Halo semuanya....
Adakah yang kangen sama Erick?
Sebelum kita cus ke chapter 18, aku mau tahu, kalian lebih suka sama Erick atau Excel ini?
Dijawab setelah selesai baca chapter ini ya....
Jangan lupa untuk klik bintang kecilnya ya. ⭐
Happy Reading....
***
Alice :
Alice merebahkan tubuhnya ke atas ranjang dengan posisi telungkup. Wajahnya dibenamkan dalam-dalam ke tumpukan bantal saat ingatannya lagi-lagi berputar dimana dia menghabiskan waktu bersama Excel.
Pria itu berhasil memengaruhinya dan membuatnya salah tingkah. Alice mengutuk dirinya sendiri yang mudah terbuai oleh ungkapan manis Excel. Apalagi mengingat kalimat pernyataan cinta yang dilontarkan oleh pria itu.
Alice semakin membenamkan wajahnya dan menggerakkan kakinya di udara. Alice berbalik, menyentuh kedua pipinya dengan tangan dan merasakan betapa panas kulitnya saat ini. Alice menutup mata rapat-rapat dengan senyum mengembang hingga dia tanpa sadar terlelap.
***
12:00 AM
Alice terkejut saat lagi-lagi menemukan dirinya di tempat asing. Kali ini bukan lagi pantai, danau, maupun rumahnya. Alice menatap sekeliling dan melihat banyaknya pohon pinus dan suara burung berkicauan. Alice menengadah dan melihat langit berwarna biru cerah ditemani oleh awan-awan putih.
Alice melirik sekitar dan menemukan sebuah rumah kayu minimalis dengan cerobong yang mengeluarkan asap. Rumah itu terletak di tepi danau dengan berbagai macam tumbuhan tumbuh di sekitarnya. Alice berdiri saat sadar bahwa posisinya sedari tadi adalah duduk. Alice mulai melangkah mendekati rumah kayu itu.
Dengan perlahan, dia mengetuk pintu dan sedikit mengintip dari celah-celah tirai jendela. Terlihat di dalam sana, seorang pria tengah mencoba menyalakan perapian. Alice juga dapat melihat seorang wanita muda tengah memasukkan beragam buah ke dalam keranjang. Karena tidak ada sahutan, Alice mengetuk pintu lebih kuat dan sepertinya berhasil. Kedua orang itu menghentikan aktivitas mereka dan menoleh ke arah pintu.
Tubuh Alice membeku saat melihat siapa pria itu. Dia adalah Erick—pria yang selama ini muncul di mimpinya dan baru-baru ini muncul di kehidupan nyatanya.
Wanita muda yang tadi sempat dia lihat membuka pintu dan tersenyum hangat saat melihat Alice.
"Hei! Apa kamu tersesat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
She is not CINDERELLA | RE-UPLOAD
Fantasy⌠SEMUA CHAPTER MASIH LENGKAP⌡ PRINCESS DIARIES #1 "She just came and went without leaving the glass shoes as recorded in the book. That's because she was created not as Cinderella." Alice de Marthaguella, seorang gadis cantik yang disemb...