mempergoki sisi bejat nya Guanlin dan kali ini parahnya Guanlin akan mempermainkan hidup sepupu nya Jihoon. Woojin yang merasa berhutang budi dengan Jihoon...