Chapter terpanjang untuk Bae Jinyoung. Di sini terlalu banyak permainan Psikologi. Mungkin akan pusing dan agak aneh. Ini pertama kali author nulis sepanjang ini. Buat yang kurang suka Bae. Bisa skip. Sabar menanti kehadiran Ujin lagi.
Vote and Comment di tunggu.
Happy Reading ^_^
*****
Seorang pemuda duduk terdiam memandangi bukunya. Tidak dibaca. Hanya memandangi cover buku sambil memegangi ujung dari buku tersebut.
Itu Bae Jinyoung kan.
Benarkah. Aku tak tau.
Dia pimilik perusahaan cukup besar.
Lihat wajahnya seperti tak senang.
Mungkin ia jenuh daritadi guru belum datang.Dari depan ia dapat melihat seseorang sedang berbisik menghadap ke arahnya. Ia pun menatap mereka.
Eekk~
Mereka pun langsung menghadap ke depan seperti ketakutan. Pandangan mata Jinyoung sangat tajam bukan berarti ia benar-benar marah.
Kau lihat tadi.
Sangat menyeramkan
Apa dia marah kita membicarakan nya?
Mungkin. Jangan sampai terlibat masalah dengannya. Kau akan habis.Guru pun masuk ke ruangan.
****
Pelajaran tengah dimulai setengah jam yang lalu. Seorang siswa memasuki ruangan. Ia duduk di sebelah Jinyoung. Biasanya kursi di sebelahnya kosong. Orang sangat takut berinteraksi dengannya.
Dia sangat pendiam dan dingin membuat orang merasa ia sedang marah. Akibatnya selain dari anak rekan bisnis ayahnya ia tak punya teman.
Mereka pun tidak bisa di bilang teman. Bisa disebut mereka orang yang ada untuk menunjukkan ke kayaan. Jinyoung kurang suka berinteraksi dengan mereka.
Napas orang itu tersengal-sengal membuat Jinyoung melirik ke arahnya. Merasa diperhatikan orang tersebut melirik balik. Pandangan Jinyoung terlihat tidak suka. Bukannya menghindar orang tersebut memberikan minum yang di pegang nya saat ini.
"Kau mau?" Katanya sambil memberikan minuman itu. Jinyoung hanya menggeleng. Orang itu pun melanjutkan minumnya.
Setelah itu orang itu merapatkan meja dan bangkunya dengan Jinyoung membuat pemuda bermuka kecil itu kaget. Jinyoung menoleh ke arahnya heran.
"Ah~ aku lupa bawa buku. Aku tadi kesini tanpa persiapan. Bisakah kau membagi bukumu?" Tanya Orang itu. Tanpa kata Jinyoung langsung menggeser bukunya ke tengah.
"Aku baru di tempat les ini. Namaku Choi Minki. Siapa namamu?" Tanya orang itu.
"Jinyoung" lirih Jinyoung pelan. Orang tersebut gemas melihat tingkah pemalu Jinyoung. Ia pun mengusap kepalanya. Jinyoung menatap Minki. Ia tersenyum cukup lebar. Sangat berkilau. Itulah kesan pertama Jinyoung dengan Minki.
****
Setelah beberapa bulan berlalu. Ia menjadi terbiasa dekat dengan Minki. Mereka pun semakin akrab. Minki selalu berkeringat setiap ke tempat les. Membuat Jinyoung penasaran dengan hal itu. Dengan ragu ia pun berkata.
"Bolehkah aku bertanya...?"
"Tentu saja. Kenapa formal begitu. Tanya saja"
"Kenapa kau selalu berkeringat ketika sampai"
"Ah~ apa aku bau?" Tanya Minki sambil mencium bajunya. Jinyoung menggeleng.
"Aku habis dari perkumpulan club sepak bola. Lain kali bagaimana jika kau ikut" lanjut Minki. Ia pun mengambil ponsel di sakunya. menyodorkan ponsel itu ke Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savage Next Door
RomansaLai Guanlin, pemuda imut dan manis di mata semua orang, tetapi tidak untuk Woojin. Ia selalu mempergoki sisi bejat nya Guanlin dan kali ini parahnya Guanlin akan mempermainkan hidup sepupu nya Jihoon. Woojin yang merasa berhutang budi dengan Jihoon...